American Nightmare: Kisah Nyata Perempuan Diculik dan Diperkosa Malah Dituding Rekayasa!

American Nightmare adalah serial dokumenter sebanyak 3 episode yang mengetengahkan kisah nyata penggerebekan, penculikan, berakhir dengan pelecehan seksual di kota Valejo, California Utara, Amerika Serikat. Serial ini tayang di Netflix. Sebuah penggalan peristiwa yang menggambarkan bagaimana penegak hukum bisa berlaku sangat tidak adil, dan main-main terhadap kesusahan seseorang, bahkan di negara seperti Amerika Serikat.

Saat ini, dokumenter American Nightmare menduduki posisi nomor 8 dalam TOP 10 Trending TV Shows Netflix di Indonesia. Kisah dimulai dengan cerita di tahun 2015, dimana pasangan Aaron Quinn dan Denise Huskins disergap rumahya pukul 3 pagi oleh tiga orang menggunakan baju hitam-hitam–seperti baju menyelam. Mereka menggunakan senjata, senter dan sorot laser.

Pertama-tama pelaku mengikat Aaron dan memberinya obat tidur, hingga ia tak sadarkan diri. Sang pacar, Denise Huskins dibawa oleh pelaku. Saat Aaron sadar, hari sudah siang. Pelaku mengirimi pesan teks, meminta tebusan. Namun Aaron tak sanggup membayar jumlah yang diminta. Setelahnya, dinanti tak ada balasan lagi dari pelaku. Setelah satu jam menunggu Aaron menghubungi polisi.

Ia ingin polisi menyelidiki, mencari tahu dimana keberadaan Denise. Yang terjadi selanjutnya, malah diluar dugaan. Dari interogasi demi interogasi lebih dari 18 jam, kini malah Aaron Quin disudutkan, diduga sebagai tersangka. Dengan dalih, adanya hubungan Aaorn dengan mantan kekasihnya, yang diketahui Denise sebelum peristiwa penculikan tersebut.

Dua hari kemudian, anehnya, Denise Huskins muncul. Ia dilepas oleh sang penculik. Ini menimbulkan tanda tanya besar. Belum ada selama ini melepas sanderanya begitu saja, dalam keadaan baik-baik saja. Denise menceritakan pada kepolisian Vallejo apa yang terjadi padanya. Disekap, lalu diperkosa dua kali.

Lagi-lagi pengakuan Denise, malah membuat kepolisian Vallejo yang dipimpin oleh Mat Mustard, menyatakan kemungkinannya Denise sendirilah yang merekaysa semua kejadian ini untuk membalas dendam pada Aaron, yang diduga selingkuh. Ia dijuluki “Gone Girl” dalam kehidupan nyata. Gone Girl di sini merujuk pada film thriller Ben Affleck dan Rosamund Pike, tentang istri yang memalsukan kematian dirinya sendiri, demi membalas dendam suami yang selingkuh.

Kisah yang dibangun oleh polisi ini sampai ke media hingga ramai deberitakan. Semua menuding penculikan tersebut HOAX. Membuat Denise yangdepresi karena diperkosa, mengalami guncangan lebih dalam lagi. Semua bukti, hasil visum padahal tertera, kalau memang ada gesekan keras dan luka di dinding rahimnya.

Singkat cerita, selang beberapa bulan kemudian, terjadi kisah serupa di kota lain, i Dublin. Polisi di Dublin mengusutnya, dan bermuara pada sosok Matthew Muller seorang veteran tentara dan mantan pengacara. Digeledah tempatnya, di Lake Tahoe, ditemukan barang bukti, salah satunya kacamata renang, seperti yang selama ini dikisahkan Aaron dan Denise. Mata mereka ditutup oleh kacamata renang. Lebih-lebih lagi, polisi Dublin menemukan sehelai rambut pirang di kacamata tersebut.

Akhirnya, polisi Dublin melakukan penyelidikan demi penyelidikan. Dan menemukan keterkaitan dengan kasus Denise Huskins dan Aaron Quin. Teryata, selama ini kepolisian Vallejo hampir tidak melakukan apa-apa untuk penyelidikan dan memanipulasi laporan dokumen.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here