Meta, TikTok dan YouTube Kekang Akses Media Rusia, Propaganda Putin Runtuh!

source: @skypics_droneshow

Atas permintaan pemerintah Ukraina dan para pemimpin negara asing lainnya, Uni Eropa telah mengumumkan larangan untuk media Rusia pada hari Minggu (28/2/2022). Hal ini rupanya telah membuat aliran tindakan para Raksasa Teknologi Dunia beraksi membela Ukraina.

Setidaknya, Pemilik YouTube, Alphabet Inc., pemilik Facebook, Meta Platforms Inc.  dan pemilik TikTok, Bytedance Ltd., telah membatasi akses ke akun yang dijalankan oleh Sputnik dan Russia Today (RT) di Uni Eropa.

Berdiri di atas kemanusiaan, para Raksasa Teknologi ini telah mengeluarkan serangkaian langkah-langkah untuk mengekang jangkauan media pemerintah Rusia di Eropa untuk membatasi propaganda selama Invasi Rusia atas Ukraina terjadi.

Sejumlah platform media besar boikot Rusia, Stop semua pemberitaan terkait Rusia

Google pada Selasa (1/3/2022) telah memblokir saluran Youtube RT dan Sputnik, dua channel media berita milik Kremlin yang berfungsi sebagai corong propaganda Vladimir Putin di seluruh dunia. Langkah itu dilakukan sehari setelah Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram; dan TikTok, mengatakan mereka akan memblokir konten RT dan Sputnik pada platform mereka di Uni Eropa. Nick Clegg, Kepala bagian urusan global Meta, mengumumkan pembatasan yang mencegah pengguna di seluruh Eropa untuk mengakses halaman maupun konten yang diposting oleh kedua media Rusia tersebut.

Snap Inc., perusahaan pemilik SnapChat mengatakan telah menghentikan semua iklan di Rusia, Belarus dan Ukraina, “kami menghentikan penjualan iklan kepada seluruh Russia dan Belarusia.” Roku Inc., platform video-streaming mengatakan pada Selasa (1/3/2022) bahwa mereka telah menghapus channel RT dari platform mereka, Layanan satelit DirecTV di Amerika Serikat juga telah mengambil tindakan serupa pada hari itu. Twitter Inc. telah menambahkan label peringatan pada link tautan dari media yang disponsori negara Rusia.

Microsoft juga mengatakan akan mengambil Langkah-langkah untuk mengurangi paparan proganda Putin, termasuk pada MSN.com. “Kami akan menghapus aplikasi berita RT dari Toko Aplikasi di Windows app-store dan menurunkan peringkat hasil pencarian situs-situs ini pada Bing.” Selain itu Microsoft juga memblokir konten RT dan Sputnik pada platformnya di Eropa dan melarang iklan dari media pemerintah Rusia pada Senin (28/2/2022).

Dengan demikian, Microsoft telah bergabung dengan Google, YouTube (dimiliki oleh Google), Twitter, Facebook, TikTok, SnapChat, dan yang semuanya telah membatasi ataupun melarang media Rusia untuk menjual iklan.

Raksasa Televisi di seluruh dunia juga telah membatasi jangkauan RT dan media lain yang dikendalikan Kremlin. Lebih dari 20 penyedia layanan multimedia melalui perangkat satelit dan telekomunikasi di Polandia, Australia, Slovakia, Republik Ceko, Kanada, Estonia, Lithuania, Latvia, Bulgaria, dan Jerman, telah mulai mematikan saluran TV Propaganda pada satelit, jaringan kabel dan di seluruh platform.

Sebagai ganti saluran Rusia yang telah dimatikan, beberapa penyedia tersebut menayangkan United News, siaran berita 24 jam yang diproduksi oleh 1+1 Media Group (konglomerat media Ukraina) bekerja sama dengan media Ukraina lainnya.

Invasi Rusia ke Ukraina yang telah dimulai pada Kamis (24/2/2022) telah mendorong semakin banyak pemerintahan di dunia untuk meminta perusahaan-perusahaan teknologi untuk mengurangi atau membatasi layanan mereka di Rusia. Polandia dan negara-negara Baltik juga meminta agar perusahaan-perusahaan ini bangkit melawan Rusia.

Dengan Tindakan yang dilakukan oleh para Raksasa Teknologi dan Televisi, Rusia tidak akan dapat lagi menyebarkan propaganda, informasi yang salah, maupun kebohongan untuk membenarkan Tindakan Putin.

Bersyukur Teknologi Digital telah memiliki peranan penting dalam perang dan perdamaian. Saat dunia menyerukan perdamaian, kebebasan, penghormatan atas kedaulatan Ukraina serta perlindungan bagi rakyatnya, mereka pun menggunakan kekuatannya untuk bekerja bagi dunia di mana teknologi digital digunakan untuk melindungi negara dan masyarakat.

#StopRussianAggression #StandWithUkraine

*Sumber:
Tech companies, including Google’s YouTube, Facebook and TikTok, ban RT in Europe – The Washington Post

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here