Dalam hitungan hari, aktor muda berbakat Omar Daniel akan kembali menemui para penggemarnya dalam film Tumbal Kanjeng Iblis. Dijadwalkan tayang pada penghujung tahun 2022. Sebuah film horor yang menyajikan tema terkait pesugihan dan pemujaan setan terasa kental di dalamnya. Berperan sebagai sosok yang misterius, Tumbal Kanjeng Iblis merupakan film horor kedua yang dibintangi Omar Daniel. “Jujur aja, gue ketagihan main film horor,” ungkap pria berusia 27 tahun ini. “Semua film punya challenge sendiri-sendiri, tapi film horor itu punya sesuatu yang mungkin tidak kita alami di kehidupan nyata. Karena nggak semua orang punya sixth sense, yang bisa ngerasain atau komunikasi dengan makhluk halus. Jadi, pas syuting, kita dituntut untuk bisa jadi orang yang seakan-akan mengalami semua hal-hal mistis itu secara langsung. Gue suka karena kita jadi punya ruang yang lebih luas buat explore emosi,” lanjutnya.
Peran di Tumbal Kanjeng Iblis Memancing Reaksi Orang-orang Terdekat
Keterlibatan Omar di film yang disutradarai Mizam Fadilah dan diproduseri Angga Dwimas Sasongko ini mengundang reaksi dari orang-orang terdekatnya. Selain karena penasaran akan karakter yang bakal diperankan, ada juga reaksi khawatir yang datang dari pihak keluarga. “Mendengar cerita proses syuting, yang mungkin dalam bayangan mereka itu nggak senyaman kalau syuting film non-horor, terus terang ada pertanyaan dari keluarga. Tapi, gue paham bahwa itu yang kita butuhkan untuk bisa mendalami karakter. Jadi, lebih ekstrim, lebih bagus,” ujarnya sambil tertawa kecil.
Tumbal Kanjeng Iblis bercerita tentang Tia (Sheryl Sheinafia) yang mendapatkan bisikan terus menerus untuk mencari kakaknya yang tidak ada kabarnya sejak dua tahun silam. Berbekal selembar foto peninggalan kakaknya, penelusuran Tia membawanya pada sebuah kos-kosan milik pasangan Rosa (Putri Ayudya) dan Jefri (Miller Khan). Berperan sebagai Nathan, sosok misterius yang menyimpan rahasia besar, saksikan langsung transformasi Omar Daniel menjadi karakter yang jauh berbeda daripada peran-peran sebelumnya, maupun dirinya sebenarnya.