Remake Hollywood Train to Busan Ditunda, Ini Kata Timo Thahjanto!

train to busan

Film tentang zombie menjadi salah satu genre yang banyak diproduksi, tetapi hanya sedikit yang dianggap sebagai mahakarya dan mendapat pengakuan secara internasional serta menjadi sensasi diantara para penikmat film.

Film Korea Selatan Train to Busan yang dibintangi aktor terkenal Hallyu Gong Yoo adalah salah satu diantaranya, sehingga ketika tersiar kabar bahwa film blockbuster tahun 2016 itu akan dibuat remake oleh studio besar Hollywood (yang tidak diminta oleh siapa pun), hal tersebut bukanlah sesuatu yang mengejutkan.

Kemajuan kemudian terlihat ketika pada Desember lalu, film tersebut mendapat judul resmi, The Last Train to New York, dan tanggal rilis 21 April 2023. Akan tetapi tampaknya hal tersebut tidak akan segera terwujud ketika proyek tersebut dihilangkan dari jadwal rilis Warner Bros, tanpa dibarengi dengan alasan penundaan dan tanggal rilis baru.

Langkah ini bukan menjadi kejutan besar, karena bagaimanapun, remake tersebut tidak mendapatkan perencanaan yang matang dengan jangka waktu kurang dari setahun, dan kurangnya pembaruan pada pemilihan pemeran, tanggal pembuatan film, dan detail cerita yang tentu saja dikhawatirkan akan merusak alur kisah aslinya.

Mengingat bahwa film tersebut tidak diumumkan untuk dibatalkan secara langsung, penundaan kemungkinan menawarkan lebih banyak waktu pra-produksi untuk tim, sehingga mereka tidak perlu terburu-buru memproduksi agar dapat memenuhi tanggal rilis di bulan April.

The Last Train to New York rencananya akan diarahkan oleh sutradara asal Indonesia Timo Tjahjanto, yang sebelumnya pernah membuat beberapa film, termasuk V/H/S/94, The Night Comes for Us, dan Sebelum Iblis Menjemput.

James Wan, yang sebelumnya sukses sebagai sutradara film Aquaman, juga ikut serta menjadi produser, dengan Gary Dauberman, yang terlibat dalam film horor Annabelle dan The Nun, sebagai penulis naskah.

Masih harus dilihat apakah keahlian ketiga nama ini cukup untuk menghilangkan hal-hal negatif yang menyelubungi di seputar remake Train to Busan ini. Terutama ketika adaptasi Hollywood sering gagal mengesankan dengan pengemasan ulang yang membosankan, dangkal, dan terkadang tidak mampu mengemas dengan baik penggambaran non-Barat.

Timo Tjahjanto, setidaknya, tetap optimis lewat pengungkapannya di Twitter, sebagaimana dilansir melalui Asia One.

“Menurut James (Wan): ‘Timo, kita harus naik di atas & melampaui harapan semua orang, seperti remake hebat lainnya yang telah dilakukan seperti remake The Ring atau Dawn of the Dead.’ Siapa saya untuk mengecewakan bos saya?

Perlu ditambahkan bahwa James telah menjadi pahlawan saya sejak masa kuliah saya. Sebagai anak Asia Tenggara dari keluarga kelas menengah konvensional yang tidak benar-benar mendorong usaha artistik (seperti meledakkan kepala, mengolesi darah palsu) kebangkitannya lewat SAW menginspirasi banyak dari kita terhadap genre yang dianggap bodoh di Asia Tenggara.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here