Apa itu Self-Abandonment? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya

Apakah kamu pernah merasa sulit untuk percaya diri? Apakah kamu juga sering menyembunyikan kondisi perasaanmu? Apakah kamu suka menganggap kondisimu itu tidak penting? Jika jawabannya iya, namanya Self-Abandonmnet atau mengabaikan diri sendiri.

Hal tersebut menggambarkan seseorang yang suka meninggalkan bahkan tidak menghargai kepentingan pribadinya. Selain membelakangi urusannya, mereka juga tak berusaha untuk menghibur dirinya sendiri. Bukankah hal tersebut begitu menyedihkan?

Kemudian apa lagi sih contoh dari self-abandonment?

Bersumber dari laman Sharon Martin, seorang Psikoterapi, ia menuliskan bahwa hal pertama sebagai contoh dari self-abandonment ialah kamu tidak memercayai nalurimu sendiri, menebak-nebak diri sendiri, terlalu banyak berpikir dan merenung, membiarkan orang lain yang mengontrol keputusan dan menganggap mereka tahu lebih banyak daripada kamu sendiri.

stress
Sumber foto: PInterest

Kemudian kembali ke pengantar di atas, kamu yang self-abandonment akan memprioritaskan kesenangan orang lain. Menahan-nahan kebutuhan diri sendiri demi orang lain. Menyembunyikan bagian dari diri kamu seperti tidak pernah cerita atau memberitahu kondisi perasaanmu. Selain itu juga melepaskan minat dan tujuan hidup kamu.

Sifat perfeksionis ternyata juga masuk ke contoh self–abandonment lho. Artinya kamu memiliki harapan tinggi yang tidak realistis untuk diri sendiri. Kamu juga tidak pernah merasa puas setelah apapun yang sudah kamu lakukan dan capai dalam hidup. 

Sifat perfeksionis juga berpengaruh pada kritikan yang tertuju pada diri sendiri. Sering kali dijumpai bahwa orang yang suka mengatai dan mencaci dirinya sendiri. Selalu menganggap dirinya bodoh atau semacamnya.

Lantas jika sudah terlanjur melakukan self-abandonment, bagaimana cara mengatasinya?

Dalam otobiografinya, perancang busana Diane Von Furstenberg menulis, “Hubungan terpenting dalam hidup Anda adalah hubungan yang Anda miliki dengan diri sendiri. Karena apapun yang terjadi, kamu akan selalu bersama dirimu sendiri.” 

Ungkapan tersebut berartikan bahwa kamu harus bisa mengandalkan diri sendiri. Hubungan dengan diri kamu sendiri begitu penting karena hanya kamu lah yang bisa mengerti kondisi kamu disaat sedih maupun senang. 

Biasakan hargai diri sendiri meskipun sudah melakukan hal atau pencapaian-pencapaian kecil. Memberikan hadiah misalnya dalam bentuk membeli makanan dan/atau minuman kesukaan. Bisa juga dengan membeli barang yang diinginkan sejak lama.

Love yourself!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here