Sepenggal Pesan Cinta Dalam Doa

Ku tak lagi menangis di hadapan manusia

Ku menangis di hadapanMu

Kala bibir ini tak dapat lagi berkata

Kala tak tahu lagi  tempat yang  harus ku-tuju

KepadaMu, kutitipkan sepenggal pesan cinta

Sebuah bisikan hati paling dalam tentang dia

Yang tak usai mengusik, di detik-detik akhir batas penantianku

Dia yang selalu hadir di hari-hari ku, dalam suka dan duka

Dia yang selalu mencoba memenuhi kebutuhanku

Dia yang selalu mengasihi, berbagi manis, pahit, dan ria

Namun dia juga yang menempatkan resah, bimbang, dan  tanda tanya

Bagaimana mengartikan semua perhatian dan kasihnya

Ada sebuah ikatan, tapi bukan ikatan cinta

Tulus dan dalam, tapi juga bukan ikatan yang mengikat

Sangat kuat dirasa, tak pernah cukup digambarkan dengan kata-kata

Dia juga yang pernah mengecewakan di masa yang lampau

Yang membuatku menjaga hati tuk tak jatuh lagi dan merana

Karena dia ada, selalu ada di dekat hati,  tapi ragu bisa dimiliki

Ku jaga kuat-kuat, karena ku takut terlena

Apa daya, ketika pertahanan  runtuh?

Dalam kepasrahan, ku hanya ingin menitip pesan, ku telah mencinta

Sampaikan padanya, bisikan hati tadi

Logika ini tak mampu lagi menguasai hati

Dan maafkanku, karena mungkin ku harus meninggalkannya

Harus aku yang pergi

Karena rasa ini kan meronta, meminta lagi

Di luar ketulusan,  orientasi, dan kapasitasnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here