Sukses Sebagai Pemain Biola Dan Banyak Tampil Di Luar Negeri, Mia Ismi Jajal Single Solo Perdana: Terjerat

Menjadi penyanyi sekaligus pemain biola tentu bukanlah hal yang mudah. Termasuk bagi MIA ISMI, seorang musikus dengan beragam talenta yaitu Singer, Violinis (pemain biola), MC, Vocal Coach, Vocal & Music Arranger, Songwriter, Musical Actor & Director dan banyak lagi. Kemampuannya yang sangat banyak dan serba bisa ini, membuat Mia menjadi seorang artis dengan paket lengkap.

Perjalanan Bermusik Dan Prestasi Mia Ismi.

Sejak kecil, salah satu personil trio Kamila ini memang sudah memiliki banyak prestasi dan segudang aktivitas yang masih dijalaninya hingga saat ini. Mia mulai belajar musik dari umur 4 tahun dan mendalami alat musik piano. Tumbuh di keluarga yang cukup kompetitif dalam urusan prestasi dan pendidikan, Mia tumbuh menjadi anak yang suka mempelajari hal baru hingga akhirnya mengenal alat musik biola.

“Pahlawanku itu adalah ibuku. Dia yang membuat aku belajar musik dan melihat bakat aku. Pernah ada masa dimana aku ingin sekali berhenti les piano dan ingin belajar biola, karena ternyata aku lebih nyaman dengan alat musik yang melodius. Dan ibuku bilang ke aku ‘you will say thank to me, but not today’, jadi dia bolehin aku belajar biola tapi piano-nya harus jalan terus, karena dia lihat aku ada bakat di piano dan itu basic musik yang bagus buat aku”, ujar Mia mengenang kegigihan sang ibu dalam pendidikan bermusiknya.

Besar di kota Bogor, sejak kecil Mia sering sekali mengikuti lomba menyanyi. Namun Mia yang juga selalu menjadi murid teladan di sekolah, pun tak absen mengikuti perlombaan yang berhubungan dengan akademik seperti lomba bahasa Indonesia tingkat kota madya Bogor dan juara 2 Lomba Murid Teladan propinsi Jawa Barat. Bahkan lomba karawitan pun pernah diikutinya.

Mia juga pernah aktif mengikuti Marching Band dan nge-band dari festival-festival dan kompetisi-kompetisi. Di masa kuliah, Mia yang kuliah di program studi Bahasa Jepang di Universitas Indonesia (UI) pun mengikuti Bintang Pop UI dan lalu diajak bergabung menjadi pelatih profesional  di Vocademia, yaitu  vokal grup yang beranggotakan mahasiswa, dosen dan alumni Universitas Indonesia (UI). Vokal grup ini sudah banyak tampil di banyak ajang Internasional di luar negeri, antara lain di Busan-Korea Selatan, Polandia dan Spanyol. Saat masih kuliah di tahun 2008, Mia juga pernah mengikuti Lompa Cipta Lagu yang diselenggarakan oleh Kementrian Kelautan dan terpilih menjadi juara 2.

Bukan hanya itu, Mia juga telah tampil sebagai solois beberapa kali di acara kenegaraan seperti tampil di Istana Negara sejak kepemimpinan Presiden SBY hingga Presiden Jokowi, termasuk tampil di depan tamu-tamu kenegaraan.

“Yang paling seru, aku pernah nyanyi di acara KTT tahun 2015. Itu aku harus nyanyi didepan 89 Presiden  dan 30 perwakilan negara, deg-degannya kayak lagi disidang. Sama seperti waktu menyanyi di acara IMF 2008 di Bali. Kadang acara seperti itu, ada request menyanyikan satu lagu dari Negara lain yang mungkin aku juga enggak tahu bahasanya. Tapi aku harus bisa bawain dengan baik, aku benar-benar pelajarin lagunya, pengucapannya seperti apa. Wah itu pengalaman yang enggak bisa dilupain sih”, ungkap Mia.

