Benarkah Lingsir Wengi Lagu Pemanggil Kuntilanak? Ini Faktanya

Yang sudah menonton film horor-fantasi Kuntilanak 3 pasti familiar dengan lagu “Lingsir Wengi”.  Dalam film ini dikisahkan, “Lingsir Wengi” adalah tembang yang digunakan untuk memisahkan kuntilanak dari raga manusia—dalam film ini adalah raga Eyang Sukmo. Lagu Lingsir Wengi,  di dalam buku primbon keluarga Mangkujiwo dipercaya sebagai lagu pemanggil Kuntilanak. Sebagian dari kamu yang habis menonton film horor Kuntilanak 3, pastinya jadi penasaran kan, memang iya tembang jawa ini bisa memanggil Kuntilanak?

saat premiere dan press conference film Kuntilanak 3

Dengan lirik Jawa, musik yang sangat tradisional, menggunakan pakem Durma—bagian dari gending Jawa. Tembang ini memang terasa hawa mistisnya. Tapi benarkah, kalau lagu ini disenandungkan kemudian akan keluar makhluk-makhluk halus, khususnya kuntilanak?

Lagu Lingsir Wengi  memang salah satu tembang Jawa yang sudah lama ada. Jauh sebelum film Kuntilanak 3 maupun film Kuntilanak pendahulunya eksis. “Lingsir Wengi” merupakan bahasa Jawa yang artinya “Menjelang Tengah Malam”.  Dalam khasanah lagu-lagu berbahasa Jawa, lagu ini merupakan karya Sukap Jiman.

Di belantika musik tanah air nama kakek kelahiran 10 Oktober 1935 ini pun cukup dikenal. Lagu “Lingsir Wengi” ciptaannya cukup populer di periode 1990-an. Pernah dipopulerkan penyanyi bernama Nurhana, hingga Didi Kempot.


Tetapi selain “Lingsir Wengi” karya Sukap Jiman, ada juga lagu dengan judul serupa yang terkenal di masyrakat bernuansa mistis, konon disebut karya Sunan Kalijaga.

Almarhum Sukap Jiman, pencipta Lingsir Wengi versi romantik

“Lingsir Wengi” karya pemusik Sukap Jiman,  melantunkan irama dangdut Jawa yang mendayu-dayu. Mengajak pendengarnya menghayati setiap syair yang dinyanyikan. Bait demi baitnya menggambarkan kegalauan hati seseorang yang merindukan kekasihnya di tengah malam.

“Lingsir wengi (Saat menjelang tengah malam). Sepi durung biso nendro (Sepi belum bisa tidur).

Kagodho mring wewayan (Tergoda dengan bayangmu). Angreridhu ati (di dalam hati) ….” Demikian penggalan bait pertama karya Sukap Jiman.

Sementara lagu “Lingsir Wengi” yang dilantunkan di film Kuntilanak, yang konon diciptakan oleh Sunan Kalijaga, berbeda lirik dan nuansa. Tetapi juga diciptakan bukan untuk memanggil roh atau Kuntilanak, melainkan untuk menolak bala.

Sunan Kalijaga, Wali songo konon yang menciptakan versi lain Lingsir Wengi ribuan tahun lalu, untuk menolak Bala.

Meski begitu, hal ini sepertinya belum bisa dipastikan kebenarannya. Dalam acara Bukan Empat Mata beberapa tahun lalu, Sujiwo Tedjo—budayawan—ragu bahwa tembang “Lingsir Wengi” yang ada di dalam film Kuntilanak merupakan tembang gubahan Sunan Kalijaga.

Liriknya, menurut Tedjo, tidak pas juga dianggap sebagai hasil gubahan dari Sunan Kalijaga. Lirik “Lingsir Wengi” dalam film Kuntilanak berbeda dengan karya Sukap Jiman, juga diragukan kalau versi ini adalah karya dari salah satu wali songo, yakni Sunan Kalijaga. Sepenggal lirik awal “Lingsir Wengi” versi mistis ini, berbunyi demikian;

“Lingsir wengi sliramu tumeking sirno. Ojo tangi nggonmu guling. Awas jo ngetoro. Aku lagi bang wingo wingo. Jin setan kang tak utusi. Dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet”

Lagu dan lirik lengkap “Lingsir Wengi” Film Kuntilanak di link YouTube di bawah ini:

Jadi, jangan keburu parno dengan lagu “Lingsir Wengi”. Versi yang paling keramat-nya pun, sesungguhnya juga bukan untuk memanggil makhluk halus. Tapi sebaliknya, menolak bala, Dan medekat kepada Allah, sujud, untuk beroleh selamat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here