All of Us Are Dead Puncaki Daftar Program Netflix Global Paling Top, Picu Sensasi Zombie Korea

netflix korea
Kredit: Netflix

Platform streaming global Netflix memukau penggemar drama di seluruh dunia dengan memutar kembali genre zombie populer lainnya lewat All of Us Are Dead,” setelah keberhasilan debut pasar layanan Korea Selatan dengan drama zombie berlatar belakang sejarah Kingdom pada tahun 2019.

Serial thriller zombie Korea menduduki puncak grafik streaming Netflix di seluruh dunia, dan sukses mencapai posisi teratas di 58 negara pada hari Rabu (2/2), termasuk di dalamnya Korea, Australia, Jepang, Kuwait, Jerman, Kanada dan banyak lagi, menurut perusahaan analitik streaming yang berbasis di Amerika Seikat FlixPatrol.

Serial ini berada di urutan kedua di 22 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jamaika, dan Rumania.

Netflix mengumumkan pada hari Rabu bahwa serial tersebut, yang dirilis pada tanggal 28 Januari, melonjak ke urutan No. 1 di daftar 10 teratas program TV non-bahasa Inggris yang tayang do Netflix untuk minggu di tanggal 24-30 Januari dengan jumlan 124,79 juta jam tontonan.

Daftar 10 teratas global Netflix untuk pekan yang berakhir 30 Januari menunjukkan All of Us Are Dead di No. 1 (Netflix)

Disutradarai oleh Lee Jae Kyoo, pengarah di balik drama TV megahit MBC Beethoven Virus (2008), All of Us Are Dead menjadi serial berbahasa Korea keempat yang menduduki puncak daftar resmi mingguan Netflix untuk serial TV non-bahasa Inggris setelah Squid Game, Hellbound dan The Silent Sea.

Serial yang merupakan adaptasi dari webtoon zombie klasik dengan judul yang sama oleh penulis Joo Dong Geun, menyajikan kisah bertahan hidup para siswa SMA Hyosan yang mendebarkan di tengah terjadinya kiamat zombie.

Sebuah virus, yang berasal dari lab sains sekolah tersebut, menjangkiti seluruh sekolah, dan kisah yang bergerak cepat membawa pemirsa pada perjalanan bak roller-coaster yang emosional.

Alur cerita sangat terhubung dengan kondisi yang terjadi di khalayak, terutama dengan pemirsa Korea, dimana banyak dari mereka melihat secara pararel bagaimana rasanya terjebak dalam pandemi COVID-19 dan tenggelamnya feri Sewol pada tahun 2014, di mana banyak siswa kehilangan nyawa mereka ketika diperintahkan untuk tetap berada di dalam kapal.

“Penggunaan dan penyajian ruang yang luar biasa adalah faktor terbesar yang menggetarkan banyak penggemar tentang serial zombie Korea,” terang kritikus budaya Jung Duk Hyun, sebagaimana dilansir melalui The Korea Herald pada hari Kamis (3/2). “Penggunaan ruang terbatas adalah kunci untuk menghadirkan alur cerita dan aksi yang menarik, seperti bagaimana pembuat film Amerika George Romero menggunakan rumah sakit dalam proyek zombie terkenalnya.”

Jung memuji All of Us Are Dead karena menghembuskan kehidupan baru ke dalam genre zombie dan secara cerdik mengadopsi SMU yang sangat khas Korea sebagai latarnya.

“Tindakan zombie normal menjadi spesial di ruang terbatas. Mirip dengan bagaimana kereta KTX berkecepatan tinggi di film Train to Busan (2016) dan istana era Joseon di serial Kingdom yang menciptakan adegan zombie yang unik, SMU di Korea lebih dari cukup untuk menghibur penggemar drama dengan urutan yang menarik seperti menggunakan drone dari laboratorium sains, melompati rak buku di perpustakaan dan melawan zombie dengan mengenakan perlengkapan taekwondo, baseball, dan bola voli yang ditemukan di gym untuk perlindungan,” tambah sang kritikus.

Makin penasaran untuk menyaksikan drama Korea tentang zombie terbaru ini? Kamu bisa saksikan trailer-nya di bawah ini!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here