Setitik Empati di Masa Pandemi

Baru selesai baca di running text TV, pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperpanjang lagi sampai tanggal 31 Agustus 2021. Apa yang kalian rencanakan ladies? Take a nap sudah. Makan camilan wafer sudah. Mencari tahu peluang bisnis tahu kriuk sedang dilakukan. Ngapain lagi ya? Tenang ladies! Di masa pandemi ini banyak hal sederhana tapi bermakna yang bisa kita lakukan. Mulai dari yang paling simple, berempati pada kehidupan orang lain yang tidak seberuntung kita.

Coba deh cari tahu apa arti kata empati? Dikutip dari beberapa sumber, empati merupakan kemampuan kita untuk bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Ada beberapa macam empati. Pertama empati yang sifat nya kognitif. Arti nya kita bisa menjadi komunikator yang lebih baik dalam menyampaikan informasi kepada orang lain. Kemudian ada yang dinamakan empati emosional, yaitu kemampuan kita untuk bisa membagikan perasaan kepada orang lain. Terakhir adalah empati welas asih dimana kita bisa mengambil aksi untuk membantu orang lain sebatas kemampuan kita.

Mas Nadiem Makarim pernah menyampaikan di Konferensi Pendidikan Indonesia akhir tahun 2019 kalau pendidikan itu tidak hanya sebatas pengajaran akademik tetapi juga bisa menumbuhkan empati dan kreativitas.

Nah, kalian bisa lihat deh selama masa pandemi ini, rasa empati apa yang muncul dalam diri masing – masing. Tanpa disadari, kalian bisa merasakan jika timbul empati kognitif kepada sesama dengan menjadi lebih kreatif.  Salah satu contohnya adalah dengan menyediakan tempat air cuci tangan di depan rumah. Tentu nya lengkap dengan sabun cuci cair untuk membersihkan tangan bagi siapa saja yang memerlukan. Kalian berusaha berkomunikasi kepada orang lain bahwa mencuci tangan di masa pandemi ini merupakan keharusan yang absolut.

Ssst … Para artis juga melakukan hal yang sama lho. Bulan lalu, artis Dewi Perssik memiliki rasa empati emosional kepada para pekerja restoran yang terkena pemutusan hubungan kerja. Pedangdut ini menggunakan salah satu rumah nya untuk menampung dan memberi pekerjaan kepada para pekerja itu. Mereka yang terkena PHK membuat makanan yang dijual seharga Rp 10rb per kotaknya. Tentu saja bagi Dewi Perssik ini bukanlah bisnis tapi untuk beramal.

Ladies, apakah harus jadi artis dulu untuk bisa berempati terhadap sesama? Pastinya enggak lah ya. Sebut saja Mba Yanah, salah satu orang yang memiliki rasa empati welas asih. Dia seorang kapster alias penata rambut. Walau pun sudah berkurang klien nya, tapi masih bisa membantu sesama di sekitar rumah nya.  Mbak Yanah menghubungi para ladies yang biasa menggunakan jasanya dan sekarang setiap hari Jum’at, dia bisa turut berbagi kepada orang-orang sekitar rumahnya yang kekurangan dengan menyediakan kotak makan siang. Uang yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp 150rb yang dia jadikan nasi kotak makan siang untuk dibagikan kepada 15 orang yang membutuhkan. Semakin banyak uang yang terkumpul maka akan lebih banyak lagi sesama yang dapat dia bantu.

Banyak cara untuk membangkitkan rasa empati dan berbagi. Bagaimana dengan kalian ladies? (faNdra)  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here