Unik! 5 Bubur Ini Hanya Ada di Bulan Ramadan

Pada umumnya bubur terkenal sebagai menu sarapan di Indonesia. Berbagai daerah di Indonesia pasti memiliki bubur khas daerahnya sendiri. Namun uniknya saat bulan Ramadan tiba, terdapat beberapa bubur yang hanya hadir di bulan suci.

Meskipun bubur terkenal untuk sarapan, tetapi bubur yang kamu temui di bulan Ramadan ini adalah kuliner untuk berbuka puasa. Konon, ini adalah tradisi yang hanya ditemukan saat bulan puasa saja. Jadi, kamu wajib banget menyicipkan bubur khas tradisional Indonesia ini! Penasaran? Yuk, buruan disimak.

  • Bubur Sop Melayu, Medan

Bubur Sop Melayu merupakan bubur yang hanya bisa dinikmati saat bulan ramadan. Bubur ini biasanya disediakan di Masjid Raya Al Mashun Medan untuk para masyarakat yang ingin menikmatinya. Bubur Sop Melayu ini terbuat dari bahan dasar beras, lalu dilengkapi dengan daging sapi, wortel, kentang, daun sop, dan berbagai rempah pilihan ciri khas Medan.

Pada tahun 1909, zaman kesultanan Deli dan Melayu, bubur ini terkenal sebagai makanan kesukaan para raja. Bubur ini dibagikan secara gratis oleh Masjid Raya dan biasanya dibagikan sebanyak 1000 porsi selama bulan Ramadan.

  • Bubur Samin, Solo

Masyarakat Solo pun mengincar takjil khas daerahnya yakni Bubur Samin. Bubur ini pun dibagikan secara gratis di Masjid Darussalam dan menghabiskan 45-50 kg beras untuk ratusan porsi dalam sehari. Awalnya bubur samin ini diperkenalkan oleh perantau asal Banjar, Kalimantan Selatan. Para perantau yang tinggal di Jayengan, membangun Masjid Darussalam itu dan mengobati rasa rindunya terhadap kampung halaman dengan membuat bubur samin tersebut.

Akhirnya, sejak tahun 1980-an bubur samin itu semakin dikenal serta berkembang dan selalu dibagikan saat bulan suci ramadan. Bubur ini terbuat dari beras, sayuran, ragam rempah berserta irisan daging sapi. Bubur ini dimasak sampai 5 jam dan harus terus menerus diaduk agar nggak kering.

  • Bubur Sabilal, Banjarmasin

Selanjutnya, ada Bubur Sabilal sebagai makanan buka buasa saat ramadan. Nama bubur ini diambil dari masjid tempat bubur ini biasa dibagikan yaitu Masjid Sabilal Muhtadin. Fakta menariknya, tak sembarang orang bisa memasak bubur ini, karena hanya orang-orang yang memiliki keturunan Hajah Badriah dan Hajah Sabah.

Resep dan rempah-rempahnya dimiliki secara turun temurun dan konon Hajah Sabah sudah lebih dari 10 tahun meracik bumbunya. Bubur Sabilal ini bisa dibagikan lebih dari 1000 porsi yang dibuatnya dari pukul 6.30 hingga 15.00. Isi dari bubur ini terdapat wortel, telur, irisan ayam, minyak samin dan ragam rempah lainnya.

  • Bubur Suruh, Tuban

Tuban, Jawa Timur juga mempunyai bubur istimewa saat bulan ramadan lho, bubur ini bernama Bubur Suruh. Bubur Suruh ini sekilas mirip dengan bubur jagung karena berwarna kecokelatan. Bahan dasar dari bubur ini adalah tepung beras, santan kelapa, kayu manis, bumbu gurih, balungan dan lemak.

Bubur ini disajikan di sekitar Makam Sunan Bonang dan dibagikan secara gratis kepada warga sekitar. Menurut sejarah, tradisi ini sudah ada ketika Kanjeng Sunan Bonang masih hidup dan para santrinya pun membagikan bubur tersebut kepada jamaah saat berbuka puasa.

  • Bubur Kanji Rumbi, Aceh

Terakhir, bubur yang berasal dari pulau pertama di Indonesia yaitu Aceh dengan hidangan Bubur Kanji Rumbi. Kanji rumbi adalah sejenis bubur ayam pada biasanya, namun yang membedakan adalah bubur ini menggunakan rempah dan bumbu khas Aceh seperti, jintan, merica, kembang lawang, jahe, adas, kapulaga hingga daun pandan. Nggak heran, kalau bubur ini sangat aromatik dan menyegarkan.

Sama seperti bubur lainnya, bubur ini dilengkapi dengan irisan daging, udang, wortel dan kentang. Bubur ini pun dibagikan oleh beberapa masjid, seperti Masjid Al-Furqon ikut membagikan bubur ini secara gratis dan pada pukul 2 siang, para panitia sudah berkumpul dan siap membagikannya kepada warga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here