Blood, Sex & Royalty: Cara Baru Membuat Serial Dokumenter Sejarah Ala Netflix

Blood Sex royalty
Kredit: Netflix

Siapa bilang serial dokumenter tidak bisa tampil panas dan erotis? “Blood, Sex, and Royalty” merupakan dokumenter sejarah Inggris di abad ke-16, yang hadir di platform streaming  Netflix sejak 23 November 2022, melakukannya hingga menjadi trending. Film dokumenter ini mengupas dua sosok paling kontroversial dalam sejarah Kerajaan Inggris, Anne Boleyn dan Raja Henry VIII.

Dibintangi oleh Amy James-Kelly, Max Parker dan Adam Astill, “Blood, Sex, and Royalty” ditulis oleh Francesca Forristal.

Dalam serial dokumenter ini, penonton diajak mengikuti kisah dramatisasi Anne Boleyn, pada masa menyenangkan dan menyulitkan dengan bumbu intrik politik dan seksual mendominasi.

Dalam pendekatan barunya, serial dokumenter ini berganti-ganti antara dramatisasi yang lucu, mengandalkan penampilan dan skenografi yang bagus, serta kisah menarik yang disampaikan oleh para ahli tentang urutan peristiwa masa lalu. Didalamnya termasuk laporan sejarawan Profesor Tracy Brorman, Dr Lauren Mackay, Profesor Suzannah Lipscomb, Dr Owen Emmerson; Dr Muriel C. McClendon, dan Profesor Nandini Das, sebagaimana dilansir melalui Martincid.

Sinopsis Blood, Sex & Royalty

Amy James-Kelly sebagai Anne Boleyn dan Max Parker menjadi Raja Henry VIII dalam serial ini, yang juga menampilkan sejarawan dan penulis yang menjelaskan lebih banyak tentang periode waktu tersebut. Adam Astill, Lois Brabin-Platt, John Lumsden, Sophie Boettge, Nikhita Lesler, Callum Coates, dan Stephen Fewell juga memainkan peran penting dalam serial ini.

Serial ini memiliki tiga episode, masing-masing berdurasi sekitar 43-46 menit. Episode pertama dimulai pada tahun 1536, di Menara London, di mana Anne Boleyn, Ratu Inggris dari tahun 1533 hingga 1536, dipenjara sambil menunggu persidangannya. Dia adalah istri kedua Raja Henry VIII, dari enam istrinya.

Sejarawan mencirikannya sebagai wanita yang tangguh, tegas, dan berpendidikan tinggi yang menantang budaya Tudor yang didominasi pria dan menguasai nasibnya sendiri. Faktanya, ini adalah cara yang cukup brilian untuk menyampaikan sejarah. Ini menarik perhatian penonton dengan menggunakan komponen seperti soundtrack kontemporer – rap, elektro, techno, ambient – dan narasi yang hidup, yang membuat cerita lebih mudah diterima oleh penonton saat ini.

Serial dokumenter ini menawarkan pelajaran sejarah kontemporer untuk generasi muda, lengkap dengan musik hip-hop Prancis dan soul Amerika agar tetap trendi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here