Ketika Pria Selingkuh Dengan Pria: Laki-Laki Juga Ingin Dimengerti (Kisah Nyata)

    Bagaimana seorang lelaki bisa merengkuh lelaki? Sekalipun pria itu sudah menikah, dia masih bisa berkencan, mencintai lelaki lain? Sebuah pertanyaaan yang sering terlontar dari beberapa wanita, yang masih heran, bagaimana pria bisa mencintai pria. LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender), isu ini belakangan kian marak, dan individu-individu-nya kini lebih berani menunjukkan diri. Mungkin itu memang hak mereka, mau mencintai sesama jenis atau tidak.

    Tetapi, bagi orang-orang yang masih polos, bagi orang-orang awam, sampai hari ini masih membuat mereka bertanya-tanya, kok bisa? Dan kenyataan ini bisa menghancurkan seseorang.

     Seorang wanita—sebut saja namanya Melati–meratap, jatuh dalam kesedihannya.  Hancur hatinya, begitu mengetahui suaminya selingkuh dengan sahabat yang dipercayai. Masalahnya, sahabatnya itu seorang pria! Rasanya lebih sakit mengetahui suami selingkuh dengan sesama pria, ketimbang wanita.

    Sahabat pria yang telah merebut suaminya itu sebut saja namanya AS. Kali ini, kisah yang dituturkan akan mengambil angle dari sisi AS. Sesuai pertanyaan di awal tulisan ini, bagaimana lelaki bisa merengkuh lelaki, yang sudah menikah pula? Di lain waktu, kami akan mengisahkan dari sisi Melati.

    AS dikenal sebagai laki-laki yang elegan dan smart di antara koleganya. Melati juga mengakuinya demikian. Sosok yang enak diajak bicara, menghibur, dan selalu memliliki “insight” yang menarik akan topik apapun. Siapapun akan betah berbincang dengan AS. Di samping itu, AS juga menarik secara penampilan. Tingginya 178 cm, berkulit bersih, dengan otot-otot tubuh yang kekar. Ah, aroma tubuhnya juga wangi. Tak ada tanda-tanda kalau dia “gay”, karena tak terlihat “NGONDEK” Juga.  

    Sebuah kebetulan kami bisa mengenal AS dan Melati. AS bicara blak-blakkan. Bahkan, ketika ia ketahuan “mengencani” suami Melati, yakni Rangga (RA), dan membuat rumah tangga itu hancur, Rangga (RA) berani mengakuinya. Ia meminta maaf, meski maaf itu tak mampu memperbaiki lagi hati yang sudah terlanjur hancur.

    Mengenai orientasi seksual, AS menyebut dirinya natural born gay. Faktor keluarga, khususnya minimnya peran ayah sejak masa kecil, membuatnya merasa “kehausan” akan figur ayah.

    Sejak kecil, AS sudah merasakan memiliki ketertarikan pada sesama jenis. Mulanya ia memendam kenyataan ini. Sempat mengagumi seorang wanita semasa kuliah dan mengencaninya. Tetapi dorongan lain dalam diri, menuntun AS lebih memilih cinta pria ketimbang wanita. Selepas lulus kuliah di tahun 2001, ia baru berani membuka diri, mengungkap cinta, menjalani hubungan asmara, dengan sesama jenis, layaknya hubungan asmara antara pria dan wanita.

    “Tidak ada kebahagiaan yang sempurna sebagai gay. Karena kodratnya laki-laki ya dengan perempuan. Jika masih bisa berubah dan meninggalkan, lebih baik hidup normal,” demikian AS membuka perbincangannya.

    Lebih lanjut AS menjelaskan, umumnya ada tiga tipe gay, yaitu Top (mereka yang lebih kuat sisi kelaki-lakiannya), Bottom (mereka yang lebih kuat sisi eminism-nya), Versatile (sosok yang lebih fleksibel, memiliki sisi maskulin dan feminism). AS menggambarkan dirinya adalah gay tipe bottom, yang umumnya memiliki kepribadian ceria, lucu, menyenangkan. Memiliki cara bereaksi dan berpikir seorang wanita, tetapi tetap rasional.

