Tidak Menyia – nyiakan Premis Brutalnya, Simak Sinopsis dan Review Squid Games Episode 2: Selamat Datang di Neraka!

Squid Game menggunakan premis yang pernah kita lihat sebelumnya yaitu orang-orang dilempar ke arena buatan di mana mereka harus berjuang untuk hidup mereka.

Dalam serial baru Netflix ini, arena adalah kompleks rahasia yang sangat besar; kompetisi adalah serangkaian permainan anak-anak; dan orang-orangnya adalah 456 kontestan yang sangat membutuhkan uang hadiah sebesar 45,6 miliar won (Rp 549 miliar).

Drakor yang satu ini berhasil melakukan pencapaian luar biasa dengan menjadi program dengan poin paling tinggi nomor 2 di Netflix, mengalahkan Sweet Home dan bahkan serial Netflix populer asal Spanyol, Money Heist.

Makin penasaran dong dengan episode ke-2 nya, berikut sinospsis dan reviewnya.

Sinopsis Episode ke-2 (Awas, Spoiler!!!!)

Episode ke-2 dimulai tepat setelah permainan pertama usai. Selama jeda di antara permainan, Seong Gi Hun (Lee Jung Jae) berterima kasih kepada Cho Sang Woo (Park Hae Soo) dan kontestan lain yang membantunya selama pertandingan. Namun ini hanya berlangsung sebentar ketika tiba – tiba staf Squid Game merangsek masuk ke asrama para pemain.

Hanya 201 orang yang selamat dari putaran pertama. Sebagian besar ingin pergi, dan hampir tidak ada yang mau bermain. Namun, formulir persetujuan yang ditandatangani setiap orang bahwa mereka akan tereliminasi karena penolakan untuk berpartisipasi membuat mereka bergetar. Sang Woo menjadi penyelamat ketika ia menunjukkan dalam klausa ketiga yang menyatakan bahwa jika mayoritas pemain menolak untuk bermain, permainan akan dibatalkan.

Keputusan dibuat untuk mengadakan pemungutan suara. Tapi staf Squid Game tahu apa yang mereka lakukan. Mereka mengisi celengan dengan uang putaran pertama, menjelaskan bahwa total hadiah akan menjadi 45,6 miliar won (Rp 549 miliar).

Dengan 100 juta won (Rp 1,3 miliar) per kontestan, sudah ada 25,5 miliar won (Rp 306 miliar) yang diperebutkan. Jika semua berhenti, uang ini akan dibagikan kepada yang meninggal tetapi yang hidup akan pulang tanpa membawa apa-apa.

Pemungutan suara berjalan ketat, dengan pemain bernomor 001 (kakek tua dengan tumor otak) memberikan suara yang menentukan. Yah, dia memilih untuk berhenti, mengakhiri proses permainan sepenuhnya. Setengah ruangan sangat gembira; sisanya tidak begitu. Tepat sebelum mereka dikembalikan ke kehidupan lamanya, sekelompok individu penuh hutang tersebut mendapat pencerahan bahwa mungkin ada kesempatan lain dalam waktu dekat jika mereka berubah pikiran.

Sang Woo yang menjadi pemimpin kudeta, menemukan dirinya kembali dalam kehidupan membosankan yang sama dari sebelumnya. Pesan teks tanpa henti, mengingatkan bahwa dirinya berhutang banyak uang, tepatnya 6 miliar won (Rp 72 miliar). Terlepas dari kehidupannya yang berat, dia masih membantu sesama kontestan yang pernah menolong Gi Hun. Sebelumnya, Sang Woo menerima surat perintah penangkapan dari yang berwenang dan sayangnya ketika ibunya tahu, itu benar-benar menghancurkan sang ibu.

Ali  (Tripati Anupam) kembali dipersulit oleh bosnya. Sang bos menolak memberi gaji yang menjadi haknya dan berakhir dengan pertengkararan kecil di antara keduanya yang tanpa sengaja menyebabkan tangan bos Ali terluka. Saat bosnya menjatuhkan segepok uang, Ali mengambilnya dan melarikan diri. Saat tiba di rumah, Ali berbicara kepada istrinya, menyerahkan uang dan menyuruhnya untuk berkemas dan pergi.

