10 Rekomendasi Film Korea Wajib Tonton di Netflix

Popularitas konten berbau Korea mengalami peningkatan yang cukup pesat, sebagian besar berkat kesuksesan film dan dramanya baru-baru ini seperti Parasite, Sweet Home, dan paling terbaru Squid Game. Dengan Netflix menambahkan lebih banyak judul film dan drama Korea ke koleksinya, saat yang tepat bagi kamu untuk menyaksikan beberapa sajian film Korea terbaik.

Dari film klasik bergenre horor aksi seperti Train to Busan hingga karya romantis seperti Tune in for Love, film Korea, sama seperti drakor, menawarkan pelarian ke dunia lain dengan plot twist yang intens dan adegan receh (yang disukai penonton) dalam waktu yang lebih singkat.

Jelajahi 10 rekomendasi film Korea yang ada di Netflix pilihan teratas kami di bawah ini, lalu duduk santai dengan beberapa makanan ringan sambil menekan tombol putar.

Snowpiercer (2013)

Snowpiercer menandai debut film berbahasa Inggris dari sang maestro Bong Joon Ho. Meskipun kebanyakan menggunakan bahasa Inggris, sutradara Bong sendiri mengatakan bahwa Snowpiercer adalah film Korea, yang kebetulan dibintangi oleh deretan aktor Hollywood, seperti Chris Evans, Tilda Swinton, Jamie Bell dan John Hurt serta berkolaborasi dengan aktor papan atas Hallyu, Song Kang Ho dan Go Ah Sung.

Diadaptasi dari novel grafis Prancis, Le Transperceneige oleh Jacques Lob, Benjamin Legrand dan Jean-Marc Rochette, film bergenre sci-fi ini berlatar belakang tahun 2031 dimana bumi mengalami bencana rekayasa iklim yang memicu zaman es kedua. Orang-orang yang selamat melarikan diri ke dalam kereta api keliling yang dijalankan oleh seorang miliarder. Di dunia pasca-apokaliptik ini, warga dipisahkan dalam kereta dengan kelas bawah di ekor dan elit di kepala. Bosan dengan ketidakadilan, sebuah misi untuk menyabotase sistem mesin terkuak.

Bong Joon Ho menggabungkan unsur-unsur dari apa yang membuat karya-karya sebelumnya sukses tetapi Snowpiercer juga merupakan sebuah jamuan tersendiri. Film ini suram, berani dan menarik, dibumbui dengan visual yang menakjubkan dimana setiap bagian kereta yang dirancang secara unik dan sempurna menyeimbangkan urutan aksi yang mendebarkan dengan sedikit kritik sosial di kelas. Saat menonton, bersiaplah untuk mengikuti sebuah perjalanan yang menyenangkan.

Train To Busan (2016)

Film klasik Korea ini berfokus pada ayah yang terobsesi dengan pekerjaan dan telah bercerai, Seo Seok Woo (Gong Yoo), yang memiliki seorang putri dengan keinginan merayakan ulang tahun dengan menghabiskan hari bersama sang ibu di Busan. Keduanya naik kereta menuju Busan, tidak mengetahui bahaya mengancam saat seorang wanita yang terinfeksi dari kebocoran bahan kimia di sebuah parik biotek menaiki kereta yang sama. Perempuan tersebut menjadi zombie yang mulai menyerang, dan menginfeksi, semua orang di dalamnya.

Film ini sebagian besar berlangsung di dalam kereta, namun demikian penonton akan terpesona selama 117 menit penuh saat ayah dan anak mencoba bertahan hidup bersama dengan sesama penumpang. Akankah mereka berhasil sampai ke Busan? Ini adalah salah satu film Korea Selatan paling ikonik yang pernah dibuat dan mendapat sambutan hangat saat dirilis pada tahun 2016.

