Sistem pendidikan Korea Selatan terkenal keras dan penuh tekanan dan sekali lagi menjadi topik dalam dalam drama Korea alias drakor terbaru JTBC Green Mothers’ Club.
Lee Yo Won, Choo Ja Hyun, Kim Gyu Ri, Jang Hye Jin dan Joo Min Kyung menjadi pemeran serial yang terbagi dalam 16 episode ini sebagai para ibu dari latar belakang yang berbeda dengan anak-anak di kelas yang sama di sekolah yang memiliki rekam jejak yang kuat untuk mengantarkan murid-muridnya masuk ke universitas-universitas top.
Dalam masyarakat yang kompetitif seperti Korea, mengalami kemajuan bukanlah prestasi yang berarti, terutama ketika sebagian besar tempat di universitas bergengsi ditujukan untuk anak-anak dari masyarakat kelas atas.
Agar buah hatinya bisa menjadi calon siswa unggulan di tengah perebutan sedikit slot yang tersedia dalam kerasnya sistem pendidikan di Korea, para ibu diketahui mendaftarkan anak-anak mereka dalam berbagai program sepulang sekolah yang memusingkan, dan menjaga keturunan mereka terus belajar bak mesin yang berputar selama beberapa jam tersisa yang dihabiskan di rumah.
Perhatian! Mengandung Spoiler!
Lee Eun Pyo (Lee Yoo Won) baru saja pindah ke flat baru yang tampak menyenangkan dengan lingkungan yang cerah, bersama dengan suaminya yang polisi Jung Jae Wong (Choi Jae Rim) dan kedua anaknya Jung Dong Seok (Jung Chi Yul) dan Jung Dong Joo (Lee Chae Hyun).
Eun Pyo kesal melihat perilaku ibu-ibu lainnya, yang dipimpin oleh Byun Chun Hui (Choo Ja Hyun), yang mencurahkan seluruh energi mereka untuk mendidik anak-anak mereka yang masih duduk di bangku SD.
Yang mengejutkan tetangga barunya, Eun Pyo mengungkapkan bahwa dia tidak mengirim anak-anaknya mendapatkan les tambahan sepulang sekolah. Dia percaya anak-anak harus bermain di luar dan menghindari tekanan pada usia mereka.
Dia tidak ingin menjadi “ibu seperti itu”, sebuah kesalahan yang langsung mengasingkannya dari komunitas.
Pada awalnya, Green Mothers’ Club tampaknya kritis terhadap sistem penuh tekanan yang dialami anak-anak Korea sejak usia muda. Tapi saat episode pembukaan berlangsung, kita melihat bagaimana cerobohnya Eun Pyo sebagai seorang ibu.
Putra sulungnya Dong Seok adalah anak nakal yang kurang perhatian sehingga mengganggu resital musik putri Chun Hui dan menghancurkan biolanya di adegan yang sama. Jika Dong Seok seharusnya menjadi produk dari masa kanak-kanak yang bebas stres, mungkin drama ini tidak menganjurkan pengasuhan anak yang tidak terlalu membuat stres.
Green Mothers’ Club juga mewujudkan paradoks yang membuat frustrasi dan terlihat dalam begitu banyak drakor, di mana ketidakadilan masyarakat yang diklasifikasikan dalam kelas adalah latar depan dalam sebuah narasi yang juga menunjukkan bahwa anggota masyarakat kelas atas secara bawaan lebih baik daripada orang lain.
Chun Hui mungkin adalah ibu yang paling berpengaruh di komunitas, tetapi yang paling dihormati oleh semua ibu lainnya adalah Seo Jin Ha (Kim Gyu Ri), yang disebut ‘dewi’ yang tinggal di penthouse mewah, di kompleks yang sama dengan Eun Pyo dan Chun Hui.
Jin Ha yang elegan dan artistik, menikah dengan seorang pria Korea kelahiran Prancis bernama, untuk beberapa alasan yang tak terduga, Luis Bunuel (Choi Gwang Rok/Roy), seperti pembuat film surealis legendaris Spanyol.
Jin Ha, yang lahir dalam masyarakat kelas atas, menyayangi putranya Henry (Shin Seo Woo), tetapi mengambil peran yang jauh lebih sedikit aktif dalam kegiatan sekolahnya dan tampaknya menuntut jauh lebih sedikit darinya di rumah.
Namun ini bukan masalah, karena Henry memiliki bakat alami yang cukup untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukannya. Dia adalah seorang pelukis yang luar biasa dan berbicara setidaknya lima bahasa dengan lancar.
Di sisi lain, anak-anak Chun Hui yang dididik secara agresif juga unggul, tetapi mereka tidak sebanding dengan Henry, yang tampaknya terlahir dengan bakat mengagumkan, mungkin karena dia memiliki gen yang tepat dari kedua orang tuanya.
Pertunjukan dimulai dengan adegan mimpi Eun Pyo saat kuliah di mana dia membahas sesuatu yang disebut ‘Sindrom Salieri’, mengacu pada pengakuan komposer Antonio Salieri dan kecemburuan pahit terhadap bakat bawaan Mozart, seperti dalam film Amadeus, sebuah cerita fiksi tentang kehidupan Mozart di masa setelah dia meninggalkan Salzburg. Eun Pyo menjelaskan bahwa itu adalah kutukan kritis, untuk mengenali bakat tetapi tidak memiliki bakat mereka sendiri.
Pendidikan mungkin mendominasi kehidupan para ibu ini, tetapi seperti dalam melodrama dengan alur cerita bagus lainnya, masing-masing karakter juga memiliki rahasia tersembunyi, yang terancam akan tumpah pada waktu yang salah.
Dalam alur cerita yang mengingatkan pada drama JTBC lainnya, Reflection of You, penonton akan tahu bahwa Eun Pyo dan Jin Ha pernah bersahabat dekat di masa muda mereka, ketika keduanya berdua berusaha menjadi seniman, dan menghabiskan waktu belajar di Paris. Suami Jin Ha awalnya adalah kekasih Eun Pyo, sampai dia terpesona saat bertemu Jin Ha.
Eun Pyo bahkan tidak bisa memaksakan dirinya untuk berbicara di hadapan Jin Ha, yang tampaknya tidak menyadari perilaku antisosial Eun Pyo. Kemudian Eun Pyo terlihat pucat setelah bertemu kenalan lamanya itu, dan ketika dia bertemu Luis di luar sekolah dia pingsan.
Pertemuan kembali mantan sahabat ini bukan satu-satunya kisah para ibu yang menjadi cerita latar. Tokoh lainnya juga memberikan narasi yang tak kalah menarik.
Chun Hui membuat beberapa panggilan misterius dan melesat di tengah malam, sementara teman Eun Pyo, Park Yun Joo (Joo Min Kyung) melakukan beberapa pekerjaan sampingan yang mencurigakan untuk membayar uang sekolah anak-anaknya, dan saingan Chun Hui, Kim Young Mi (Jang Hye Jin) juga tampaknya memiliki banyak hal misterius lainnya yang tidak tampak di permukaan.
Ketika semua rahasia ini terungkap, mungkin ada baiknya komunitas para ibu ini memusatkan perhatian pada hal-hal lainnya, selain anak-anak mereka.
Menarik bukan melodrama yang satu ini? Kamu bisa saksikan trailer Green Mothers’ Club, yang juga tayang melalui layanan online streaming Netflix, di bawah ini!