5 Tempat Wisata Ini Terkenal Angker, Mau Uji Nyali?

Kepikiran untuk mulai wisata kota lagi setelah berbulan-bulan terkurung di rumah? Kenapa gak mulai menjelajah beberapa tempat wisata yang paling dekat dengan domisili kamu? Supaya makin seru, gimana kalau mendatangi sejumlah tempat wisata terdekat yang terkenal karena kisah horornya? Seru bukan?! Di bawah ini beberapa rekomendasi destinasi wisata anti mainstream yang bisa sekaligus jadi tempat buat uji nyali bareng temen-temen! Eits, bukan untuk jago-jagoan ya, kalian tetap harus jaga ucapan dan sikap selama berkunjung kesini! Berikut ini beberapa lokasi wisata yang seru dengan daya tarik keangkerannya!

Museum Taman Prasasti, Jakarta : Dulunya areal pemakaman, sekarang dengan luas sekitar 1.2 hektar, museum ini punya koleksi prasasti nisan kuno yang indah dan beberapa miniatur makam yang khas dari 27 provinsi di Indonesia. Tempat ini juga dulunya dikenal sebagai Kebon Jahe Kober, didirikan pada tahun 1795 untuk menggantikan kuburan yang ada di samping Gereja Nieuw Hollandsche Kerk (Museum Wayang) yang sudah penuh dan dibuka resmi sebagai museum pada tahun 1977 oleh Gubernur Ali Sadikin. Kalau kamu kesini bakal terpesona denganpatung hasil karya pemahatnya dan gak terasa akan menikmati berfoto-foto di sejumlah spot yang memang instagrambe ini.

Spot paling ikonik adalah koleksi kereta jenazah antik yang berdiri dengan gagahnya disana serta replika tembok peringatan Pieter Erberveld, seorang keturunan Belanda-Siam yang punya rencana makar dengan cara menggalang dukungan kaum pribumi. Sayangnya rencana itu diketahui sehingga dirinya ditangkap kemudian dihukum mati. Pada atas tembok tersebut dulunya ditancapkan penggalan dari kepala Pieter kemudian di dindingnya dipasang prasasti. Ih serem! Konon katanya terkadang masih terdengar suara tangisan yang berasal dari prasasti Pieter Erbeveld tersebut. Kalau kamu penasaran, boleh nih melipir kemari, selasa-minggu pukul 09.00 sampai 15.00. See you there!

Kebun Raya Bogor : Mulanya hanya akan digunakan sebagai tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan di Hindia Belanda. Sekarang tempat ini adalah sebuah kebun botani besar dengan luas 87 hektar dan di dalamnya ada 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Kebun Raya Bogor sejak awal adalah bagian dari ‘samida’ (hutan buatan) yang telah ada pada pemerintahan Prabu Siliwangi dari Kerajaan Sunda. Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, punya minat besar untuk mengembangkan lahan menjadi taman bergaya Inggris klasik ini bersama ahli botani, W. Kent. Raffles. Walaupun tidak pernah sepi pengunjung, tapi Kebun Raya Bogor juga menyimpan cerita mistis yang menarik buat disimak. Di sini ada kompleks pemakaman istri Prabu Siliwangi yang bernama Ratu Galuh dan konon sering terlihat penampakan harimau putih penjaga taman yang dipercaya sebagai jelmaan sang Prabu. Cerita horor lainnya juga datang dari penampakan noni Belanda dan ular raksasa di sekitar makam tua dan Danau Gunting yang sering terlihat oleh petugas. Buka setiap hari termasuk hari libur nasional tiket masuk ke destinasi ini mulai dari 16 ribuan untuk hari biasa dan 26 ribuan untuk akhir pekan. Hayuk berangkat!

