Waspada Dampak Psikis Anak Saat Menyaksikan KDRT

KDRT memiliki banyak dampak negatif bagi korban dan juga pelaku. Bahkan orang sekitar juga bisa terkena dampak buruknya, apalagi yang masih serumah dengan pasangan itu, misalnya anak.

Meskipun anak tidak mendapatkan kekerasan fisik, namun dengan menyaksikan ayah ibundanya bertengkar apalagi hingga kekerasan fisik, psikis anak harus diwaspadai.

Jika anak terkena dampak negatif dari KDRT, ia akan merasa cemas dan gelisah. Kekhawatirannya berlangsung secara terus menerus hingga mengganggu kegiatan sehari-harinya.

Bersumber dari Instagram @ayankirma, bagi anak-anak di jenjang pra-sekolah, mereka akan cemderung sering mengisap jempol, mengompol, menangis secara intens, dan rewel pasca menyaksikan KDRT.

Setelah kecemasan, anak juga akan merasakan gangguan stress pascatrauma. Menyaksikan KDRT akan menyebabkan perubahan otak anak yang dapat membuat mimpi buruk, mudah marah, sulit konsentrasi, dan bahkan meniru KDRT yang disaksikan.

Selain berdampak ke mental, anak juga bisa merasakan dampak buruk ke fisiknya. Anak-anak biasanya akan mengeluh sakit kepala dan sakit perut. 

“Konsekuensi ketegangan mental, terkadang terlihat dari kesejahteraan fisik yang dirasakan anak,” tulis Irma.

Berbicara jangka panjang, anak yang dibesarkan dalam lingkungan buruk seperti itu setidaknya akan depresi atau stress berkelanjutan. 

“Trauma menyaksikan KDRT secara rutin menempatkan anak-anak pada risiko tinggi mengalami depresi, kesedihan, masalah konsentrasi, dan gejala depresi lainnya hingga dewasa.” Jelas Irma.

Harus diingat bahwa dampak negatif KDRT tidak memandang usia. Kesehatan mental anak tidak bisa sepenuhnya terlindungi saat menyaksikan KDRT. 

Jika anak sudah terlanjur menyaksikan dan sebelum semakin parah dampaknya, anak lebih baik dibawa ke orang yang sudah profesional untuk diajak berbicara dan memulihkan dampak negatifnya. Berhenti KDRT, lindungi anak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here