Pada Rabu (18/12) lalu, Harvey Moeis membacakan pledoi, dalam sidang kasus korupsi tata niaga komoditas timah di Pengadilan Tipikor, Jakarta.
Dalam pledoinya, ia mengaku tidak pernah menikmati uang Rp 300 T. Namun yang paling menyayat hati adalah bagaimana ia mengungkapkan isi hatinya, betapa tanpa Sandra Dewi dirinya runtuh. Sandra Dewi adalah wanita yang kuat. Meski ia memiliki akses untuk bicara, membersihkan nama suami dan keluarga, dia tidak menggunakannya. Memilih, menyerahkannya kepada Tuhan, dan biar Tuhan yang memberikan keadilan.
Pesan kepada Sandra Dewi dan anaknya, dibacakannya hingga mengeluarkan air mata. “Wanita manusia yang paling kuat, yang pernah saya tahu. Ketika dia difitnah, dicaci maki kehilangan nama baik, karier, pekerjaan, lalu diparadekan untuk kepentingan publisitas kasus ini, sebetulnya dia punya akses langsung berbicara ke publik untuk melawan. Namun dia memilih diam, karena di agama kita, diajarkan ketika ada kekuatan besar yang menindas kita, maka yang harus kita lakukan adalah diam,” ucap Harvey Moeis.
Kepada Sandra Dewi, ia juga mengingatkan bahwa mereka pernah bersama-sama dalam keadaan susah maupun senang. “Istriku, kita sudah pernah melewati masa susah ketika papa sakit, kamu selalu di sampingku, lalu ketika senang kita menikah, dapat anak-anak lucu dan sempurna kamu juga ada di sampingku,” kata Harvey.
“Sekarang kita susah lagi, kamu tidak pernah bersungut-sungut, tidak pernah mengeluh, tidak pernah menyalahkan keadaan bahkan menjadi pilar penyanga keluarga kita,” ucapnya. Di hadapan majelis hakim, Harvey pun mengaku bisa runtuh jika pendamping hidupnya bukan Sandra Dewi. “Tanpa kamu aku runtuh, terima kasih Sandra Dewi, Yang namanya Dewi, Dewi itu biasanya hebat Yang Mulia,” ucapnya
Harvey meyakini setelah ditimpa kesulitan pasti akan mendapatkan kebahagiaan. “Tapi tenang, kita dari susah, senang sekarang susah lagi, sekarang kita tinggal tunggu senangnya saja, masa susah terus,” ucapnya. Dalam pembelaan ini, Harvey pun tak kuasa menahan tangis saat mengingat dirinya tidak lagi bisa pulang ke rumah lantaran tengah terjerat kasus dugaan korupsi.