Menyongsong 2022, Haruskah Khawatir?

Hari ini, kita memasuki bulan Desember, bulan terakhir di tahun 2021. Tak terasa, hari-hari di tahun 2021 dengan segala momok pandemi yang mengiringi terlalui. Bersyukur, di pengujung tahun ini, kita masih bersama, karena pemeliharaan dan kuasa-Nya. Sebulan ke depan, tahun kan berganti. Kita akan memasuki gerbang 2022. Seperti apa wajah 2022 kelak?

Kamu mungkin bertanya-tanya. Kisah apalagi yang akan dilalui? Adakah suka atau duka? Apakah pandemi akan berakhir atau akan melonjak lagi? Apakah bisnis akan berjalan? Apakah akan menemui cinta sejatimu? Ah, beragam pertanyaan pasti meliputi. Sesungguhnya wajar, asal jangan berlebihan, lalu membuatmu digelayuti kekhawatiran.

Tahun 2022 menurut astrologi Tionghoa, dilambangkan dengan macan air. Sehingga mereka juga mengatakan tahun 2022 ini adalah tahun macan air. Melambangkan kekuatan, perlindungan, kepekaan, serta keberanian. Ada semangat yang membara, yang akan membawa harapan baru, bagi impian yang sempat terpendam. Begini yang ditulis banyak portal memasuki bulan Desember. Lalu mulai dibuat prediksi zodiak-zodiak apa saja yang beruntung di tahun macan air ini. Orang pun langsung menyerbu, berharap zodiaknya termasuk yang beruntung. Lalu, kalau ada yang beruntung, berarti ada yang tidak beruntung, dong?

Tahun 2022 menurut perbintangan Tionghoa adalah tahun Macan Air

Yang disebut beruntung zodiaknya, akan senang, berseri-seri. Tapi yang tak disebut, maka langsung harap-harap cemas. Haruskah kamu menggantungkan nasibmu pada prediksi perbintangan? Namanya juga prediksi. Bukan prediksi yang merancang hidupmu. Dan sesungguhnya, tak ada satupun orang yang bisa meramalkan nasib orang. Karena, hidup kita ini karunia Tuhan. Tuhan yang membuatnya. Tuhan yang memberi kita hidup. Hanya Tuhan yang memiliki “blue print” kisah hidup kita.

Tapi karena orang begitu panik, takut persoalan hidupnya akan lebih berat, takut masalah datang, kita lupa kepada Tuhan, kita lupa mengandalkan kekuatan-Nya, dan memilih memakai kekuatan sendiri. Sampai ngos-ngosan sendiri.

“Kekhawatiran”, “Ketakutan”, tidak membuat seseorang menjadi lebih baik dalam hidup ini atau memberikan solusi. “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?” Demikian firman Tuhan berkata (Lukas 12:25).

 Sebaliknya, kekhawatiran membuat kita tertekan, kemudian sakit. Ingatlah,  Allah yang memberi kita hidup. Maka, seharusnya kita percaya Dia yang akan mencukupi kebutuhan kita. Dia yang akan melengkapi apa yang kita rasa kurang atau kosong. Kalau Dia memberikan hidup, maka ia akan memberikan kita ‘makanan’ untuk mempertahankan hidup yang dianugerahinya.

Lalu umumnya manusia kan bertanya, apa jaminannya? Pada akhirnya, ini kan berkaitan dan kembali kepada iman kita. Iman bukanlah sekedar percaya. Lebih dari itu, iman adalah tentang mempercayakan hidup kita kepada-Nya. Berbicara dan menuliskan ini memang tak semudah praktiknya. Untuk itu, saya dan kamu diberi kesempatan menyongsong satu tahun  lagi ke depan, untuk sama-sama melangkah. Menjalani kisah baru dengan iman yang mantap. Percaya, bahwa kuasaNya pasti luar biasa, dalam situasi yang terburuk sekalipun.

Jadi, haruskah khawatir menyongsong 2022? Saya akan menjawab, nantikan. Nantikan 2022, seperti kamu menanti buku yang paling ingin kamu baca, dan DIA-lah penulisnya. Atau menantikan film paling keren, dan DIA-lah sutradaranya. Sampai bertemu di 2022, ladies.

*(VAL)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here