Chuseok 2022: Hari Raya Thanksgiving Ala Korea

chuseok

Chuseok, juga dikenal sebagai Hari Raya Thanksgiving ala Korea, merupakan, salah satu hari libur paling penting dan terbesar di Korea. Tahun ini, Chuseok jatuh pada tanggal 10 September, akan tetapi masa liburan yang dinikmati publik Korea berlangsung selama 3 hari, termasuk sehari sebelum dan sesudah Chuseok. Pada tahun sebelumnya, Chuseok jatuh pada tanggal 21 September. Secara tradisi, warga Korea kembali ke kampung halaman leluhur mereka untuk merayakan bersama keluarga atau dengan bahasa lain mudik.

Bagi para wisatawan, perayaan Chuseok juga memberikan kesempatan yang baik untuk menikmati budaya tradisional di seluruh Korea. Mau tahu lebih banyak tentang Chuseok? Yuk, kenalan lebih dekat dengan hari raya thanksgiving ala Korea ini!

Arti Chuseok

chuseok

Chuseok adalah salah satu dari 3 hari libur utama Korea, bersama dengan Seollal (Hari Tahun Baru Imlek) dan Dano (hari ke-5 bulan lunar ke-5). Chuseok juga disebut sebagai hangawi. Han berarti “besar” dan gawi berarti “ide bulan ke-8 atau musim gugur.” Menurut kalender lunar, bulan panen, bulan purnama terbesar tahun ini, muncul pada hari ke-15 bulan kedelapan.

Tradisi Chuseok

charye
Tradisi charye

Pada hari tersebut, bulan purnama muncul di langit dan keluarga berkumpul untuk menikmati waktu bersama dan berterima kasih kepada leluhur mereka atas panen yang berlimpah. Para wanita dalam keluarga juga menyiapkan upacara peringatan leluhur yang disebut “charye”. Mereka mengisi meja dengan makanan termasuk beras dan buah yang baru dipanen.

Tradisi Chuseok lainnya di zaman modern adalah pemberian hadiah. Orang Korea akan memberikan hadiah tidak hanya kepada kerabat mereka, tetapi juga kepada teman dan kenalan bisnis untuk menunjukkan terima kasih dan penghargaan mereka. Beberapa ide hadiah yang sering digunakan adalah potongan daging sapi berkualitas tinggi, buah segar seperti apel, dan berbagai macam set hadiah lainnya, dari mulai dari makanan ringan tradisional Korea hingga barang-barang berguna seperti sampo dan sabun. Saat melihat-lihat supermarket dan department store sebelum Chuseok, banyak ditemukan berbagai macam set hadiah yang dijual.

Hidangan Chuseok

Jeon dipadukan dengan minuman keras tradisional Korea

Orang Korea merayakan Chuseok dengan membuat makanan spesial, khususnya kue beras jenis tertentu yang disebut “songpyeon”. Songpyeon dibuat dengan beras yang baru saja dipanen, kemudian ditumbuk halus dan setelah menjadi adonan diremas menjadi bentuk bulat kecil dan diisi dengan biji wijen, kacang kastanye, kacang merah, atau bahan sejenis lainnya. Kue beras disusun di atas lapisan daun pinus saat dikukus, sehingga memenuhi rumah dengan aroma musim gugur yang lembut dan segar. Pada malam Chuseok, anggota keluarga berkumpul untuk membuat songpyeon bersama, menggambarkan pentingnya keluarga dalam kehidupan masyarakat Korea.

Makanan Chuseok penting lainnya termasuk minuman keras tradisional dan “jeon” (pancake versi Korea). Jeon dibuat dengan cara mengiris ikan, daging, dan sayuran, lalu menggorengnya sebentar dalam adonan tepung dan telur. Keduanya menjadi pasangan yang sempurna bersama dengan minuman keras tradisional kha Korea.

Permainan Tradisional Chuseok

ganggangsullae
Tarian rakyat tradisional Korea, ganggangsullae

Selain makanan, orang Korea juga menikmati kegiatan budaya selama Chuseok. Salah satunya adalah “ganggangsullae” yang merupakan tarian rakyat tradisional yang awalnya dibawakan untuk menghasilkan panen yang berbuah. Tarian Ini adalah rutinitas penuh warna yang melibatkan sekelompok wanita yang mengenakan pakaian nasional Korea, hanbok. Mereka menari, bergandengan tangan, dalam lingkaran sambil menyanyikan lagu nostalgia yang terkait dengan tarian. Variasi sering ditambahkan, dengan wanita membuat bentuk atau bergiliran menari di tengah.

Sementara itu, para pria, dan bahkan beberapa wanita, ikut serta dalam “ssireum” atau gulat tradisional Korea. Mereka bertanding dengan tujuan untuk menarik bagian tubuh lawannya di atas lutut ke tanah. Ini dicapai dengan menempelkan “satba” lawan, ikat pinggang yang dililitkan di pinggang dan paha peserta. Kedua acara ini diadakan di seluruh semenanjung Korea, dan banyak orang menontonnya tidak hanya untuk simbolisme tetapi juga untuk nilai hiburannya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here