6 Tipe Teman Dalam Kehidupan Kita, Jangan Kaget Nggak Semuanya Tulus

Dalam hidup ini kita bertemu dengan berbagai macam orang. Di antara orang-orang ini adalah teman-teman kita. Dan tentu saja, setiap orang inginnya memiliki teman yang banyak. Memiliki banyak teman, wawasan kita ikut berkembang, link atau jaringan kerja pun luas, makin banyak membantu dalam segala sisi kehidupan kita, bukan? Misalnya dalam hal pekerjaan, membuka peluang usaha, atau saat kamu membutuhkan pertolongan tertentu. Semakin beragam temanmu, semakin banyak alternatif jenis pertolongan yang bisa kamu dapatkan ketika menghadapi sesuatu.

Tapi di antara lingkungan pertemanan ini, perlu diketahui juga ladies, ada beragam karakter, tipe dan motivasi, ketika mereka mau berteman dengan kita. Jangan mudah kecewa, ketika kamu menemukan teman yang ternyata tidak sebaik dan setulus yang kamu kira. Inilah manusia, tak bisa terprediksi. Siapkan hati, dan jangan pernah percaya 100 persen pada orang, meski ia temanmu.  Last but not least, tetap berlapang dada. Berikut ini beberapa tipe teman yang mungkin kerap kamu dan saya temui dalam kehidupan ini.

Teman Perjuangan

Teman perjuangan. Tipe teman ini adalah teman yang hampir selalu ada di saat suka maupun duka. Biasanya mereka adalah teman yang sudah lama kamu kenal, mungkin sejak SMP, SMA, atau kuliah, yang terus berhubungan hingga hari ini. Mereka adalah orang-orang yang mau kamu ajak kerjasama, mau diajak berpetualang, pun tak segan mau diajak susah. Tipe seperti ini, adalah investasi yang sangat baik ketika kamu berpikir untuk menjalankan usaha bersama. Ia bisa menjadi partner yang baik, saling backup dan dapat dipercaya.

Teman Nongkrong

Hidup ini tentu saja enggak melulu kerja dan kerja. Ada saatnya kamu rileks. Nah, ada teman-teman yang memang akan standby dan easy going untuk menemani kamu hangout atau nongkrong santai. Sekedar minum-minum cantik, ngobrol-ngobrol cantik.  Tapi saat diajak bekerjasama untuk usaha bareng, atau diajak mikir untuk curhatan yang agak berat, jangan keburu kecewa, mereka mungkin bisa ada tapi bisa juga tidak ada untuk kamu.

Teman Kepentingan

Teman bersadarkan kepentingan. Ah, tipe yang satu ini pasti ada di saat kita semakin dewasa,  khususnya di dunia kerja dan bisnis. Ragamnya pun bisa macam-macam.  Mereka bisa datang tiba-tiba dalam hidupmu, dan tiba-tiba mengakrabkan diri. Bukan semata-mata karena baik dan ingin berteman denganmu saja, tapi dia memiliki sebuah tujuan. Misalnya, demi kepentingan bisnisnya, demi kepentingan eksistensi. Atau dia melihat kamu sosok yang potensial untuk dia bisa meraih tujuan hidupnya.  Hati-hati, ada beberapa yang memang baik padamu ketika ada maunya atau butuhnya saja. Tapi ada juga kok, yang dari kepentingan awalnya tapi bisa terjalin pertemanan yang langgeng dan konsisten ke depannya.

Teman Tapi Suka Ngomongin di Belakang

Katanya sih teman, cukup dekat pula. Tapi dia diam-diam suka ngomongin kamu di belakangmu. Tipe ini banyak banget, dan pasti ada di setiap lingkaran pertemanan. Jadi enggak usah kaget dan enggak usah worry, ladies. Ikhlas aja. Ini ada dimana-mana. Kadang ada yang memang tujuannya nge-gosip. Ada juga yang karena lagi konflik sehingga jadinya ngomongin di belakang, deh. Harusnya sih, kalau ada yang enggak sreg langsung saja ya ngomong di depan orangnya.

Teman Tapi Mesra

Teman tapi mesra atau teman rasa pacar. Ini juga banyak, nih dan paling bikin galau. Biasanya pertemanan antara perempuan dan laki-laki.  Di antara kalian terjalin hubungan yang mesra. Ada perhatian, ada take and give, dia selalu ada untukmu dan sebaliknya dalam susah dan senang. Dia menemanimu kemana-mana. Lama-lama pasti salah satu di antara kalian ada yang timbul rasa. Lalu gimana? Ini statusnya sih, teman, tapi kok udah kayak pacar? Ini hubungan yang harus segera ditegaskan atau bikin kamu galau berlarut-larut kayak di filmnya Shah Rukh Khan sama Mbak Kajo, Kuch Kuch Hota Hai.

Teman Tapi Bossy

Katanya sih,teman tapi gayanya nge-bos banget. Biasanya kan kamu temui di dunia pekerjaan atau bisnis. Tipe teman yang satu ini baik, sih. Tapi ada momen dimana dia seperti memegang kontrol. Memintamu yang melakukan ini dan itu, dan “demanding”. Lalu dia kerjanya ngapain, dong?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here