Film Horor Pamali: Pelanggaran Adat Membawa Petaka, Ngeri!

Menyusul kesuksesan film DreadOut yang dirilis pada tahun 2019 lalu, Lyto Pictures mempersembahkan Pamali, sebuah film horor yang diadaptasi dari game keluaran StoryTale Studio yang berjudul Pamali: Indonesian Folklore Horror yang dirilis tahun 2018 silam. Dengan tagline “Melanggar Adat, Mengundang Petaka”, Pamali memperingati kita semua agar tidak meremehkan tradisi. Film Pamali akan segera tayang di bioskop tanggal 6 Oktober 2022.

Cerita dimulai dari sepasang suami istri yang meninggali rumah tua di daerah pinggir kota. Dalam beberapa adegan, banyak pamali yang dilanggar seperti perempuan hamil menggunting kuku saat malam hari, menggunting rambut, dan perseteruan dalam keluarga. Konon, tindakan-tindakan yang melanggar kebiasaan dan adat memang dipercaya dapat mendatangkan hal yang tak diinginkan seperti cuplikan konflik yang ada pada trailer Pamali.

Press Screening Film PAMALI pada Jumat 30 September siang

“Di film Pamali, kami mengangkat larangan yang sebagian masyarakat sudah tahu (ibu hamil dilarang menggunting kuku dan memotong rambut saat malam hari) sebagai contoh agar lebih mudah memahami akibat yang muncul dari melanggar larangan atau peringatan yang ada.” Ujar Andi Suryanto selaku Produser film Pamali dan CEO dari LYTO Pictures dalam acara Press Screening Film Pamali, Jumat (30/9).

Ia juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki banyak sekali budaya, tradisi adat, dan kepercayaannya. Belum tentu adat yang ada di Jawa sama seperti adat yang berada di luar sana. Sehingga penonton dihimbau untuk lebih sadar dan menghargai kepercayaan lokal.

salah satu adegan dalam film Pamali

Film Pamali menonjolkan nilai tradisi dan kebiasaan yang barangkali sudah ditinggalkan oleh masyarakat urban. Melalui film ini, kita diajak untuk lebih menghargai kepercayaan dan larangan atau peringatan dari orang lain agar tidak mengundang petaka yang merugikan diri sendiri.

Tak asal pilih, Andi Suryanto menunjuk Bobby Prasetyo yang pernah dinominasikan sebagai sutradara muda di Piala Maya 2019 sebagai sutradara film Pamali.

“Membawa karakter game ke film merupakan tantangan yang baru buat saya. Salah satunya adalah bagaimana caranya agar penonton dapat terhubung dengan kisah-kisah pamali serta unsur tradisi yang diceritakan. Sehingga para aktor menjadi kunci utama film ini. Dengan pemilihan cast yang tepat, para aktor berhasil mengekspresikan peran mereka masing-masing dengan sangat baik.” Tutup Bobby Prasetyo.

Film ini dibintangi oleh, Taskya Namya sebagai Nenden, Marthino Lio sebagai Jaka, Putri Ayudya sebagai Rika, Rukman Rosadi sebagai Dadang, Unique Priscilla sebagai Lilis, Fajar Nugra sebagai Cecep

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here