Hadir Wahana Rumah Hantu “KKN Di Desa Penari” di FX Sudirman dan Kota-Kota Lain

Tidak hanya sukses dengan adaptasi filmnya, cerita horor yang ditulis oleh SimpleMan (Twitter: @ SimpleM81378523) juga menarik perhatian publik melalui Wahana Rumah Hantu KKN Di Desa Penari yang dapat dikunjungi mulai 7 Mei hingga 5 Juni 2022 di F8 FX Sudirman, Jakarta. Realisasi konsep angker di Wahana Rumah Hantu Desa Penari ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat terbukti dari tiket masuk yang hampir selalu sold out setiap harinya. Dengan rata-rata pengunjung mencapai 1.200 – 1.500 orang per hari sejak hari pertama wahana ini dibuka, wahana Rumah Hantu Desa KKN menjadi pilihan rekreasi warga ibu kota.

Dalam pengembangan selanjutnya, Rekata Studio, perusahaan media digital dan entertainment yang mengelola lisensi KKN Di Desa Penari mengumumkan rencananya untuk menghadirkan wahana serupa di kota-kota lain. “Kami berniat menghadirkan wahana Rumah Hantu Desa Penari ini ke kota lain di Indonesia. Rencananya akan diproduksi di tiga kota berbeda, termasuk Jakarta. Lokasi selanjutnya belum dapat diumumkan, namun di luar Jawa.” Ungkap Pramudya Andika, Creative Director & Producer Rekata Studio.

Proses produksi dan kreatif Wahana Rumah Hantu Desa Penari melibatkan tim Dyandra Global Edutainment (DGE) selaku organiser dan JHS Studio selaku tim kreatif dan desain yang membuat visualisasi KKN Di Desa Penari. JHS Studio merupakan salah satu studio kreatif lokal yang dibesut oleh Jasmine Surkatty, kreator Komik Gajelas (Instagram: @komikgajelas).

“Konsep Wahana Rumah Hantu Desa Penari ini sengaja dibuat berbeda dengan penampakan dalam film. Kami memilih JHS Studio sebagai rekan dalam pembuatan visual art wahana rumah hantu ini mengingat portofolio yang dimilikinya. Mungkin orang mengenal Jasmine hanya melalui Komik Ga Jelas saja. Namun dibalik kiprahnya di industri komik, Jasmine juga melahirkan karya-karya lain dengan style yang berbeda dan menurut kami cocok untuk menggarap proyek ini.” lanjut Andika.

Berkesempatan menjelaskan proses kreatif dalam membuat visualisasi, Jasmine Surkatty, Pendiri dan Direktur Utama JHS Studio menuturkan, “Tim JHS Studio sangat antusias mendapat tawaran ini. Demi mendapatkan gambaran yang menyeluruh dari Desa Penari, kami menggunakan novel sebagai referensi utama. Tim DGE sebagai organiser dan Rekata sebagai licensor juga sangat membantu dalam memberikan brief, arahan konsep, dan masukan.”

Berangkat dari referensi yang merujuk pada penggambaran dalam novel serta diskusi intensif bersama tim DGE dan Rekata, tim JHS Studio kemudian membuatkan visualisasi konsep yang sudah disepakati. “Kami mulai dengan melakukan interpretasi karakter hantu-hantu dalam Desa Penari yang kemudian dituangkan dalam style gambar realisme. Hasil dari final art ini dijadikan poster utama dalam promosi wahana. Selain itu, kami juga membuat interior wahana mengikuti referensi dari buku dan arahan tim DGE dan rekata. Tim Residen Arsitek dari JHS menggarap bagian ilustrasi arena dengan skala yang disesuaikan dengan denah lantainya. Gambar kerja ini yang kemudian dijadikan sebagai acuan dalam produksi Wahana Rumah Hantu Desa Penari oleh tim Dyandra dan vendor.” Jelas Jasmine lagi.

Proses kreatif ini terbilang melibatkan banyak pihak, tidak hanya dari sisi kreatif sendiri melainkan juga tim produksi. Belum lagi tenggat waktu pengerjaan yang terbilang singkat karena terpotong libur lebaran. Namun, semua tim mengakui bahwa hasil kerja ini cukup memuaskan.

“Melihat antusiasme masyarakat untuk mengunjungi Wahana Rumah Hantu ini, baik Rekata dan DGE cukup puas dengan penggarapan Wahana Rumah Hantu ini. Begitu juga SimpleMan selaku penulis juga sempat memberikan komentar kepada kami bahwa dia puas melihat perwujudan Desa Penari dalam bentuk wahana misterius ini.” Dika menambahkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here