Saat ini Indonesia sedang diramaikan oleh film-film horror dalam negeri. Baik yang sudah tayang ataupun yang dinanti-nati penayangannya. Untuk saat ini yang masih memiliki jam tayang ialah Oma The Demonic, Menjelang Magrib, dan Tutuge.
Salah satu yang sangat menarik perhatian ialah Tutuge. Jelas dari judul masih banyak yang belum mengerti apa maksud dari kata Tutuge itu. Namun setelah kamu mengikuti alur cerita film tersebut, kamu akan mengerti apa arti Tutuge sebenarnya.
Film yang disutradarai sekaligus ditulis oleh Virlan Wana Langgong ini resmi tayang di layar lebar pada 14 April kemarin. Meskipun sudah lebih dari 10 hari penayangan, hebatnya hingga saat ini masih banyak yang senantiasa menonton Tutuge di bioskop.
Film ini memang tidak terlalu terkenal di kalangan film horror lainnya. Tapi jangan salah, film ini memiliki alur cerita yang apik dan unik. Bahkan saking uniknya, tema secara besarnya belum pernah ada yang mengambil.
Menceritakan seorang perempuan Bali yang memiliki villa pribadi yang terawatt namuun tidak ada pengunjung sama sekali. Perempuan itu adalah Laras diperankan oleh Imelda Therinne bersama suaminya, Cokro diperankan oleh Rizky Hanggono.
Kepercayaan serta adat istiadat warga Bali sangat ditonjolkan. Tarian khas Bali dan serangan hantu yang begitu creepy berpadu dengan cantik hingga menjadi ikonik di film itu. Laras yang selalu Tutuge sambil menari menjadi tanda Tanya besar apakah yang terjadi?
Kisahnya bagaikan kejadian asli yang tidak terlalu lebay namun tetap bikin penonton ingin tutup mata sepanjang film. Penonton akan dibuat ketakutan dengan suara yang bikin jantung dag dig dug dari awal film.
Pak sutradara dengan percaya dirinya langsung menyuguhkan kejadian menakutkan di awal scene bersama dengan perempuan indigo, Ameera Janus diperankan Rania Putrisari yang akan membongkar peristiwa rahasia di villa milik Laras dan Cokro itu.
Tentu terasa bagaikan kejadian asli, karena faktanya, proses syuting sampai mendatangkan Taksu. Taksu adalah roh berkekuatan spiritual yang akan membuat orang mendapatkan keseriusan, keyakinan dan kepercayaan bahwa sesuatu dapat dilakukan.
Hal tersebut dituliskan di keterangan video Instagram @tutugeofficial. “Scene yg mulai menguras energi & psikis yg menghadirkan Taksu (spirit yang mempunyai kekuatan secara spiritual dan membuat orang yang melakukannya menjadi lebih seken (serius), saje (dilakukan dengan sebenarnya), santep (yakin dan percaya), bisa (mempunyai kemampuan), nawang (tahu), dan dadi (dapat dilakukan) dari paraPemainnya.”