Ketika Hari Kian Mencekam, Percayakan Diri Dalam Lindungan-Nya

Selamat pagi sahabatku. Bersyukur, hari ini saya masih bisa menulis, memberikan kabar padamu. Kali ini, mungkin bukan kabar dari bintang dunia. Kali ini yang kutuliskan, adalah kabar dari bintang kehidupan kita, sumber kehidupan kita yang berkuasa atas kehidupan kita ini. Tuhan.

Pandemi Covid-19 telah mengubah semua tatanan kehidupan kita. Wabah ini juga telah meluluh lantakkan banyak lini kehidupan. Banyak orang kehilangan pekerjaan. Banyak orang penghasilannya terpotong. Banyak dari interaksi kita terputus. Tak bisa lagi berkumpul, tak bisa lagi bersentuhan. Kita kehilangan banyak orang-orang yang kita sayangi. Situasi ini mencekam, dan kemudian menjadi tak menentu. Sampai kapan momok ini akan ada di tengah kita? Sungguh, tiada yang tahu jawabannya. Tidak ada yang dapat memastikan.

Hari ini, mungkin di antara kita ada yang berkesusahan atas dampak dari semua pandemi ini. Dalam kecemasan, ketakutan, dan mulai dilanda rasa putus asa. Apa yang biasanya dilakukan kita manusia dalam keadaan kalut? Umumnya, kita berlari kesana kemari mencari pertolongan teman atau saudara. Call a friend!

Tapi kita lupa, Call HIM! DIA yang memberikan nafas dan sumber kehidupan bagi kita. Beberapa hari lalu, saya diingatkan lagi tentang siapa sesungguhnya sumber kehidupan kita. Sehingga sesungguhnya, kita tak perlu gentar dan putus asa! Sebuah Mazmur mengatakan demikian, “Duduk, duduklah dalam lindungan Yang Maha Tinggi. Dalam naungan yang Maha Kuasa. Tempat perlindungaku, dan kubu pertahananku. Allahku, yang kupercayai…”

Syair Mazmur ini mengingatkan kita untuk duduk, duduk berdiam diri di hadirat Allah dan berpasrah pada-Nya, berkomunikasi pada-Nya, The real Boss of this Life, melalui doa yang sungguh-sungguh. Berharap dan meminta perlindungan-Nya. Bukan pada manusia. Manusia, di kemudian hari hanya alat yang dipakai Tuhan, sesuai kehendaknya.

Kita takkan pernah tahu hari esok. Siapa yang tahu? Peramal pun tak tahu akan hari esok, bull shit. Jangan percaya. Hari esok adalah milik perancangnya. Apakah impian kita kan terwujud? Apakah akan dapat pekerjaan lagi? Apakah kita akan segera keluar dari momok pandemi ini? Kapan, sih pandemi akan berakhir? Ah, pertanyaan-pertanyaan ini. Ya, sedih, bingung, cemas, takut pasti! Manusiawi. Apalagi kalau dipikirkan sendiri.

Sahabatku, tidak mudah memang menjalani kehidupan ke depan ini. Dan tidak satu orang pun—sehebat apapun orang itu—yang tahu akan ada apa di depan sana. Hanya, Allah Tuhan kita perancang kehidupan ini, yang mengetahuinya.

Maka berharaplah hanya pada Tuhan. Jangan pada Manusia. Manusia bisa mengecewakanmu,  tapi Tuhan takkan pernah mengecewakanmu. Memang ada waktunya, kapan doamu terjawab. Kapan harapanmu kan terwujud. Kapan segala sesuatunya akann membaik. Hanya menurut waktunya Dia. Tetapi jangan sedih, jangan putuas asa. Sekalipun semua orang meninggalkanmu, bahkan yang terdekat. Sekalipun dunia mengkhianatimu, selama Tuhan memegang tangan kita, kan selalu ada secercah sinar ‘tuk hari esok. Kuasa-Nya nyata, bekerja tepat pada waktunya. Selama kita mengandalkannya.

Selamat melangkah, menjalani harimu, sahabat. Kamu tidak sendiri. Kamu memiliki-Nya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here