Tips Cerdas Memulai Bisnis Frozen Food Untuk Pemula

Perubahan pola hidup masyarakat Indonesia di masa pandemi Covid-19 membuat aktivitas masyarakat membeli makanan diluar menjadi terbatas. Ditambah lagi dengan himbauan Pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah,  sehingga masyarakat cenderung mengubah kebiasaan belanja ke makanan yang punya masa kadaluwarsa yang lebih panjang

Perkembangan industri Frozen Food atau makanan olahan sendiri sepanjang tahun 2020 makin meningkat sampai 30-40% terutama di masa pandemi. Banyak rumah tangga memilih menyediakan frozen food sebagai makanan cepat saji yang praktis untuk memenuhi kebutuhan asupan nutrisi. Beberapa produk frozen food juga dapat disajikan tanpa kandungan MSG dan juga zat pengawet.

Memulai bisnis frozen food tidaklah semudah membalikan telapak tangan, apalagi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru baru ini buka suara terkait polemik izin edar makanan beku. Hal itu menyusul banyaknya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dipanggil polisi lantaran tak memiliki izin edar.

Sebelum memulai bisnis frozen food, hal yang harus kamu lakukan adalah menentukan apakah ingin membuat produk sendiri atau menjual produk dari orang lain. Dengan menjalin mitra agen atau reseller dengan produk-produk yang sudah berlisensi dan mendapatkan ijin, usaha makanan beku kamu akan beresiko minimal
 Setelah hal tersebut ditentukan, langkah selanjutnya adalah merumuskan hal berikut ini:

1.       Tentukan Produk : Pebisnis harus mempertimbangkan positioning, differentiation, dan juga branding produk. Jenis produk apapun yang dipilih harus memiliki ciri khas yang bisa membedakannya dengan produk kompetitor. Banyak variasi produk frozen food mulai dari sosis, siomay, dimsum, pao, nugget sampai crabfish!

2.       Siapkan Modal: Modal untuk memulai bisnis frozen food dibagi menjadi dua : modal peralatan dan operasional. Modal peralatan adalah modal yang digunakan untuk pengadaan peralatan seperti, freezer, alat packaging, penggorengan, dan lain sebagainya. Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk keberlangsungan bisnis. Biaya operasional dalam bisnis frozen food biasanya digunakan untuk membeli bahan baku, gaji karyawan (jika ada), kemasan, dan lainnya

Kalau kamu belum bisa punya modal besar, bisa memulai bisnis pelan-pelan sambil memantau minat pasar. Manfaatkan lemari beku yang ada di rumah untuk menampung produk. Jika permintaan semakin besar, kamu bisa coba menitipkannya di minimarket atau restoran. Untuk sistem ini, tentunya harus menggunakan cara bagi hasil. Jika permintaan sudah bertambah, kamu dapat membeli berbagai perlengkapan bisnis frozen food lainnya.

3.       Tentukan Metode Pemasaran : Strategi pemasaran sendiri dapat dilakukan baik berbayar maupun tidak berbayar. Media pemasaran berbayar misalnya, SEO, iklan, media sosial, google ads, dan lain sebagainya. Sedangkan pemasaran secara tidak berbayar dapat dilakukan dengan cara door to door, menggunakan akun media sosial secara mandiri, dan lain sebagainya.

4.       Dapatkan Lisensi Makanan:  Produk makanan selain daging, proses perizinan cukup dilakukan sampai ke Dinas Perindustrian atau PIRT. Sedangkan untuk produk frozen food berupa daging, lisensi harus dilakukan sampai ke BPOM. Biasanya, biaya untuk penerbitan lisensi dari BPOM memerlukan biaya yang cukup besar. Frozen food yang diproduksi secara massal dan didistribusikan oleh distributor formal, harus ada izin edar BPOM. Buat pelaku UMKM frozen food yang menerima pesanan dan langsung mengirimkan produknya ke pemesan, tak perlu memerlukan izin edar BPOM

5.       Distributor Atau Reseller: Teknik ini cukup efektif dilakukan agar produk frozen food yang kamu miliki punya pangsa pasar yang semakin luas. Pemilihan distributor ini tentunya harus memperhatikan beberapa faktor diantaranya, kualitas produk, pasar produk, serta harga dari produk. Banyak perusahaan menyediakan frozen food dengan ketiga kriteria tersebut adalah diantaranya KIBIF Group, CP Food dan masih banyak lainnya.

Kalau kamu belum memiliki dana yang cukup untuk membuka sebuah cabang baru. Perluasan bisnis ini salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan fitur reseller atau dropshipper yang tersedia pada marketplace.

6.       Buat Waralaba Bisnis Frozen Food:  Pemula tidak perlu membangun bisnis dari awal dengan membuat merek dagang pribadi. Sebaliknya, mereka dapat bekerja sama dengan sebuah supplier dan menggunakan merek dagang yang sudah ada untuk memulainya. Mendapatkan keuntungan dengan lebih cepat, mendapatkan dukungan berupa pelatihan, mendapatkan bantuan dari perusahaan pemilik brand untuk menentukan lokasi yang strategis, mempermudah proses pemasaran produk, dan mendapatkan harga yang lebih murah dari supplier adalah sederet keuntungan dari sistem waralaba.

Gimana nih sudah siap untuk memulai bisnis pertama kamu?

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here