Sementara itu, Gi Hun menuju kantor polisi untuk melapor hal yang menimpanya tetapi kisahnya terdengar seperti khayalan yang membuat polisi menyangka ia mengalami gangguan jiwa. Nomor yang ada pada kartu nama bahkan menghubungkan ke seorang wanita acak yang tampaknya tidak terhubung dengan permainan.

Setelahnya cerita bergulir lagi ke Ssangmun-dong dimana Gi Hun berhubungan kembali dengan Sang Woo, yang memberinya gambaran singkat tentang kesulitan keuangannya. Dia menggunakan rumah dan toko ibunya sebagai jaminan keuangan. Tampaknya, tak seorang pun di Ssangmun-dong yang peduli dengan ibu mereka. Gi Hun bahkan tidak menyadari ibunya menderita diabetes dan terancam kehilangan kakinya sampai rumah sakit menelepon memberi tahu Gi Hun keadaan yang dialami sang ibu.

Tentu saja, tema “Neraka” merupakan representasi keadaan individu – individu yang terjebak dalam  jeratan hutang ini. Permainan adalah satu-satunya kesempatan yang mereka miliki untuk membebaskan diri dari belenggu keadaan. Judul “Neraka” terasa sangat personal dan merupakan kondisi yang mereka ciptakan sendiri.

Bagaikan takdir, Gi Hun bertemu kembali dengan pemain 001. Keduanya berbagi ramen kering dan soju, dimana pria tua tersebut memutuskan untuk kembali memasuki permainan.

Sementara itu, Deok Soo (Pemain 101 alias si bos mafia dalam permainan) sebenarnya bukan bos sebenarnya. Ia berhutang pada bos yang lebih tinggi dari dirinya, yang membuat ia memutuskan untuk kembali ke permainan sebagai jalan keluar. Hanya saja, ia berniat untuk bersiap kali ini untuk merampok uang puluhan miliar won dalam celengan yang menjadi rebutan. Mencuri semua uang untuk dirinya sendiri.

Di lain pihak, salah satu petugas polisi bernama Hwang Jun Ho (Wi Ha Joon) mempercayai cerita Gi Hun. Dia punya alasan sendiri untuk terlibat, berawal dari kakaknya yang juga menerima kartu nama yang sama dan diduga hilang setelahnya. Dia menginginkan bantuan Gi Hun tetapi pria itu menolak untuk melakukannya. Namun, Gi Hun menerima kartu namanya sendiri saat tiba di rumah.

Saat episode berakhir, semua karakter utama bersiap untuk menjadi bagian dari permainan sekali lagi. Mereka dengan rela memasuki mobil dan membiarkan diri mereka dibius. Jun Ho yang mengikuti kasus Gi Hun dari awal kebetulan menyaksikan hal tersebut dan membuntuti mereka dengan mobilnya sendiri.

Trailer Squid Game

Review

Alur episode ke-2 Squid Game agak sedikit melambat dengan memperlihatkan keadaan mengerikan di sekitar karakter utama dan alasan yang menyebabkan mereka memutuskan kembali lagi ke dalam permainan. Penggambaran ceritanya berhasil menunjukkan betapa putus asanya orang – orang ini.

Tampaknya juga sebagian besar karakter akan menemui akhir yang menyedihkan, dan siapa yang akan bertahan saat permainan selesai masih menjadi pertanyaan. Episode ini dirancang untuk menjadi bagian “tenang sebelum badai” dimana ceritanya dengan sengaja menunjukkan kehidupan setiap karakter sebelum didorong kembali ke permainan ini sekali lagi.

Tentu saja, hal ini menambah tensi ketegangan dan pertaruhan ke level yang lebih tinggi. Juga  memungkinkan pemeriksaan yang lebih dalam dari setiap pemain kunci dan pada akhirnya  sampai ke pertanyaan final, siapa yang akan keluar sebagai pemenang? Merinding bukan, yeorobun? Kamu bisa baca sinopsis dan review episode perdananya di sini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here