Seseorang yang sedang dalam masa transisi dari masa lajang ke masa pembentukan keluarga akan memikirkan sebagai sebuah keluarga apa yang perlu diprioritaskannya. Membuat daftar prioritas akan membantunya kemudian menentukan 3 prioritas tujuan keuangan teratas missal : menyiapkan dana darurat, Dana untuk membeli rumah atau uang muka untuk KPR, sampai mulai menyisihkan dana untuk hari tua atau pension
Para calon pengantin, sebaiknya tujuan keuangan keluarga dibicarakan secara terbuka bersama pasangan, agar tercipta harmoni dan saling mendukung untuk tercapainya tujuan bersama. Penting bagi setiap orang untuk melakukan perencanaan dan mengetahui tujuan keuangan karena segala upaya yang dilakukan merupakan sebuah tanda rasa syukur dan menjaga amanah terhadap rezeki yang telah diberikan Tuhan Sang Pencipta. Dalam hal takdir menentukan kehidupan yang sesuai dengan rencana maupun tidak, tentunya kita tetap mensyukuri apa yang telah ditakdirkan dengan terus menjalankan upaya untuk lebih baik.
Tujuan keuangan itu bermacam-macam dan dalam jangka waktu yang berbeda-beda, misalkan : Jangka pendek, tujuan yang target pencapaiannya antara 1 sampai 3 tahun; (contoh biaya sewa rumah, membeli kendaraan bermotor, mempersiapkan biaya kelahiran anak) ; Jangka menengah, dengan target waktunya antara 3 sampai 5 tahun (contoh mempersiapkan biaya pendidikan anak, uang muka pembelian rumah, upgrade kendaraan bermotor); dan jangka panjang, yang target waktunya lebih dari 5 tahun (kelanjutan pendidikan anak, pembayaran angsuran rumah, persiapan dana hari tua, ibadah Haji).
Yang paling penting para catin harus tahu bagaimana mulai membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Tips dari OJK berikut bisa jadi panduan kamu yang akan melangkah ke pelaminan untuk membuat skala prioritas dalam keuangan keluarga baru kamu :
1. Membuat kesepakatan bersama pasangan tentang hal-hal yang menjadi kebutuhan utama keluarga setiap saat dan selalu meninjau kebutuhan tersebut.
2. Memahami antara kebutuhan dan keinginan yang merupakan langkah paling penting dalam mengelola pengeluaran.
3. Buatlah skala prioritas agar kualitas hidup menjadi lebih baik. Setelah itu baru menentukan hal-hal lain yang ingin dilakukan atau diperoleh dan menyepakati keinginan yang masih wajar dipenuhi sesuai dengan kondisi keuangan.
4. Pergunakan uang dengan sebaik-baiknya sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan keuangan.
5. Sebagai pasangan yang akan menikah juga perlu berdiskusi tentang topik keuangan yang penting seperti: Sumber penghasilan, dari 1 atau 2, sumber penghasilan atau menambah, sumber penghasilan lain; Pengelolaan keuangan berdasarkan tujuan dan prioritas yang telah disepakati bersama pasangan
6. Disesuaikan dengan tujuan keuangan keluarga, sebaiknya hindari berhutang untuk membiayai keinginan yang kurang penting, yang pada akhirnya membuat keadaan keuangan keluarga terpuruk akibat besarnya cicilan utang, dan menjadi gagal mencapai tujuan keuangan.
7. Mulailah dengan menabung untuk sebuah aset dan menjaga gaya hidup sesuai dengan kebutuhan keluarga demi tercapainya masa depan yang sejahtera.