Penyebab dan Gejala Autoimun, yang Diidap Kartika Putri

Kartika Putri sepekan lalu menjadi sorotan, selepas membagikan foto dirinya dengan wajah yang mengalami seperti luka-luka yang cukup parah, sampai merambat ke area mulutnya.

Rupanya setelah diperiksa, Kartika Putri mengalami Autoimun.

Istri Habib Usman tersebut menceritakan proses pengobatan yang ia lakukan. Setelah berobat di Jakarta dan tidak mengalami perkembangan, ia memutuskan untuk melakukan pengobatan ke Singapura.

Di Singapura, Kartika Putri melakukan full health screening. Tindakan ini penting untuknya yang menderita autoimun, terlebih ia tengah berencana untuk memiliki buah hati lagi.

Lantas, apa penyakit Autoimun itu? Seperti apa gejala dan pengobatannya?

Autoimun memiliki gejala yang semuanya memiliki variasi masing-masing. Tetapi gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri pada persendian yang berkepanjangan dan tidak kunjung sembuh, hilang timbul dan tak ada henti. Sebab, penyakit ini dipicu oleh peningkatan imun sistem yang berlebihan.

Selain itu juga ada gejala lain yang karakteristik dari setiap gejala, contohnya Lupus. Ia akan memiliki gejala seperti butterfly rash di daerah wajahnya dan ada nyeri-nyeri persendian, sariawan yang tidak kunjung sembuh dan lain-lain.

Ada juga gejala khas pada penyakit lain seperti Artritis, yaitu spesifik pada nyeri-nyeri persendian terutama pada pagi hari dan lokasi nyerinya juga di bagian tubuh tertentu.

Diagnosis autoimun penegakannya berbeda-beda untuk setiap penyakitnya. Tapi pada prinsipnya kita bisa mengetahui selain dari pemeriksaan fisik dan anamesis kepada pasien, yaitu pemeriksaan secara laboratoris.

Pemeriksaan dasar laboratoris yang bisa dikerjakan adalah pemeriksaan darah perifer lengkap, juga pemeriksaan ANA (Antinuclear Antibodies Test) dan pemeriksaan yang lebih spesifik terhadap penyakit yang kita hadapi.

Karena dasar dari autoimun adalah peningkatan imun sistem yang berlebihan, maka terapinya adalah dengan meredam sistem imunnya. Dalam dunia medis bisa dilakukan dengan pengembalian steroid dengan dosis yang disesuaikan untuk eredam aktivitas dari sistem imun pasien.

Selain itu, ada pula terapi non medis, yaitu pemberian vitamin D yang adekuat, menjaga pola makan, olahraga tidur secara teratur.

Komplikasi dari penyakit Autoimun bermacam-macam, ada yang gejalanya hanya bisa menimbulkan disabilitas, tapi ada juga yang menyebabkan kematian. Maka dari itu, penyakit autoimun perlu diwaspadai.

Jika merasakan ada gejala penyakit autoimun, segera cari tahu sebabnya, cari tahu nama penyakitnya, sehingga bisa ditentukan prognosis atau harapan hidup dari orang yang bersangkutan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here