Di Asia Tenggara, “Korulus Osman” juga berhasil memikat penggemar serial drama negeri jiran. Permaisuri dari Raja Malaysia, Ratu Malaysia Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah yang merupakan salah satu penggemar berat Serial Korulus Osman bahkan sempat mencuitkan di media sosial tentang antusiasmenya terhadap serial drama Turki tentang pendiri Kerajaan Ottoman tersebut. Sang ratu meluangkan waktunya untuk menyaksikan sekuel dari “Korulus Osman” yang direkomendasikannya sebagai drama Turki dengan tontonan menarik yang menghadirkan cerita kepemimpinan Islam yang luar biasa.
Fenomena drama Turki memang begitu menarik, tak terkecuali bagi penggemar serial drama di Indonesia. Sebelumnya, serial “Muhtesem Yuzyil” alias “Magificent Century”, atau yang di Indonesia dikenal dengan judul “Abad Kejayaan” menjadi salahsatu contoh sukses serial drama Turki dengan raihan 500 Juta penggemarnya di 70 negara berbeda. Di Indonesia, Serial drama kerajaan Ottoman asal Turki tersebut berhasil mendulang rating positif menggantikan kejayaan serial-serial India saat itu. Kehadiran drama Turki tentang Kerajaan Ottoman “Abad Kejayaan” mampu menggantikan sukses Serial “Mahabarata” yang tayang sebelumnya, bahkan sempat merubah peta persaingan tayangan serial di Indonesia. Cerita drama dengan latar belakang Kerajaan Ottoman tersebut saat itu berhasil mendapat respon positif dengan share kepemirsaan rata-rata mencapai sebesar 17.6 yang membuat serial tersebut singgah menjadi program papan atas pada jam tayangnya.
Serial drama kerajaan Ottoman serupa lainnya sesungguhnya juga pernah mampir ke Indonesia berjudul “Ertugrul”, yang sempat hadir di tahun 2015. Sayangnya karena promosi yang minim dan tayang terlalu malam, drama kolosal Turki tersebut menjadi kurang terdengar keberadaannya. Padahal serial “Ertugrul” bukan hanya populer di Turki, namun juga sangat diminati di negara Asia, seperti Pakistan, bahkan India yang dikenal sebagai negara yang cukup produktif dengan serial dramanya. Seperti drama sekuel teranyarnya lainnya, “Korulus Osman”, drama “Ertugrul” menghadirkan plot cerita yang menawan dengan nuansa religius, lengkap dengan pertarungan heroik dan warna mitologinya. “Ertugrul” menghadirkan drama fiksi perjuangan sebelum pembentukan Kekaisaran Ottoman oleh ayah Osman Ghazi yang bernama Ertugrul Ghazi. Presiden Erdogan secara terbuka memuji serial drama tersebut.yang berhasil memperoleh 8,8 Juta penonton di platform digitalnya.
Fenomena menarik serial drama kerajaan Ottoman dari Turki memang bukan tanpa alasan begitu diminati di Indonesia. Patar panorama indah kerajaan maupun pemandangan sejumlah wilayah di Turki yang menarik menjadi salahsatu daya tarik penggemarnya. Belum lagi plot alur cerita yang tak terduga layaknya drama nyata kehidupan dan tentunya keterlibatan wajah-wajak rupawan Euro-Asia yang begitu diminati penonton dizi di Indonesia.
Data pemirsa Nielsen di 11 kota pada bulan Januari hingga September 2015 menunjukkan rata-rata waktu menonton terbanyak yang dihabiskan penonton drama kerajaan Ottoman asal Turki sepanjang 31 menit. Durasi tersebut paling tinggi dibandingkan durasi menonton serial India dengan rata-rata waktu menonton 21 menit, dan serial lokal dengan rata-rata hanya 18 menit.
Saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat seperti ini, Indonesia tentu membutuhkan cerita-cerita layar kaca menarik yang bukan saja mampu menghibur, namun juga memberikan pencerahan yang baik. Serial drama Ottoman mungkin bisa menjadi pilihan dalam menghibur dan memberikan semangat berjuang melewati kesulitan, layaknya gambaran yang dimunculkan dalam drama “Korulus Osman” yang kabarnya bakal mampir ke Indonesia dalam waktu dekat. (nap)