Lim Ji Yeon, pemeran Park Yeon Jin dalam drama Korea “The Glory”, telah menempuh perjalanan panjang dalam karier aktingnya. Meskipun baru-baru ini menerima pujian atas penampilannya yang fenomenal sebagai pemeran antagonis di “The Glory”, sang aktris harus berjuang hingga akhirnya mendapatkan pengakuan atas kemampuannya.

Lim Ji Yeon sering dikritik karena caranya berakting yang dianggap buruk pada awal kariernya. Film debutnya, “Obsessed” (2014), memicu kontroversi atas kemampuan aktingnya saat ia bermain dengan aktor terkenal Song Seung Heon. Film tersebut memiliki banyak adegan panas antara Lim Ji Yeon dan Song Seung Heon. Akan tetapi, sang aktris dikritik karena memiliki wajah yang cantik tetapi tidak memiliki bakat.

Kritik berlanjut satu tahun kemudian ketika dia mendapat perhatian bukan karena aktingnya, melainkan adegan panas lainnya di film “The Treacherous” (2015)

Setelahnya, Lim Ji Yeon membintangi drama Korea pertamanya pada tahun yang sama berjudul “High Society”, dan sekali lagi aktingnya mendapatkan kritikan pedas. Artikel berita bahkan dengan kejam mengatakan bahwa sudah waktunya bagi sang aktris untuk “melepas” kontroversi aktingnya daripada “melepas pakaiannya”.

Walaupun menerima kritik, Lim Ji Yeon tidak membiarkan hal itu menghentikan dirinya untuk mengejar hasratnya. Dia terus bekerja keras dan terus memperluas jangkauan aktingnya dalam berbagai produksi drama seperti “Rose Mansion” (2022) dan “Money Heist: Korea – Joint Economic Area” (2022), yang meningkatkan kemampuannya di setiap proyek. Lim Ji Yeon mengatakan bahwa dia harus bekerja ekstra keras karena bukanlah sosok yang terlahir sebagai seorang aktor.

“Saya bersyukur mendapat banyak sorotan saat debut, tapi saat itu, saya tidak punya pengalaman di lokasi syuting dan kemampuan akting saya kurang. Saya sering dimarahi di lokasi syuting, tapi saya tidak pernah berpikir untuk berhenti. Meskipun saya lambat belajar, saya mati-matian berusaha meningkatkan keterampilan dengan setiap proyek. Saya pikir itu sebabnya saya dapat menerima pujian yang luar biasa hari ini.” ungkapnya.

Lim Ji Yeon juga mengaku masih gugup dan takut berada di lokasi syuting dengan mengatakan, “Terlepas dari semua pujian yang saya dapatkan sekarang, saya mungkin menerima kritik untuk akting saya lagi suatu hari nanti. (Sambil tertawa) Saya masih takut berada di lokasi syuting dan merasa gugup jika saya tidak akan melakukannya dengan baik. Namun, itu hanya memotivasi saya untuk berbuat lebih baik. Rasa pencapaian setelah mengatasi kemunduran adalah alasan terbesar mengapa saya mencintai profesi ini.”

Delapan tahun setelah debutnya, Lim Ji Yeon mampu menancapkan kukunya di level yang berbeda sebagai seorang aktris. Keterampilannya di dunia seni peran dalam berbagai proyek terbaru seperti “Tazza” (2019) dan “Money Heist: Korea” terasa lebih baik dari sebelumnya.

Akting Lim Ji Yeon di “The Glory” menjadi pengubah permainan dalam karier perempuan kelahiran tahun 1990 itu. Sang aktris sukses mendapatkan pujian berkat peran jahatnya di “The Glory”. Salah satu yang paling membekas di benak pemirsa adalah adegan di mana dia akhirnya kehilangan segalanya dan dipaksa untuk melakukan “pertunjukan” bagi narapidana lain di penjara – seperti yang biasa dia lakukan pada korban perundungannga ketika dia menjadi pelaku bullying.

Mulai dari disebut sebagai aktris berakting buruk hingga memainkan karakter dengan sangat baik, bahkan membuat ibunya memanggilnya “Yeon Jin”, Lim Ji Yeon membungkam semua kritikan yang mengarah padanya dengan aksi spektakuler sebagai tokoh antagonis dalam serial Netflix “The Glory”.

Penggemar tentunya berharap dapat melihat dimensi baru dari Lim Ji Yeon dengan berakting dalam produksi drama maupun film lainnya.