Dokumenter Harry dan Meghan Dianggap Nyinyir, Tak Menarik Simpati

Dokumenter Harry and Meghan yang dirilis Netflix, segera memasuki episode lanjutannya pada 15 Desember mendatang. Bahwa dokumenter ini langsung menarik perhatian publik, ya, itu benar, semua orang kepo dengan apa yang sebenarnya terjadi di dalam kehidupan istana. Episode 1-3 yang sudah dikeluarkan Netflix langsung menarik 2,4 juta penonton dalam hitungan hari.

Dalam tiga episode pertama, pasangan ini mengungkap berbagai hal seperti Meghan yang menceritakan ancaman kematian pertamanya lalu Harry berbicara tentang terpaksa menyamar untuk kencan mereka serta rekaman yang belum pernah dipublikasi tentang putra keduanya, Archie.

Pemaparan Harry dan Meghan memang menyedot penonton untuk memutar dokumenter ini, tapi juga menuai kontroversi. Berbeda dengan rekaman Lady Diana di era 1990an di panorama yang menuai simpati. Dokumenter Harry dan Meghan tentang kebenaran versi mereka, justru menuai respon kurang baik. Meghan Markle yang memaparkan segala sesuatunya di sini justru membuat imej-nya makin tidak baik.

Harry and Meghan banyak yang nonton banyak yang hujat

Beberapa orang menyebutya justru “ghibah” dan ada yang menyebutnya “nyinyir”. Seperti yang disampaikan oleh pengusaha perhiasan, influencer, Motivator, dan sosialita Wanda Ponika melalui Instagramnya.

“Nyinyir sekali cara mba M, mengejek tradisi di keluarga suaminya. Tradisi curtsying di berbagai monarki memang seperti itu. Gestur dan ramah tamah plus tata krama yang sudah eksis berabad-abad. Siapa M, hingga mau menyuruh kerajaan yang mengikuti gaya yang dia mau?” tulis Wanda Ponika yang memang kerap menyoroti fenomena maupun isu-isu sosial yang ramai dibicarakan.

Selanjutnya, ia menekankan bahwa di mana pun, memiliki tradisi dan adat istiadar. Tak hanya Inggris. Dan adat istiadat itu, pastinya harus diikuti oleh keluarga dan turun menurun. “Let say, eyangnya mas H bukan Ratu Inggris. Anggaplah nenek-nenek jelata di Indonesia. Tetap dikau mesti cium tangan, mba. Kebayang kan kalau mba M jadi menantu di keluarga +62, terus dia ghibahin tradisi cium tangan. Atau dia ngomel saat mesti sungkem di hari Lebaran. Atau ngetawain tradisi siraman Jawa,” ungkap Wanda.

Wanda juga mempertanyakan, kenapa Meghan Markle harus mempublikasikan “daleman” urusan keluarga Istana. Kenapa menjual kisah pribadi? “Ngomongnya mau jaga privasi, tapi jual kisah pribadi ke seluruh jagat raya. Ngomongnya mau jadi commoners tapi wara wiri naik private jet”

Meghan juga menjual isu rasisme pula. Menganggap karena dirinya campuran Afrika-Amerika, hingga ada bagian dimana dirasa “tidak diterima” baik di keluarga kerajaan. Sebenarnya, jika Kerajaan rasis, maka mungkin sejak masih pacaran dengan Harry, pihak Kerajaan sudah melarang dan tidak akan diijinkan menikah. Tidak akan ada pesta besar. Tidak mungkin ibunya Meghan Markle diperlakukan terhormat di pesta tersebut.

Trailer lanjutan episode terbaru, tampaknya akan semakin menjadi. Tampaknya Harry dan Meghan akan membongkar apa yang mereka sebut “kebohongan” dalam kerajaan. Tetapi bukannya menarik simpati, sebaliknya publik malah ramai meminta Raja Charles mengambil tindakan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here