Angeli Khang adalah model dan aktris film panas Filipina, keturunan Korea. Semua film-filmnya masuk kategori 18+. Usianya masih 21 tahun, tapi Angeli Khang berani total tampil telanjang di setiap filmnya. Film-film semi yang dibintanginya antara lain; Selina’s Gold, Silip Sa Apoy, Mahjong Nights, Eva, dan masih banyak lagi.
Di antara film-filmnya ini, beberapa menampilkan Angeli Khang menjadi korban kekerasan fisik maupun pelecehan seksual pasangan, orang asing, hingga ayah sendiri. Selalu ada kekerasan dalam lakon yang diperankannya. Ternyata lakon-lakonnya ini tak jauh dari realita masa lalu. Angeli mengaku di masa kecilnya, ia kerap menjadi korban kekerasan.
“Saya sepenuhnya bicara apa adanya. Saya mengalami kekerasan fisik oleh ayah saya, selama bertahun-tahun. Dan tahun demi tahun itu, meski menderita, saya tak pernah kehilangan harapan. Saya selalu berdoa setiap hari kepada Tuhan, selamatkan saya. Keluarkan saya dari situasi ini,” ungkap Angeli.
Menerima kekerasan, membuatnya sempat rendah diri, hingga depresi. Hari tampak gelap. Kalau ada setitik kekuatan yang mendorongnya untuk bertahan, dan percaya bahwa harapan itu ada, maka Angeli merasa itu datangnya dari Tuhan. “Tuhan yang menyelamatkanku hari demi harinya. Di antara 2011 hingga 2014, jujur, saya sudah berusaha menyayat pergelangan tangan saya. Untungnya, tidak berhasil. Tidak cukup mematikan,” ucap Angeli.
Hanya karena kehendak-Nya, Angeli percaya dirinya masih hidup, juga keluar dari cengkeraman ayah yang tukang pukul. “Bagaimana caranya keluar dari situasi traumatis ini, itu yang saya pikirkan. Saya harus mandiri. Itu yang saya pinta. Saya bersyukur, saya tertolong.”
Kepada para wanita di luar sana, yang menerima segala bentuk kekerasan, Angeli mengatakan keluarlah dari situasi itu! Jangan terpedaya dengan kata “cinta”. BIsikan manis pria. Itu hanya manipulasi. Karena cinta takkan menyakiti, takkan membuatmu babak belur. “Saya sangat sangat tidak bisa mentolerir apapun bentuk kekerasan itu Jika kamu mencintai seseorang maka kamu akan menghargainya, menghormatinya. Itu prinsipnya,” tegas Angeli Khang.