Suami Coco Lee, Bruce Rockowitz, muncul di krematorium untuk mengantar mendiang penyanyi Hong Kong itu ke peristirahatan terakhirnya meskipun tidak hadir di upacara pemakamannya yang digelar Selasa (1/8).
Dialsnir dari HK01, mobil jenazah Coco tiba di Krematorium Cape Collinson di Chai Wan sekitar pukul 11.10 dan peti matinya, dihiasi dengan bunga ungu, merah muda dan biru didorong ke aula krematorium untuk upacara peringatan sang penyanyi.
Kedua kakak perempuan Coco, Nancy dan Carol, serta kerabat dan teman lainnya mengikuti mereka ke aula setelah itu.
Tak lama kemudian, Bruce tiba di krematorium dengan mengendarai mobil tujuh tempat duduk dan segera memasuki aula.
Suami Coco dilaporkan bertugas menekan tombol pembakaran di aula, sebagaimana dilansir melalui ST Headline, tetapi pada akhirnya dia membiarkan saudara perempuan Coco yang menekannya.
Bruce juga tertangkap kamera berada di luar krematorium dengan beberapa pengawal. Dia dikerumuni oleh penggemar Coco dan media saat dia menunggu mobilnya, dan ketika diminta untuk “mengatakan sesuatu kepada Coco”, dia menjawab, “Saya mencintai Coco sepanjang hidup saya.”
Penggemar berteriak dan mengutuknya dalam bahasa Inggris, Mandarin dan Kanton, memanggilnya “pembohong” dan berkata, “Kamu menganiaya Coco kami!”, “Kamu pria tak berperasaan!”, “Kembalikan Coco kepada kami!” dan “Pembunuh, pergi dan mati!”
Bruce tidak menanggapi komentar apa pun yang dilontarkan kepadanya dan tetap tanpa ekspresi saat dia menaiki kendaraannya melewatu media dan penggemar yang meneriakinya saat mobil melaju pergi.
Coco meninggal pada usia 48 tahun pada 5 Juli. Dia dan Rockowitz menikah pada Oktober 2011 setelah berpacaran selama delapan tahun.
Dalam beberapa tahun terakhir, muncul rumor bahwa hubungan mereka memburuk dan Bruce telah berselingkuh dari sang penyanyi, yang menyebabkan dirinya mengalami depresi.
Setelah kematiannya, ada laporan bahwa dia dan Bruce sebenarnya akan menandatangani surat cerai di bulan ini. Obituari Coco, yang diterbitkan di surat kabar Hong Kong pada 21 Juli, juga tidak mencantumkan nama Bruce.
Pada upacara peringatan kemarin, Nancy, yang selama ini selalu tampak tenang, terlihat menangis saat dia memeluk seorang pria yang datang untuk memberikan penghormatan. Dia meratap dan berteriak berulang kali dalam bahasa Kanton, “Mereka mengambil adikku!”
Kakak perempuan tertua Coco, Carol, juga terdengar berteriak, “Dia mengatakan mereka menyebabkan saudara perempuan saya meninggal! Mereka menyebabkan saudara perempuan saya meninggal!”
Upacara pemakaman Coco diadakan Selasa (1/8) mulai pukul 09.30 dan disiarkan secara langsung di saluran YouTube Nancy. Ketika peti matinya didorong keluar dari aula peringatan dan diangkut ke crematorium; keluarga, teman, dan penggemar meratap dengan keras saat mereka mengucapkan selamat tinggal pada sang diva.