5 Rekomendasi Film Indonesia Yang Mengangkat Isu Pelecehan Seksual

Isu tentang pelecehan seksual menjadi permasalahan yang belum terselesaikan dan masih menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Kurangnya perlindungan dan lambatnya proses hukum membuat para korban baik perempuan maupun laki-laki masih banyak yang bungkam dan takut untuk melaporkan kejadian mengerikan yang dialaminya. Pada akhirnya kasus pelecehan seksual harus mencuat ke publik dan diviralkan terlebih dahulu untuk mendapat proses hukum.

Deretan film dibawah ini pada dasarnya dibuat oleh para sineas dengan memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman dan kesadaran pada masyarakat akan dampaknya terhadap korban dan agar senantiasa hal itu tidak terjadi lagi khususnya di Indonesia. 

1. 27 Step of May

Secara garis besar, film ini bercerita tentang dampak psikologis jangka panjang pada korban dan orang-orang disekitarnya atas tindakan kekerasan seksual yang dialaminya.

May (Raihaanun) menjadi korban kekerasan seksual saat masih duduk di bangku SMP. Kejadian itu jelas meninggalkan trauma yang mendalam. Selama 8 tahun, May hidup dengan menarik diri dari kehidupan sosial. Bahkan hubungan dengan ayahnya pun menjadi sedemikian dingin dan berjarak.

Film dengan minim dialog dari May ini berhasil membawakan kegetiran seorang korban kekerasan seksual. Tidak mudah bagi May untuk menerima trauma masa lalunya. Ketika May teringat pada kejadian buruk yang dialami, menyakiti diri sendiri adalah cara yang sering dia pilih.

Di sisi lain, ayah May (Lukman Sardi) yang sama terlukanya selalu melampiaskan rasa marah dan kecewa dalam dirinya dengan tinju, karena merasa gagal menjadi ayah untuk melindungi anaknya. 

Dalam film ini, penonton bukan hanya akan diajak untuk melihat luka mereka, tetapi juga untuk memikirkan, bantuan seperti apa yang dibutuhkan oleh korban, terutama dari pihak keluarga.

film tentang kekerasan seksual
IG 27stepsofmay

2. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak

Film ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Marlina (Marsha Timothy) yang menjadi korban perampokan dan pemerkosaan. Sebagai bentuk perlawanan, Marlina berhasil menebas leher Markus (Egi Fedly) si ketua perampok dan pelaku pemerkosa. 

Sambil menenteng kepala Markus, Marlina berniat ke kantor polisi untuk melaporkan peristiwa yang dialami. Dalam perjalanan menuju kantor polisi, Marlina bertemu dengan Novi, perempuan yang sedang hamil tua dan korban dari mitos yang berlaku di daerah mereka.

Selain tentang perlawanan seorang Marlina dan bagaimana lambatnya proses hukum berjalan, penonton juga diajak untuk melihat bagaimana hubungan pertemanan yang terjalin antara Marlina dan Novi sebagai seorang penyintas. Pasalnya, dalam kehidupan nyata, masih ada orang-orang (termasuk perempuan) yang saat peristiwa kekerasan seksual terjadi, malah menyalahkan korban daripada berpihak kepada korban.

Seperti judulnya, film ini memang terdiri dari empat babak (bagian), setiap babak ada judul dan menggambarkan bagaimana Marlina berjuang untuk mendapatkan keadilan. Seru banget ladies, kamu sudah nonton belum?!

Youtube:cinesurya

3. Please Be Quiet

Berbeda dengan empat judul di atas yang merupakan film panjang, Please Be Quiet adalah film pendek. Film garapan William Adiguna ini menampilkan kisah tentang pelecehan seksual yang terjadi dalam lingkungan kerja.

Putri (Canti Tachril) adalah korban pelecehan seksual dari atasan di tempatnya bekerja. Saat peristiwa itu terjadi, ada Sarah (Sheryl Sheinafia) yang menjadi saksi. Meski ada saksi, nyatanya bukan hal mudah untuk mengungkap apa yang terjadi. 

Para pelaku yang mempunyai kuasa akan suatu tempat membuat korban dan saksi seperti bisu. “Hilangnya” mulut Putri dan Sarah pada akhir cerita menjadi gambaran bahwa menyuarakan kasus pelecehan seksual memang tidak mudah, bahkan bisa menjadi boomerang. Oleh karena itu, Putri dan Sarah memilih untuk tetap diam.

Please Be Quiet
IG : pleasebequite_film

4. Dear Nathan Thank You Salma (2022)

Film selanjutnya ada sekuel film dari Dear Nathan yakni Dear Nathan: Thank You Salma. Film ini memang dari awal berfokus pada kisah percintaan remaja yakni Nathan dan Salma, namun untuk film sekuelnya ini mengangkat tentang isu pelecehan seksual yang terjadi pada mahasiswa di lingkungan kampus. 

Film yang diperankan oleh Jefri Nichol (Nathan) dan Amanda Rawles (Salma) ini digadang-gadang memiliki kemiripan sampai 70% di kehidupan nyata. Selain mengangkat isu pelecehan seksual, film ini juga mengangkat isu-isu lainnya seperti drama remaja di lingkungan sekolah, konflik persahabatan, dan konflik keluarga broken home. 

Film Indonesia Yang Mengangkat Isu Pelecehan Seksual
IG dearnathanthankyousalma

5. Penyalin Cahaya

Baru-baru ini publik dihebohkan dengan film Penyalin Cahaya yang berhasil mendapatkan 12 Piala Citra dan terpilih untuk diputarkan di Busan International Film Festival ke-26 pada 8 Oktober 2021. Namun, belum lama ini muncul dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh co-writernya dan banyak netizen yang beranggapan bahwa film ini adalah kisah nyata yang dibuat sang pelaku.

penyalin cahaya netflix

Film ini bercerita tentang perjuangan Suryani atau Sur (diperankan Shenina Cinnamon) sebagai korban pelecehan seksual. Namun, saat Sur mencoba untuk mencari keadilan dan menuntut tersangka, Sur justru harus meminta maaf atas pencemaran nama baik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here