Almarhum pendiri Johnny & Associates, Johnny Kitagawa, adalah salah satu orang terkaya dan terkuat di Jepang. Selama beberapa dekade, dia bertanggung jawab meluncurkan sedereta boy band dan artis paling terkenal di negara tersebut. Saat masih hidup, dia membantah tuduhan pelecehan seksual walaupun hal itu dianggap sebagai rahasia umum di industri musik Jepang. Perilaku miring sang produser akhirnya terkuak setelah pada bulan Maret, BBC merilis film dokumenter Predator: The Secret Scandal of J-Pop yang memicu perhatian internasional dan menyerukan penyelidikan penuh.
Beberapa perusahaan Jepang telah menjauhkan diri dari agensi tersebut termasuk Nissan, Asahi, dan Suntory. Penyiar NHK juga menyatakan bahwa mereka tidak akan menandatangani kontrak baru dengan bintang-bintang dari agensi tersebut sampai mereka yakin bahwa skandal tersebut telah ditangani dengan benar.
Kemarin, Johnny & Associates mengadakan konferensi pers yang dipimpin oleh Noriyuki Higashiyama, Yoshihiko Inohara, pengacara, dan eksekutif lainnya. Mereka mengumumkan bahwa setelah 61 tahun, perusahaan akan melakukan rebranding menjadi dua perusahaan terpisah.
Salah satunya disebut SMILE-UP, yang berasal dari proyek amal tahun 2018 Johnny’s Smile Up! Project. SMILE-UP akan sepenuhnya mengabdikan diri untuk memberikan kompensasi kepada korban pelecehan seksual Johnny dan tidak akan terlibat dalam manajemen artis atau proyek hiburan.
CCO Masayuki Yamada menyatakan, perusahaan telah menerima pengaduan dari 478 korban, 325 di antaranya meminta kompensasi. Ketika masalah ini selesai, SMILE-UP akan menghentikan operasinya.
Noriyuki dan Yoshihiko menyatakan para artis yang saat ini berada di bawah Johnny & Associates akan membuat lokakarya mereka sendiri, dan agensi baru akan dibentuk untuk bermitra dengan lokakarya tersebut. Nama perusahaan baru akan ditentukan berdasarkan saran penggemar.
Menjelang berakhirnya era Johnny, Noriyuki mengonfirmasi bahwa mereka akan mengeluarkan Johnny dari dua nama band yang dikelola perusahaan tersebut, namun belum memutuskan apa nama barunya.
Dia berbagi bahwa ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi para artis karena Kanjani Eight dan Johnny’s WEST sangat terkenal di masyarakat. Ada juga persoalan Johnny’s Jr yang belum debut.
Setelah konferensi pers, TOKIO segera mengumumkan bahwa mereka akan membentuk perusahaan mereka sendiri dengan nama yang sama dan pemimpin mereka Shigeru Joshima akan menjadi CEO mereka.
Junichi Okada, mantan anggota V6, juga akan meninggalkan Johnny’s pada bulan November dan akan membuka perusahaannya sendiri untuk menangani karir aktingnya.