Selena Gomez Cerita Perjuangan Melawan Dismorfia Tubuh dan Gangguan Bipolar

Bertahun-tahun warganet tidak bersikap baik terhadap Selena Gomez. Hebatnya dia berhasil bertahan dan melewatinya.

Bertahun-tahun, Selena Gomez tidak pernah mengalami masalah kesehatan mental yang parah termasuk dismorfia tubuh dan diagnosis gangguan bipolar. Namun perubahan terjadi pasca dia putus dengan Justin Bieber dan merasa tubuhnya tidak berevolusi seperti tubuh wanita seusianya.  

Kini semua itu berlalu. Selena Gomez melihat kembali betapa dia berjuang keras dan kejamnya warganet terhadap figur publik seperti dia. Saat ini, Selena adalah seorang aktris berprestasi dan salah satu penyanyi tersukses di dunia. 

Meskipun ia masih bergumul dengan beberapa permasalahan, pengalaman-pengalaman tersebut telah membuatnya menjadi pribadi yang lebih kuat dalam menghadapi kesulitan. Inilah yang diungkap Selena Gomez dalam wawancara barunya dengan Fast Company.

“Tidak ada satu pun ukuran sampel yang pas, dan itu akan membuat saya merasa malu. Meskipun betapa tidak realistisnya mengharapkan tubuh wanita normal tidak berubah? Lalu ada momen-momen yang membuat saya merasa tidak nyaman,” ucap Gomez.

“(Mereka) tidak merasa positif tentang penampilan saya karena apa yang saya lihat di Instagram. ‘Wow, saya berharap tubuh saya terlihat seperti itu. Saya melewati musim yang sangat sulit. Itu adalah saat tertinggi dan terendah, dan saya tidak tahu apa yang harus says lakukan, jadi saya tidak bisa mengendalikannya,” lanjutnya.

“Saya ingin membatalkannya. Itu hanya perasaan tersiksa. Makanya, ketika saya tahu diagnosisku, saya hanya, ‘Oh oke, saya merasa sedikit lega. Saya lebih mengerti.’  Saya mendapat opini kedua dan pergi ke dokter. Saya cukup beruntung bisa memiliki orang-orang yang dapat membantu saya bertahan hidup setiap hari,” tambahnya lagi.

Salah satu aspek tersulit dalam perjuangan Selena Gomez adalah kebencian yang dia dapatkan warganet.  Membaca begitu banyak komentar memengaruhinya hingga dia perlu menyenangkan semua orang. Ini salah satu alasan utama dia mengalami keterpurukan selama bertahun-tahun. 

“Saya tumbuh menjadi orang yang menyenangkan orang lain. Saya mempunyai tanggung jawab di usia yang sangat muda – orang-orang muda memandang saya. Saya tidak tahu siapa saya. Memiliki tanggung jawab itu akan membuat saya sering berjalan di atas kulit telur,” kata Gomez. 

“Saya pikir mungkin akan merugikan jika memberi tahu orang-orang siapa saya. Ini mulai menjadi ancaman yang membuat saya takut. Nah, jika Anda tidak benar, maka Anda tidak bisa bekerja,” sambungnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here