The Penthouse 3: War In Life Banjir Kritikan

Serial The Penthouse: War In Life menjadi salah satu drama hits terbesar Korea Selatan dan terus mengalami popularitas massal baik di dalam negeri maupun internasional. Dua musim pertama diakhiri dengan rating yang menjulang tinggi dan reputasi yang mengesankan.

Musim pertamanya berhasil mendulang 5,3 juta pemirsa dan menempati posisi ke-9 dalam daftar 50 serial televisi terbaik di Korea Selatan. Sedangkan musim keduanya ditonton oleh 5,69 juta pasang mata dan berhasil masuk dalam peringkat ke-8 untuk kategori 50 serial televisi terbaik di Korea Selatan. Kedua musim pertamanya pun sukses menjadi pemuncak rating di antara semua kanal televisi yang menayangkan drama mini seri.

Karakter Alex Lee yang diperankan Park Eun Seok

Namun tak ada gading yang tak retak. Musim ketiganya mendapatkan sorotan negatif dari pemirsa saat memperkenalkan karakter baru yang dianggap mengapropriasi budaya komunitas Afrika-Amerika. Karakter tersebut memiliki rambut gimbal dan menggunakan African American Vernacular English (AAVEA) yang sangat ofensif. Karakter baru ini mendapat reaksi keras, terutama dari penonton internasional, yang mengakibatkan aktor yang memainkan peran tersebut, Park Eun Seok,  menyampaikan permintaan maaf.

Karakter The Penthouse yang bangkit dari kubur

Selain itu, plot cerita The Penthouse 3: War In Life yang dibuat oleh penulis spesialis drama makjang (genre drama penuh dengan alur plot-twist), Kim Soon Ok, turut menuai kritikan tajam. Alurnya dianggap semakin mengada – ada dan tidak tentu arahnya, terutama ketika karakter Logan Lee yang sudah meninggal muncul kembali. Sang penulis sendiri sampai merasa malu dengan tulisannya yang dinilai bak cerita zombie.

Kontroversi terakhir yang membayangi drama ini adalah penempatan produk untuk tujuan iklan atau di Korea Selatan disebut Product Placement (PPL) yang dinilai terlalu berlebihan. Pemirsa melayangkan protesnya kepada tim produksi dengan menyampaikan beberapa komentar melalui media sosial, seperti: “Bukankah PPL-nya terlalu jelas?”, “Ada terlalu banyak PPL”, “Cheon Seo Jin saat ini baru saja syuting iklan ” dan “Saya tidak bisa fokus pada isi ceritanya karena iklan”.

Salah satu contoh Product Placement yang cukup mengganggu kenyamanan penonton adalah produk merk Coffee Bay yang muncul berkali – kali dalam satu adegan. Dalam episode terbaru The Penthouse 3, Cheon Seo Jin (Kim Seo Yeon) terlihat memasuki sebuah kafe untuk menemui putrinya, Ha Eun Byeol (Choi Ye Bin). Dia menyela Ha Eun Byeol dan Jin Boon Hong (Ahn Yeong Hong) yang sedang makan bingsoo (es serut ala Korea) bersama. Namun, adegan inilah yang mendapat reaksi negatif dari publik.

Pada saat adegan makan bingsoo, yang seharusnya menjadi momen normal dalam drama Korea, bisa – bisanya Cheon Seo Jin berkomentar “Kamu harus makan bingsoo seperti ini agar rasanya enak.” Kemudian dilanjutkan dengan adegan menuangkan sirup di atas bingsoo, sementara kamera memperbesar tampilan es serut untuk diperlihatkan secara close – up. Saat kamera mengarah pada bagian yang diperbesar, pemirsa dapat melihat merek Coffee Bay dengan sangat jelas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here