Apa itu Oversharing? Ini Dampak Negatif dan Positifnya!

Pernah dengar kata oversharing? Atau lebih dahulu dikenal Too Much Information alias informasi yang berlebihan. Yup! Oversharing itu berarti menyebarkan informasi atau sesuatu yang berlebihan.

Apakah kamu pernah melakukan itu sampai orang sekitar kamu merasa tidak nyaman? Sebenarnya apa sih alasannya orang bisa sampai oversharing?

Dilansir dari portal Ruangtumbuh, sebenarnya banyak alasan orang bisa melakukan oversharing. Namun yang kerap terjadi ialah karena orang itu merasa kesepian dan/atau ingin terhubung dengan orang lain.

Lebih dalamnya lagi bisa terjadi karena orang itu berasal dari keluarga yang tidak terbiasa bercerita satu sama lain, melainkan membutuhkan orang di luar anggota keluarga untuk curhat.

Faktor narsistik juga bisa mendasari orang melakukan oversharing. Tanpa disadari orang itu ingin mendapatkan validasi tertentu atau juga merasa tidak mampu dan memiliki sesuatu untuk dibuktikan. Bahkan saking tidak sadarnya, orang itu terlalu banyak menceritakan sesuatu yang bisa menjadi sumber masalah.

Lantas apa sih dampak ke orang yang suka oversharing?

Pertama mengenai dampak negatifnya, jika penerima informasi atau cerita menanggapinya dengan negatif, orang itu bisa mengalami kecemasan, kekhawatiran, stres, sampai depresi. Kenapa? Karena kebanyakan orang yang oversharing itu ingin mendapatkan respon yang baik atau mendukung ceritanya.

Jadi berhati-hatilah dengan siapa kamu bercerita, karena tidak semua orang bisa memberikan respon yang baik terhadap cerita kamu.

Lanjut ke dampak positifnya dan kembali ke faktor utama di atas, jika orang itu merasa kesepian, maka dengan berbagi cerita ke orang lain bisa menjadi jalan keluar dari rasa cemas, khawatir, dan stress. Ia akan merasa memiliki teman cerita dan berbagi pengalaman.

Bisa berhenti tidak ya?

Tentu orang yang sudah terlanjur oversharing bisa berhenti di saat ia sudah menemukan tempat dan orang yang tepat sebagai tempat ceritanya. Cara termudahnya dengan meluangkan waktu sejenak untuk berpikir sebelum berbagi cerita.

Apakah temanmu akan keberatan? Bagaimana reaksi orang terdekat jika kamu mengunggah hal sensitif ke publik? Bisa dibayangkan terlebih dahulu dampaknya seperti apa. Jika masih belum bisa menanganinya sendiri, akan lebih baik jika datang langsung berkonsultasi dengan psikolog.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here