Julianto Eka Putra Lakukan Kekerasan Seksual, Mengapa Belum Ditahan Juga?

Dahulu dipuja sebagai pria berintelektual namun, nasib malang menghampir Julianto Eka Putro. Saat ini ini namanya marak diperbicangkan masyarakat Indonesia, karena melakukan kekeresan seksual hingga tega mencabuli wanita.

Kasus ini berembus saat mantan siswinya diundang ke Podcast Deddy Corbuzier. Dari situ, mantan siswanya ini menceritakan kelakuan bejat Julianto.  Dirinya mengalami pelecehan hingga kekerasan seksual.

“JE rangkul saya, dia bilang dia seperti ayah sendiri. Saya yatim, kemudian setelah itu saya dipeluk. Waktu dipeluk saya nggak merasa apa-apa, merasa seperti ayah sendiri, saya masih percaya,” ungkap anak didiknya.

Bagai rayuan buaya, Julianto seolah bakal membantu perekonomian dari siswi tersebut. Siswi yang tak berpikir bakal terkena pelecehan seksual,  memercayai Julianto seperti ayahnya sendiri. Tetapi, hal itu sirna ketika sang motivator mencium sang siswi.

“(JE bilang) percaya sama koko, koko akan bantu angkat perekonomian kamu. Pelukan itu normal. Kenapa harus cium pipi saya, kening, kemudian dia cium bibir saya. Saya kaget, nggak bisa ngapa-ngapain,” ujarnya lagi.

Bukan hanya pelecehan saja, korban juga mendapatkan kekerasan seksual secara verbal oleh pendiri Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) itu. Dikutip dari tayangan Kompas TV, korban kekerasan seksual sudah diprediski mencapai 40 orang.

Ternyata kasus yang menimpa pria berusia 49 tahun itu, sudah dilaporkan di Pengadilan Negeri Malang sejak tahun 2021. Namun, dirinya masih tersangka sampai Maret 2022.

Saat ini juga belum ditahan dan masih menjalani persidangan. Dilansir dari Komnas Perlindungan Anak juga, kekerasan seksual yang dilakukan Julianto ini sudah terjadi sejak 2009 lalu di angkatan pertama di sekolahnya itu.

Kabar mengerikan ini pun cukup mengejutkan para masyarakat Indonesia, Julianto dikenal sebagai seorang motivator yang sukses menceritakan perjalanan hidupnya dari seorang marketing hingga menjadi seorang milarder.

Belum lagi, dirinya pernah mendapatkan penghargaan di Kick Andy karena pengabdian terhadap pendidikan Indonesia. Dirinya juga kerap kali diundang sebagai motivator di berbagai acara. Namun sayang, akibat ulahnya sendiri, Julianto harus bertanggungjawab atas sikap dan perilakunya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here