Goa Belanda & Goa Jepang Bandung : Merupakan bagian dari Taman Hutan Raya Ir.H Juanda (Tahura), tempat ini adalah bekas situs purbakala tempat ditemukannya artefak peradaban manusia prasejarah dari enam ribu tahun silam. Goa-goa ini sempat dijadikan berbagai macam pusat kegiatan mulai dari PLTA sampai stasiun radio Belanja. Pada masa kemerdekaan goa ini juga pernah dipakai sebagai gudang mesiu oleh tentara Indonesia. Goa Belanda berjarak kurang lebih 1 kilometer dari pintu gerbang Dago Pakar dan Goa Jepang jaraknya 600 meter. Buat kamu yang penasaran tolong dicatat sebelum datang kemari hal berikut. Salah satu pantangan disini adalah menyebutkan kata “lada” yang artinya pedas, berasal dari nama leluhur yang sangat dihormati, Eyang Lada Wisesa. Bagi siapa saja yang melanggar akan langsung diganggu seperti kesurupan dan bertingkah aneh. Cerita seram lainnya juga datang dari goa sebelah, konon katanya ada seorang wanita yang meninggal akibat diperkosa para kompeni Belanda dan sampai sekarang masih kerap terdengar tangisannya dari dalam goa. Untuk masuk ke dua destinasi ini kamu perlu membayar 12 ribuan per orang di pintu masuk Dago Pakar. Jadi kamu mau coba uji nyali di goa mana?

Lawang Sewu, Semarang: Bangunan yang satu ini sudah mendunia terkenal akan keangkerannya! Bangga 🙂 Lawang Sewu adalah gedung bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia yang awalnya digunakan sebagai Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Belanda. Bangunannya di desain dengan sejumlah jendela dan pintu yang banyak sebagai sistem sirkulasi udara. Saat ini Gedung Lawang Sewu dimanfaatkan sebagai museum koleksi perkeretaapian di Indonesia seperti mesin Hitung dan Replika Lokomotif Uap dan lainnya. Selain koleksi yang begitu berlimpah, gedung berornamen kaca pabrikan Johannes Lourens Schouten ini juga punya koleksi cerita horor yang bikin bulu kuduk bergidik. Ada kisah seram suara-suara tangisan tentara Belanda yang dibunuh oleh tentara Jepang dan dilempar ke sumur tua yang kini selalu dikunci. Kemudian ada juga kehadiran sosok bayangan penunggu lantai tiga yang kerap terlihat sampai aroma anyir dari ruang bawah tanah yang dulu dijadikan penjara penyiksaan para tentara Belanda. Tiket masuk ke tempat penuh ini 10 ribu sampai 30 ribu rupiah tergantung bagian mana kamu ingin datangi. Jangan lupa berfoto-foto disini karena bangunannya cantik banget, siapa tahu ada yang ikutan foto juga hiii

Fort Rotterdam, Makassar

Benteng yang berlokasi di Sulawesi Selatan ini berbentuk mirip seekor penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Bentuknya mengikuti filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat hidup di darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan. Bernama asli Benteng Jumpandang, saat Belanda menempati namanya diubah jadi Fort Rotterdam oleh Cornelis Speelman untuk mengenang daerah kelahirannya. Fort Rotterdam pernah difungsikan Belanda sebagai pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian timur dan juga pusat pemerintahan dan ekonomi selama 200 tahun lamanya.

Selain jadi salah satu objek wisata favorit kawula muda Kota Makassar, tempat ini juga jadi tempat favorit untuk menceritakan kembali kisah mistis yang sudah menjadi rahasia umum.Mitosnya ada sosok tentara Belanda dengan penampilan fisik berlumuran darah yang sering terlihat. Ada juga sosok wanita bergaun putih panjang menyerupai gadis Belanda yang bergayakan wanita kerajaan serta penampakan wanita yang dikenal dengan ‘Sumiati’ yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena diperkosa dan akhirnya menjelma jadi kuntilanak. Syerem! Dengan tiket masuk 5 ribu rupiah kamu juga sudah bisa mengunjungi Museum La Galigo yang letaknya dalam benteng tersebut. Di museum ini ada banyak referensi sejarah kebesaran Makassar (Gowa-Tallo) dan daerah-daerah lainnya di Sulawesi Selatan (Sofi)

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here