7 Fakta Menarik Leslie Cheung: Ikon Cantopop, Aktor dan Pelopor LGBT Hong Kong

leslie cheung
Kredit: Instagram @lesliecheungmylove

Anak bungsu dari 10 bersaudara yang berasal dari keluarga sederhana, dan kemudian menjadi salah satu mega bintang Hong Kong paling dicintai, lalu menyerah pada depresi yang menderanya.

Hampir 20 tahun sejak Leslie Cheung meninggal secara tragis dengan cara bunuh diri setelah menderita depresi pada tanggal 1 April 2003 dengan melompat dari lantai 24 Hotel Mandarin Oriental Hong Kong. Meskipun baru berusia 46 tahun ketika meninggal, Cheung menjalani kehidupan yang luar biasa. Dia adalah ikon Cantopop, aktor pemenang penghargaan yang diakui di seluruh dunia dan pelopor LGBTQ+ di Hong Kong. Dalam rangka Pride Month di bulan Juni, tidak ada salahnya untuk mengenal artis sekaligus pelopor LGBT Hong Kong ini.

Dilahirkan tepat pada tahun 1956, pria yang bernaung di bawah zodiak Virgo ini seharusnya merayakan ulang tahunnya setiap tanggal 12 September tahun ini. Partner romantisnya, Daffy Tong, hingga kini  masih memberikan penghormatan kepada pria yang menjadi cinta dalam hidupnya secara berkala via media sosial dengan mengunggah foto kebersamaan mereka.

Daffy Tong (kiri) menggungah foto kebersamaannya dengan Leslie Cheung tepat di hari ulang tahun almarhum kekasihnya pada 12 September di Instagramnya / Kredit: Instagram @dhttong

Ingin berkenalan lebih jauh dengan mega bintang Hong Kong yang satu ini? Simak yuk 7 fakta menarik, yang tidak banyak orang tahu, tentang Leslie Cheung di bawah ini!

Awalnya tak tertarik memasuki dunia hiburan

Cheung tumbuh dalam keluarga besar, anak bungsu dari 10 bersaudara. Ayahnya, Cheung Wuthoi, adalah seorang penjahit terkenal, yang telah membuat pakaian untuk orang-orang seperti Marlon Brando, Cary Grant dan Alfred Hitchcock.

Karena itu, Cheung memutuskan mengambil jurusan manajemen tekstil di University of Leeds, Inggris. Cheung mengakui semua ini dalam sebuah wawancara dengan RTHK dan mengatakan, “Nasib memainkan peran yang sangat penting. Jika Anda melihat semua kursus yang saya pelajari, mereka tidak ada hubungannya dengan bisnis pertunjukan. Jika saya benar-benar tertarik pada bisnis pertunjukan, saya akan belajar musik ketika saya berada di luar negeri, tetapi bukan itu masalahnya. Pada akhirnya, tidak ada cara untuk melarikan diri dari takdir saya untuk berada di bisnis pertunjukan.”

Mengidolakan aktor opera Kanton

Cheung memiliki banyak “idola luar negeri” yang dikaguminya. Para artis seperti Jane Fonda, Robert Redford dan Barbra Streisand termasuk diantaranya, yang dia temukan lebih banyak melalui film dibandingkan musik.  

Sementara untuk idola dalam negeri yang paling dia sukai adalah aktor opera Kanton, khususnya Yam Kimfai dan Pak Suetsin, karena pengasuhnya sering membawanya menonton opera ketika dia tumbuh dewasa.

Memulai karir musiknya dengan menyanyikan American Pie

Pada tahun 1977, Cheung mengambil langkah pertama dalam karir profesionalnya dengan mengikuti Asian Amateur Singing Contest yang diadakan oleh Rediffusion Television (RTV), yang kemudian berubah menjadi Asia Television Limited (ATV) .

Pada saat itu dia sering tampil bersama band folk bernama Onyx – “yang merupakan cerminan batu hitam yang unik dan cemerlang”. Karena itu Cheung memutuskan membawakan lagu terkenal Don McLean, American Pie, meskipun dia sadar bahwa biasanya lagu dengan durasi 7-8 menit harus dipotong untuk televisi. Cheung gagal mendapat posisi pertama dan harus puas dengan tempat kedua

Leslie Cheung (paling kiri), sebagai runner-up dan Simon Chung Weikeung yang menjadi pemenang (paling kanan) berfoto setelah Asian Amateur Singing Contest 1977 / Kredit: South China Morning Post
Awalnya gagal sebagai penyanyi

Terlepas dari ketenaran yang akhirnya dia capai, Cheung pada awalnya tidak populer sebagai penyanyi profesional. Dia menerima kritik bahwa dia tidak dewasa dan memiliki “suara seperti ayam”. Pada festival musik pop folk, yang juga menampilkan The Wynners, sebuah grup yang dipimpin oleh Alan Tam, bintang Cantopop lainnya yang sedang menuju kesuksesan, Cheung dicemooh di luar panggung.

