Kesehatan Mental Taemin SHINee yang Sedang Menjalani Wamil Memburuk Hingga Dikeluarkan Dari Unit Militer

Taemin SHINee

Anggota boy band Korea Selatan generasi kedua, Taemin dari grup SHINee yang saat ini tengah menjalani wajib militer (wamil), telah dipindahkan dari unit militer ke bagian pekerja layanan publik karena depresi dan kecemasannya yang semakin memburuk.

Sebuah pernyataan dari agensinya SM Entertainment, sebagaimana dilansir melalui The Strait Times, pada tanggal 14 Januari mengatakan, “Karena gejala depresi dan kecemasan yang telah diderita Taemin sebelum (memasuki wamil), ia terus menerima perawatan dan terapi bahkan saat menjalankan tugasnya.

“Namun, karena gejalanya baru-baru ini memburuk, pihak militer memutuskan bahwa menjadi tidak mungkin baginya untuk melanjutkan kehidupan militernya dan perawatannya (kesehatan mental) pada saat yang bersamaan, dan karena itu dia dipindahkan ke layanan tambahan.”

Taemin yang saat ini berusia 28 tahun, mendaftar pada 31 Mei 2021 dan merupakan satu-satunya anggota dari kuartet SHINee yang belum menyelesaikan wajib militer, yang berlangsung hingga 21 bulan.

Awalnya, grup idola K-pop tersebut beranggotakan lima orang, namun Shinee harus melanjutkan perjalanannya hanya dengan empat anggota yang tersisa setelah vokalis utama mereka, Jonghyun, bunuh diri setelah berjuang melawan depresi, pada bulan Desember 2017 di usia 27 tahun.

Pada bulan Oktober 2021, Administrasi Tenaga Kerja Militer membagikan video Taemin, di mana ia meyakinkan para penggemarnya bahwa ia menyesuaikan diri dengan baik dan telah menambah berat badan 10kg.

Setelah tersiar kabar tentang pemindahannya dan kesehatan mentalnya yang memburuk, orang-orang yang pernah bertugas bersamanya menyatakan bahwa mereka telah menyaksikan perjuangan Taemin dengan mengatakan bahwa dia meminum banyak pil setiap hari dan sering mengalami mimpi buruk.

Seorang komentator anonim yang menyampaikan bahwa dia pernah berada di kelompok yang sama dengan sang idola menulis, “Bahkan ketika dia menderita, dia akan menunjukkan kepada kami sisi baiknya sebagai seseorang yang lebih tua dari kami dan bahkan akan bermain dengan kami.

“Dia adalah seorang hyung (kakak laki-laki) yang selalu bekerja keras dan bertahan di sana di setiap pelatihan.” Rekan wajib militer lainnya berkata, “Ketika kami berpisah, dia mengatakan kepada kami untuk tetap bahagia di situasi sulit sekali pun dan menyemangati kami seperti kakak laki-laki yang baik. Dia juga mengatakan bahwa dia takut jika dia pergi meninggalkan kewajibannya, orang-orang akan membicarakan dirinya. Karena dia tampaknya kesakitan, saya harap orang-orang tidak akan terlalu banyak mengkritiknya.”

Jika kamu mengalami tanda – tanda gangguan kesehatan mental, jangan pernah ragu untuk berbagi dengan orang terdekat dan mencari bantuan profesional!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here