Mia juga kerap tampil solo mewakili Indonesia di beberapa acara diluar negeri  seperti di antaranya Indonesian Delegates for Genclic Haftasi di Turki (2012), sebagai Miss Batik Indonesia tampil di ITB Berlin-German (2012), mempromosikan Indonesia dalam beberapa negara bersama Kementrian Pariwisata RI tahun 2015 (Singapore, Malaysia, Jepang, Cina), ASEAN Pop Concert and ASEAN Music Festival di Filipina tahun 2016 bersama Kementrian Pariwisata RI) dan tahun 2017 bersama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, ATM Dubai (2016) bersama Kementrian Pariwisata RI, bintang tamu di Malaysia dalam Konsert Nova (2017) bersama Judika, Cakra Khan, Azlan and The Typewriter dan sebagainya, serta mengisi acara dalam Accor Hotel Anniversary bersama Kementrian Pariwisata RI di Rusia (2018). 

Di tengah-tengah kesibukannya tersebut, Mia juga memiliki jiwa pendidik yang kuat. Ia tercatat pernah mengajar piano di Sekolah Musik Yamaha di Bogor untuk kelas anak-anak. 

Mia juga memiliki  prestasi yang membanggakan sebagai 1st RUNNER Up None Jakarta Pusat tahun 2010, 1st RUNNER UP Miss Batik Indonesia tahun 2011, 1st RUNNER UP Miss Creative Entrepreneurship Indonesia 2012, serta menjadi Ambassador SMESCO Indonesia tahun 2013 dan 2014.

“Untuk peagent, di tahun 2010 diawal aku pindah ke Jakarta, aku diajak salah satu teman bandku karena dia tahu aku juga suka kompetisi yang berbau knowledge. Aku yang dari dulu memang agak tomboy dan enggak suka dandan ini, ternyata merasa tertantang juga. Aku lihat postifnya untuk diri aku sendiri, mengingat aku yang baru datang ke Jakarta dan tidak memiliki banyak teman saat itu. Aku lihat networking-nya bagus untuk aku. Setidaknya lewat kompetisi, aku belajar menjadi orang yang lebih baik. Itulah kenapa aku suka ikut kompetisi, it’s not about winning, but we have to aim for the best”, jelas Mia.

Karya-karya Mia Ismi.

Selain pertunjukan solo, Mia juga mengikuti pertunjukan teater dan musikal yang di antaranya musikal “Ali Topan” (ArtSwara Production) sebagai Maya dan understudy Anna Karenina (lead role) di Jakarta tahun 2010, Musikal “Sangkala” (Teater Abang None Jakarta, ansamble & singer) tahun 2011, Teater “Nurbannah” (Teater Getapri) sebagai Nurbannah (pemeran utama) tahun 2012, film “Debu Revolusi” (TV One Production) sebagai Ratna (pemeran utama) tahun 2012, dan masih banyak lagi.

Di tahun 2015, Mia bergabung dalam trio vocal dan violinis bersama Ava Victoria dan Ana Achjuman bernama “Kamila”, yang masih berjalan hingga saat ini dan sudah merilis 7 single dan 1 album.

Mia juga pernah membuat karya kolaborasi yang berjudul “Batasan Dunia” dan “Tentang Kami”. Kedua lagu ini dibawakannya bersama Kiel Dharmawel. Lagu Tentang Kami adalah bagian dari monolog berjudul sama yang ditampilkan di Kuala Lumpur, Singapura, Jakarta dan Yogyakarta.

Bersama Garin Nugroho, Mia juga pernah turut serta keliling ke daerah-daerah dalam pementasan Dongeng Kebangsaan, sebuah pementasan monolog dan musik yang mengajak orang untuk berpikir tentang kebangsaan. Di tahun 2019, Mia turut serta dalam Festival Dongeng Anti Korupsi, yaitu sebuah pementasan musikal dimana ia ditunjuk kembali oleh Garin Nugroho sebagai Asisten Sutradara. Kemudian di tahun 2020, Mia kembali menjadi Asisten Sutradara dan Vocal Director untuk sebuah film dengan konsep teater musikal karya sineas Garin Nugroho, yang berjudul ‘Dongeng Kala Pandemi , Ayun-ayun Negeri’ diputar di Kedai Kebun Forum. Pemutaran film hasil kolaborasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jogja ini menjadi salah satu rangkaian perhelatan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2020.

“Alhamdulillah, aku banyak mendapat banyak pengalaman bisa mengenal orang-orang hebat seperti Mas Garin Nugroho. Buat aku beliau itu mentor aku, beliau mengajarkan aku banyak hal. Saat ini kita juga lagi ada satu proyek film yang lagi digodok, sebuah film musikal tapi masih proses”, ungkap Mia tentang proyek film yang sedang digarapnya.