    “Saya mampu membuat diri saya menjadi pusat perhatian dengan kepribadian saya. Kepercayaan diri saya dan kemampuan berkomunikasi saya, mampu membuat laki-laki maupun perempuan nyaman. Saya tahu benar bagaimana membuat laki-laki tertawa terbahak-bahak, bercerita pada saya bagaimana perasaannya dan membuat mereka ketagihan, untuk mencari saya”.

    Laki-laki Juga Ingin Dimengerti

    Lantas,  bagaimana seorang laki-laki dapat merengkuh seorang laki-laki? Sama seperti percintaan wanita dan pria, ada proses. AS dan kaumnya, memiliki intuisi, bagaimana mereka dapat membaca apakah laki-laki yang mereka suka, juga memiliki orientasi seksual sama.

    Tetapi, AS pernah mendobrak keterbatasan itu. Ia jatuh cinta pada laki-laki normal berkeluarga, dan laki-laki itu membalas cintanya. Yang membuat terhenyak, laki-laki normal ini meninggalkan keluarganya. Kita, wanita yang mendengarnya, tentu merasa terancam. Siapa yang tidak?

    Ini bukan sekedar hubungan seksual. “Semua berawal dari pertemanan. Saya, RA, dan Melati sering hang out bareng. Melati wanita cantik dan powerful. Memiliki posisi penting di kantor dan pintar. Pertemuan intens, mulanya hanya membuat RA menyukai saya sebagai sosok yang dapat membuat dia tertawa terbahak-bahak”.

    Dimana bertemu AS, RA merasa terhibur. Menjalani pernikahan di tahun kedua, RA termyata diam-diam curhat pada AS, ia merasa hubungan pernikahan tidak seindah yang dibayangkan saat masa pacaran dulu.

    “Setelah pernikahan berjalan, ia merasa Melati bukan sosok yang bisa mendengarkan dengan baik dan tidak memperlakukan dia sebagaimana dia ingin diperlakukan.  Nggak enak juga sebenarnya mendengar orang yang saya kenal, Melati, dikeluhkan demikian. Kedekatan kami, pertemuan-pertemuan kami selanjutnya, terjadi tanpa Melati, dan di setiap pertemuan ini dia banyak menceritakan tentang Melati dan ketidakpuasannya.”

    Laki-laki normal juga memiliki sisi feminim dan sisi mellow, demikian AS menggambarkan. Di antara kedekatan yang terjalin dengan RA itu, AS diam-diam jatuh cinta dengan RA yang rupawan. Bagaimana lantas dia memikat RA lebih jauh?

    “Dia membutuhkan tempat untuk didengar, dimengerti. Saya menyediakannya. Saya selalu memberikan sapaan ringan. Saya melancarkan komunikasi intens, yang membuka rasa nyaman. Hal-hal yang tidak dia dapatkan dari istrinya. Kedekatan intens, rasa nyaman akan tumbuh menjadi kebutuhan. Dari rasa butuh, lama-lama akan memikirkan. ‘kamu lagi ngapain?’, ‘aku perlu kamu’, saat sampai tahap ini, apapun bisa terjadi selanjutnya,” demikian AS menuturkan.

    Dalam situasi ini, kesalahannya, ia akui, ia memanfaatkan situasi hubungan rumah tangga RA. “RA kemudian mengalami sensasi cemburu, ketika saya dekat dan sulit ditemui, dan dia tahu saya bertemu laki-laki lain. Sensasi cemburu sesama pria adalah sensasi yang membingungkan. Dan bagaimana akhirnya kami sampai pada tahap hubungan yang lebih intim?

    Semua berawal dari sentuhan ringan. Ketika dia tidak menolak, maka akan terjadi sentuhan-sentuhan selanjutnya. Tetapi saya tekankan di sini, laki-laki normal yang dapat berubah menjadi gay, biasanya laki-laki yang sensitif. Pesan saya buat para wanita, dengarkanlah suami kalian. Sama seperti wanita, laki-laki juga ingin didengar dan dimengerti,” pungkas AS.

    Hubungan AS dan RA berlanjut. Tragisnya, RA dan Melati bercerai. Melati tak mampu menerima kenyataan ini, dan lebih baik mengakhirinya. Bagaimana Melati mengetahui perselingkuhan suaminya dengan pria, yang adalah sahabatnya juga? Nantikan kisah selanjutnya.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here