Robert Pattinson Tentang Karakter Bruce Wayne Versinya: Lebih Masuk Akal Tanpa Persona Playboy

the batman

Robert Pattinson mengatakan bahwa Bruce Wayne versinya tampak “lebih masuk akal” tanpa persona playboy di film The Batman.

Aktor berusia 35 tahun tersebut memainkan peran utama dalam film blockbuster superhero terbaru dari DC Comics, The Batman, dan merasa karakternya, versi yang lebih muda dari sang miliarder pemberantasan kejahatan lebih cocok untuk diisolasi dari seluruh kota Gotham.

Berbicara kepada Entertainment Weekly, Robert berkata, “Ketika Anda berpikir tentang Bruce Wayne, Anda langsung berpikir bahwa dia playboy, dan begitulah cara dia menyamar, jadi tidak ada yang tahu dia Batman. Segera setelah Anda (penonton) menghilangkan stigma (playboy), hal itu membuat karakternya hampir lebih masuk akal.


“Ada sesuatu tentang seseorang yang bisa menggambarkan tiga kepribadian yang sangat berbeda, dan kemudian hanya bisa mengubah mereka seperti pakaian sesuka hati. Itu jauh lebih sosiopat daripada seseorang yang tidak benar-benar memiliki kendali lebih atas hal tersebut dan terpaksa mengenakan setelan ini. Itu sedikit di luar kendalinya.”

Robert merasa bahwa masuk akal jika alter egonya masih berjuang untuk mengatasi pembunuhan orang tuanya ketika dia masih kecil.

Bintang Twilight tersebut menambahkan, “Juga, lebih masuk akal dengan proses berduka yang dialaminya begitu pun ketika dia belum melupakan bocah 10 tahun yang, dalam pikirannya, membiarkan orang tuanya mati.

“Apa yang dia rasakan adalah dirinya sendiri, dia pikir dia adalah anak yang sangat lemah dan rentan, dan dia perlu memiliki alter ego yang sama sekali berbeda untuk bertahan hidup, apalagi melawan semua penjahat Gotham.”

the batman
Robert Pattinson dalam kostum Batman / Kredit: Warner Bros

Film ini menandai debut Robert sebagai sang Caped Crusader, akan tetapi aktor Inggris itu tidak yakin tentang masa depannya sebagai karakter ksatria gelap karena itu akan tergantung pada keputusan Matt Reeves selaku sutradara.

Ketika ditanya apakah sang pembuat film memiliki proyek lainnya di masa depan, Robert mengatakan kepada Variety, “Saya rasa tidak. Kami sudah melakukan percakapan tentang itu sebelumnya.

“Tapi, maksud saya, dia menghabiskan lima tahun dari konsepsi hingga penyelesaian ini semua. Dia sangat, sangat, sangat, berpikiran satu arah – seseorang dengan pemikiran satu arah – saya kira. Karena itu saya pikir sampai film ini keluar, saya ragu apakah dia sudah memikirkan langkah selanjutnya. Atau mungkin dia sudah memikirkannya dan dia belum memberi tahu saya.”

The Batman adalah film terbesar yang dibuka pada tahun 2022 sejauh ini, dan akhir pekan pembukaan terbesar untuk Warner Bros sejak Joker. Film ini juga merupakan debut luar negeri era pandemi terbaik yang dihasilkan studio film tersebut. The Batman juga menjadi film pembuka box office domestik terbaik bagi sang kreator film Matt Reeves dengan menghasilkan US$128,5 juta (sekitar Rp 1,850 triliun) sejak film Dawn of the Planet of the Apes yang menghasilkan US$104,3 juta (sekitar Rp 1,5 triliun) di seluruh dunia, sebagaimana dilansir melalui Asia One.

Film dengan batas usia PG 13 ini berpusat pada hari-hari awal Bruce Wayne memerangi kejahatan selama dua tahun di kota Gotham, berusaha mengungkap korupsi sambil mengejar pembunuh berantai yang menargetkan kaum elit kota Gotham, Riddler (Paul Dano). Tokoh kriminal lain yang muncul, termasuk Catwoman (Zoë Kravitz) dan Penguin (Colin Farrell).

The Batman sampai saat ini masih tayang di bioskop dan diterima dengan baik oleh para kritikus serta mendapatkan skor sinema A- dari penonton. Ingin menghabiskan akhir pekanmu dengan menyaksikan film yang mengulik sisi detektif Batman? Kamu bisa simak trailer-nya di bawah ini!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here