Dance of the 41 judulnya, tayang di Netflix. Sebuah film drama Meksiko besutan David Pablos yang diangkat dari kisah nyata, anggota parlemen di Meksiko di awal tahun 1900an yang adalah seorang gay. Ia bernama Ignacio de La Torre. Kalau kamu mengetik namanya di google, maka akan keluar profilnya dan skandal tak terlupakan: penggerebekan pesta gay, dimana 42 orang homoseksual ditangkap. Nomor 42 itu adalah Ignacio de La Torre, namun nama ini dihapus atas perintah mertuanya, presiden Meksiko kala itu, Porfirio Diaz. Hingga yang diketahui publik di masa itu, hanya 41 orang yang tertangkap.
Seorang gay atau homoseksual menikahi wanita? Ya, kenapa tidak. Banyak yang melakukannya untuk status, sekaligus kedok. Apalagi kalau ia adalah seorang publik figur. Dalam kisah yang difilmkan ini, Ignacio de La Torre adalah seorang politikus, anggota parlemen, menantu dari seorang presiden pula. Diceritakan, ia menikah untuk status.
Bagaimana isi pernikahan itu kemudian? Dalam film yang dibintangi oleh Alfonso Herrera, Mabel Cadena ini, digambarkan tersiksanya batin sang istri, juga Igancio sendiri. Pada malam pertama, Ignacio yang sejatinya menyukai laki-laki, sama sekali tidak terangsang dengan istrinya Amada. Ia butuh minum bergelas-gelas alkohol untuk bercinta. Bahkan saat sudah minum alkohol pun, ia tak dapat “melakukannya”. Di atas tubuh istrinya, Ignacio malah onani sendiri. Kalaupun melakukannya, ia tak pernah melihat wajah maupun tubuh istrinya. Pun tak menciuminya.
Hari-hari pernikahan itu terasa dingin. Batin Amada, sang putri Presiden benar-benar tersiksa. Apalagi setelah mengetahui suaminya homoseksual, dan mendapati pasangan gay-nya, dari bukti surat menyurat. Hancurnya bukan main.
Ditulis oleh Monika Revilla dan disutradarai oleh David Pablos (The Chosen Ones), Dance the Forty One pada akhirnya, berfokus pada skandal Ball of the Forty One yang terjadi pada 1901. Yakni, pesta gay privat, yang digerebek dan geger di tahun tersebut. Igancio del Torre tertangkap basah ada di pesta gay ini besama pasangan lelakinya.