Menjadi publik figur memiliki konsekuensinya tersendiri. Namanya figur publik, berarti ia menjadi figur atau sosok yang selalu disorot, menjadi panutan, idola. Apa yang jadi tindak-tanduknya bisa diikuti. Apalagi bila memiliki pengikut atau penggemar yang banyak.
Salah satu publik figur yang sedang hangat dibicarakan saat ini adalah Saipul Jamil. Dua hari lalu, Saipul dibebaskan dari penjara setelah 5 tahun mendekam di sana, karena kasus pencabulan terhadap anak lelaki di bawah umur. Tak hanya satu orang korbannya, tapi dua orang di tahun 2016 silam, yang melaporkan diperlakukan tak senonoh oleh Saipul Jamil. Kasus ini di masa itu juga menguak, penyimpangan seksual Saipul Jamil, yang desas-desusnya sudah lama beredar di balik layar kalau ia penyuka sesama jenis.
“Bergidik, Alat Kelamin Anak Lelaki Itu Disentuh“
Masih teringat, bagaimana bergidiknya pengakuan salah satu korban. Ada dua korban berinisial DS dan AW. AW diketahui adalah asisten Ipul, yang mulanya adalan penonton bayaran di acara D’Academy 1, yang tayang pada 2014. Ipul meminta pin BB dan nomor ponsel AW, saat break iklan. Komunikasi antara Ipul dan AW pun terjalin. Hingga AW ditawari menjadi asisten Ipul. AW mau, karena membutuhkan uang dan pekerjaan. .
Selama 5 bulan menjadi asisten pribadi Ipul, AW mendapatkan bayaran per hari 50 ribu-100 ribu rupiah. Ternyata tidak hanya itu, AW juga 2 kali mendapatkan pelecehan dari sang majikan. “Usia AW masih 20 tahun, waktu itu kejadiannya Maret 2014-April 2014. Ipul minta dipijat dengan alasan tubuh pegal, lalu memaksa AW ‘melayani’ yang bersangkutan. Kejadian berikutnya saat AW sedang tidur, tiba-tiba Ipul datang dan meraba-raba tubuh dan area sensitif AW,” ungkap ,kuasa hukum AW kala itu.
AW tidak berhasil melawan, lantaran mulutnya dibekap Ipul dan kedua tangannya ditindih tubuh Ipul yang lebih besar. AW tak bisa berbuat apa-apa. “Alat vital saya disentuh,” ujar AW sambil menunduk malu. Pascakejadian itu, AW berhenti kerja. Kondisi psikologis AW terguncang. Sampai nyaris 2 tahun kemudian baru berani melaporkan kejadian pilu itu kepada pihak berwajib. Itulah kilas balik peristiwa yang terkuak 5 tahun lalu, yang membuatnya dipenjara.
Dua Hari Bebas Dielu-elukan dan Tampil di TV
Lalu dua hari menghirup udara bebas, Saipul sudah banjir tawaran manggung. Hanya dalam hituangan dua hari, ia sudah tampil di dua stasiun TV, Trans TV dan Trans 7. Ini membuat netizen bertanya-tanya, dan dalam sekejap menjadi trending!
Mondar-mandir dikasih panggung dengan predikat mantan narapidana kejahatan seksual dan penyuapan. Oh ya, terkait kasusnya ia juga kedapatan berusaha menyuap panitera untuk meringankan hukumannya. Netizen menganggap, seharusnya tak pantas, sosok dengan predikat demikian dielu-elukan, dikedepankan lagi. Bukankah akan menjadi contoh yang tidak baik? Bukannya menghakimi. Tetapi bukankan Saipul Jamil seorang publik figur? Ya, betul ia juga butuh pekerjaan. Tapi ini terkait dengan “idola”, orang yang tampil di depan, yang seharusnya jadi panutan. Tapi sikapnya demikian? Ini yang menjadi keresahan warganet.
Kalau dibiarkan, artinya kita membenarkan, atau menganggap pelecehan, pedofil, hal yang baik-baik saja? Atau itu kan masa lalu? Orang bisa berubah? Rasanya tidak demikian. Karakter manusia akan sulit berubah. Tercertuslah petisi Boikot Saipul Jamil. Sampai hari ini, Sabtu (4/9), petisi ajakan boikot Saipul Jamil yang diberi label, “Boikot Saipul Jamil Mantan Narapidana Pedofilia, Tampil di Televisi Nasional dan YouTube” telah mengumpulkan 115 ribu tanda tangan online.
Banyaknya ajakan boikit Saipul Jamil juga ramai di Twitter. Hampir 30 ribu cuitan menggema. Mereka mayoritas, setuju, menilai Ipul tidak pantas muncul di TV. “Dia adalah seorang pedofil kejahatannya tepat di depan wajah mereka tapi kenapa orang masih mengagungkan pembebasannya? Apakah mereka waras?? Bagaimana jika korbannya adalah kerabat Anda, bisakah Anda benar-benar masih ingin melihatnya dalam hidup Anda?BOIKOT SAIFUL JAMIL,” cuit salah seorang netizen.
Ada lagi yang mengingatkan bahwa apa yang dilakukannya di masa lalu tidak akan terlupakan begitu saja. “Citra buruk tuh parah banget. gak akan bisa gitu aja dihapus dari memori masyarakat. menurutku ini sudah peringatan kesekian kali dan seharusnya Komisi Penyiaran Indonesia wajib membenahi dan merubah semua yang ada di tubuh lembaga ini. Ayo dengarkan seruan BOIKOT SAIFUL JAMIL,” kicau netizen lainnya. Bagaimana menurut kamu, ladies?