Single Solo Perdana “Terjerat”.

Kini ditahun 2022, Mia memutuskan untuk merilis karya solo perdananya. Sebuah lagu bergenre Pop EDM yang diciptakannya sendiri ini berjudul “Terjerat”.

Lagu ini bercerita tentang perempuan kuat atau Alpha Female, yang merasa terganggu dengan kehadiran sosok pria baru dihidupnya. Hingga membuatnya tak bisa berhenti memikirkan sang pria. 

“Kalo dari liriknya pada bagian reff, seolah si wanita ini ingin menjerat si pria saking takut kehilangannya, tapi sebenarnya justru dia sendiri yang sudah terjerat. Dia sebenarnya jatuh cinta tapi dia denial dengan perasaannya. Jadi lagu ini sebuah gambaran perempuan yang modern, dewasa, berani, independen namun memiliki pride yang tinggi”, jelas Mia.

Lirik dan nada di lagu ini adalah karya orisinil Mia Ismi. Ia membawakan lagu ini dengan kemampuan vokal dan permainan biola yang luar biasa. Bukan hanya itu, Mia juga bertindak sebagai penata vokal  dan String Arranger di lagu ini. Benar-benar sebuah karya mandiri yang dibuat secara matang dengan eksekusi yang baik dan berkualitas. 

“Pandemi ini mengajarkan kita betapa kita memiliki kerinduan untuk berkarya. Yang biasanya hectic, tiba-tiba kita diajarkan Tuhan untuk bersabar. Tapi itu membuat kita jadi banyak waktu untuk berkhayal untuk diri sendiri. Aku langsung mikir, apa sih yang aku pengen, apa yang belum aku lakuin. Mas Garin pernah ngomong ke aku ‘kamu sebagai seniman tuh berjalan tuh harus balance ya mi, idealisme kamu dan sisi komersil kamu harus jalan. Karena itu seperti kaki kanan dan kiri, keduanya akan saling membantu. Dan karena kamu seniman, kamu pasti punya kerinduan kalo kamu enggak bikin sesuatu karya yang bukan dari diri kamu sendiri’. Dan aku inget kata-kata beliau itu’, ucap Mia saat ditanya kenapa memutuskan merilis single solo ini.

Bekerjasama dengan Willy Jayasukma sebagai Music Arranger, Mia menampilkan lagu dengan sentuhan Pop dengan sound design yang fresh dan kekinian. Kekuatan vokal dan permainan biola Mia menjadi kekuatan yang unik di lagu ini. Untuk urusan Mastering, Mia mempercayakan lagu ini pada DJ Romy Soekarno. 

“Mungkin banyak musisi yang aku kenal, tapi aku mencari musisi siapa musisi yang masih fresh dan punya sound design yang seru. Kebetulan tahun lalu, aku diminta jadi juri untuk acara Lomba Cipta Lagu AKU KAMU, karya musik anak komunitas, yang diselenggarakan oleh Kemenpar. Disitu aku sekalian scouting, kan pesertanya dari seluruh Indonesia. Dan ada satu grup dari Jember namanya Linkrafin. Pas aku denger intro-nya, bagus banget. Begitu abis lomba, langsung aku kenalan dengan Music Director-nya, namanya Willy Jayasukma. Dari situ kita ngobrol untuk kolaborasi musiknya, Karena masih pandemi, kita ngerjain semuanya via online, kita enak banget tektokannya, jadi aku merasa nyaman banget dengan Willy”, tutur Mia mengenai proses produksi lagu ini.

Untuk konsep Music Video lagu ini, Mia Ismi pun men-direct video klipnya ini sendiri dan menggaet Raiden Soedjono (mantan drummer Iwan Fals) sebagai model klip. Disini Mia Ismi rupanya berusaha menggabungkan semua hal yang ia pelajari selama ini dengan mengkolaborasikan kekuatan nyanyian dengan keindahan musik, tari, akting dan permainan biola.

“Baik di lagu dan video klipnya, aku ingin mengedepankan image bahwa penyanyi dan pemain biola itu tidak selalu anggun atau mellow, tetapi bisa juga dengan karakter kuat dan bold”, tutup Mia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here