4 Perubahan yang Terjadi Pada Tubuh Setelah Putus Cinta

broken heart
Sumber foto: Pinterest

Pastinya kamu pernah dengar istilah men sana in corpore sano, yang artinya “ di dalam tubuh yang sehat terdapat pikiran yang sehat.

Hal ini karena tubuh dan pikiran kita saling terhubung dan saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu tidak heran jika disaat kita sedih karena putus hubungan dengan pasangan, tubuh juga akan terpengaruh.

Apa saja perubahan yang terjadi di dalam tubuh kita setelah putus cinta? Berikut diantaranya:

  • Merasa cemas dan susah tidur

Sebagai manusia, kita di program untuk memiliki kontak dengan manusia lain. Disaat merasa kehilangan, kita akan merasakan “sakit” dan menimbulkan kecemasan dan sulit tidur.

Penelitian membuktikan bahwa rasa sakit yang dirasakan seseorang setelah berpisah dengan pasangannya, mengaktifkan bagian yang sama pada otak yang biasanya aktif ketika seseorang menggunakan obat – obatan terlarang.

  • Nyeri dada

Setelah mengalami putus hubungan dengan pasangan, manusia akan menerima sinyal-sinyal dari otak yang diasosiasikan sebagai sakit secara fisik.

Misalnya nyeri di dada atau sakit kepala dan rasa terbakar di bagian tubuh tertentu, bahkan di beberapa kasus, bisa menyebabkan penyakit yang lebih berat seperti serangan jantung.

  • Masalah pada kulit

Pada umumnya, disaat seseorang sedang merasa sedih, mereka akan lebih cuek dengan penampilan, dan tidak menjaga penampilan seperti biasanya.

Namun, putus hubungan dengan pasangan bisa mengakibatkan masalah kulit yang serius karena stres yang dirasakan, misalnya jerawat yang tiba-tiba muncul dalam jumlah banyak, hingga rambut rontok.

  • Hilang nafsu makan kemudian bertambah berat badan

Ketika baru mengalami patah hati, biasanya kita akan kehilangan nafsu makan, akan tetapi dalam jangka panjang, hal tersebut biasanya akan mengarah ke kenaikan berat badan.

Hal ini terjadi karena stres yang dirasakan membuat sel – sel tubuh kita menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga tubuh mulai menghasilkan insulin lebih banyak, dan akibatnya adalah akumulasi lemak menjadi lebih cepat.

Stres juga mengakibatkan kurang tidur dan malas berolahraga, bahkan mengganggu fungsi pencernaan yang mengakibatkan sakit di bagian perut dan diare.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here