Lakorn atau drama Thailand, salah satu drama Asia yang diam-diam memiliki penggemar setia. Tak kalah dari drama Korea, Lakorn juga memiliki nilai sentimental yang lumayan tinggi. Aktor dan aktrisnya tak kalah rupawan. Dari segi sinematografi, untuk serialnya sendiri cukup indah. Nah, pekan ini, Netflix baru merilis “Bad Romeo” drama seri Thailand yang dinanti dan cukup jadi pembicaraan di kalangan penggemar drama Asia.
Dinanti tentu saja, karena bintang utamanya Mario Maurer adalah salah satu aktor populer Thailand yang punya basis penggemar mendunia. Dia tidak hanya memiliki ketampanan yang bikin jantung hati deg-deg serrr, tapi juga dikenal dengan totalitas penghayatannya untuk genre drama yang emosional. Dalam “Bad Romeo”, banyak yang bilang Mario tampil berbeda.
Ya, jujur, menonton episode pertamanya, kamu akan langsung jatuh hati, hanyut dalam tokoh Kaokla yang diperankannya. Ini dia 3 sisi Mario Maruer yang berbeda dari karya-karya sebelumnya.
- Penampilan Gondrong
Nggak gondrong-gondrong amat, tapi Mario yang kebanyakan tampil kelimis, denga rambut cepak tersisir rapi, di Bad Romeo dia tampil agak gondrong. Bagian atasnya diikat. Dalam serial ini, ia terlihat sedikit “urakan”, “rebel” dari sisi penampilannya. Karena karakter yang diperankan, Kaokla adalah pemuda pemilik bengkel, yang bukan dari kalangan orang berada.
- Bad Boy yang Berhati Lembut
Seperti judulnya “Bad Romeo”, Mario Maurer memang memerankan karakter “Bad Boy”, perilakunya cuek, seenak-enaknya saja, ceplas-ceplos, bebas, kadang nyebelin, sih. Tapi dibalik sikap kerasnya itu, sesungguhnya ia memilki hati yang lembut, sensitif. Dia akan meneteskan air mata, ketika marah dan tersakiti. Dia juga nggak tega-an ketika melihat orang susah. Mario membawakannya dengan natural.
- Lebih Manly dan Garang
Dalam serial “Bad Romeo”, sesuai penokohannya, Mario Maurer memang “cowok” banget. Beda seperti ketika ia memerankan Jan, di film Jan Dara 1 dan 2 misalnya, atau di Love of Siam. Di serial ini, dia menjadi tipe cowok yang “rebel”, terlihat terbentuk dari kehidupan yang keras. Cara bicaranya pun berbeda. Tapi tetap, justru, inilah yang bikin hati penonton bergemuruh. Apalagi kalau sudah bertemu tokoh Khim (Yaya Sperbund) atau Queen Yaya.