“Penonton meneriaki saya dan mengatakan ‘Turun dari panggung!’,” kenang Cheung. “Ini adalah pertama kalinya saya tampil di depan umum setelah kontes menyanyi. Pada hari-hari ketika semuanya penuh ketidakpastian … Saya ingat betul bahwa karir menyanyi saya di tahap awal seperti ‘seseorang yang berlari ke batu’, penuh dengan keputusasaan dan rintangan.”

leslie cheung
Penampilan panggung Leslie Cheung selalu penuh totalitas / Kredit: Pinterest

Butuh delapan tahun sebelum Cheung merasa cukup populer untuk tampil di konser pribadinya.

Seorang filantropis yang murah hati

Meskipun berasal dari latar belakang keluarga kelas menengah, Cheung adalah sosok yang murah hati. Ketika gempa bumi melanda Taiwan pada tahun 1999, Cheung bergabung dengan penggalangan dana amal, dan setelah mencoba nasi goreng yang dimasak oleh Chan Pochu, dia segera menyumbang HK$250.000 (sekitar Rp 477 juta).

Yang juga mengesankan adalah fakta bahwa ia menyumbangkan semua keuntungan dari album platinumnya Salute ke Akademi Seni Pertunjukan Hong Kong. Setelah kematiannya, keluarga Cheung mendirikan Leslie Cheung Memorial Scholarship, dimana lembaga tersebut digunakan untuk mendukung siswa berprestasi serta membantu siswa dari keluarga miskin.

Menyutradarai hanya satu film seumur hidupnya

Meskipun menjadi bintang utama dalam banyak film, Cheung hanya pernah menjadi sutradara sekali seumur hidupnya. Itu pun untuk film anti-merokok nirlaba, menyusul keputusan pemerintah untuk menunjuknya sebagai duta anti merokok.

Film From Ashes to Ashes dibintangi Cheung bersama sesama ikon Hong Kong, Anita Mui dan Karen Mok. Berdurasi hampir 40 menit, film tersebut berfokus pada sepasang orang tua (Cheung dan Mok) yang stres dengan pekerjaan mereka dan banyak merokok untuk melepas lelah. Sayangnya, efek sampingnya adalah anak mereka terkena kanker dari perokok pasif.

Kisah cinta Leslie Cheung

Sebelum coming-out sebagai seorang gay dan mengumumkan hubungan sesama jenis dengan Daffy Tong di salah satu konsernya pada 1997, yang bertahan hingga ajal menjemputnya, Cheung pernah mengencani beberapa orang wanita cantik.

Pada tahun 1977, selama pembuatan film serial televisi RTV Love Story, Cheung yang saat itu berusia 20 tahun bertemu dan jatuh cinta dengan lawan mainnya yang berusia 17 tahun, Teresa Mo. Pada tahun 1979, Cheung melamar Mo, tetapi lamarannya yang tiba-tiba mengejutkan Mo dan dia mulai menjauhkan diri dari Cheung. Meskipun Cheung dan Teresa Mo akhirnya putus setelah lamaran itu dan sempat kehilangan kontak, mereka tetap berteman dekat setelah bersatu kembali untuk film  All’s Well, Ends Well (1992).

Leslie Cheung (kanan) pernah jatuh cinta setengah mati dengan Teresa Mo (kiri) hingga melamarnya / Kredit: screen grab dari film All’s Well, End’s Well

Setelahnya dia pernah terlibat asmara dengan beberapa orang perempuan. Diantaranya adalah aktris Shirley Yim, model dan aktris Ngai Szepui dan sempat mengencani salah seorang penggemarnya Cindy Yeung.

Cheung merasa jika dia tidak berkecimpung dalam bisnis pertunjukan, dia bisa saja sudah menikah dan memiliki anak, seperti kebanyakan teman-temannya.

Dalam sebuah wawancara pada tahun 1992, Cheung menyatakan bahwa “Pikiran saya biseksual. Sangat mudah bagi saya untuk mencintai seorang wanita. Juga mudah bagi saya untuk mencintai seorang pria” dan “Saya percaya bahwa aktor yang baik merupakan androgini, dan selalu berubah.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here