Okja (2017)

Melihat karya lain sutradara pemenang penghargaan, Bong Joon Ho jelas merupakan suatu keharusan terutama setelah kemenangan bersejarah Parasite di Oscar. Salah satu karyanya yang istimewa adalah Okja, sebuah cerita tentang seorang gadis muda bernama Mija (Ahn Seo Hyun) yang membesarkan Okja, babi yang dimodifikasi secara genetik di pegunungan Korea Selatan. Namun, Miranda Corporation, yang terobsesi untuk membiakkan babi super itu memutuskan untuk memisahkan kedua sahabat tersebut. Saat Okja dijadwalkan pindah ke New York, Mija melakukan misi penyelamatan untuk menyelamatkan temannya.

Genre spesifik sutradara Bong  Joon Ho memang sulit untuk ditentukan tetapi jika ada sesuatu yang pasti, sang sutradara selalu menambahkan taburan komentar. Tak terkecuali Okja. Sebagian kisah persahabatan, sebagian pertunjukan horor, dan bagian penyelamatan dalam film ini adalah pilihan yang baik bagi mereka yang perlu mendalami karya Bong.

Steel Rain (2017)

Berdasarkan webtoon tahun 2011 berjudul sama, Steel Rain berkisah tentang seorang tentara Korea Utara yang melarikan diri ke negara tetangga Korea Selatan setelah kudeta. Tapi dia tidak sendirian. Teman-temannya, termasuk dua siswi yang selamat dari serangan dan pemimpin besar. Mereka menemukan perlindungan di selatan dan membentuk persahabatan dengan Kwak Do Won (Kwak Chul Woo), sekretaris presiden senior Korea Selatan untuk urusan luar negeri dan keamanan nasional. Keduanya berusaha mengungkap kebenaran tentang kudeta dan mengembalikan gadis-gadis dan sang pemimpin dengan aman ke Korea Utara.

Steel Rain menarik dari awal hingga akhir. Dengan cerita tentang spionase, upaya pembunuhan, tembak-menembak, dan persahabatan yang melampaui batas-batas politik, film ini pasti disukai siapa saja yang mencari hiburan penuh aksi.

Forgotten (2017)

Siapkan popcorn untuk menikmati film thriller misteri dari tahun 2017. Ceritanya mengikuti Jin Seok (Kang Ha Neul), yang menyaksikan penculikan saudaranya Yoo Seok (Kim Mu Yeol). Setelah 19 hari, Yoo Seok kembali ke rumah pada suatu malam tanpa ingatan tentang apa yang terjadi, yang membuat keluarga percaya bahwa dia menekan ingatan mengerikan itu. Segera setelah itu, Jin Seok menyadari bahwa kedua orang tua dan saudara laki-lakinya bertingkah sangat aneh dan berusaha mencari bantuan tetapi akhirnya diculik oleh “saudara laki-lakinya”. Jin Seok kemudian terlempar ke dalam plot pembunuhan yang membingungkan dan mencoba untuk membersihkan namanya sambil berjuang melawan apa pun yang telah dilakukan orang tua dan saudara laki-lakinya. Penuh misteri dan menyeramkan bukan?

Psychokenesis (2018)

Psychokinesis adalah film berikutnya dari sutradara Yeon Sang Ho setelah sukses dengan Train to Busan. Tapi jangan berharap untuk melihat zombie di sini. Film ini adalah yang pertama dari sejenisnya, sebuah kisah pahlawan super yang mengikuti seorang penjaga keamanan, yang setelah minum dari mata air pegunungan yang terkena meteor, mendapatkan kekuatan telekinetik. Dia mencoba membangun kembali hubungan dengan sang putri yang menjauh darinya dan menyelamatkannya dari perusahaan konstruksi besar yang mengancam akan menghancurkan bisnis anak perempuannya.

Saat kita disuguhi dengan sajian berbagai film pahlawan super dengan budget tinggi dan tampilan megah, Psychokinesis merupakan permata yang tersembunyi. Narasinya tidak hanya berurusan dengan menyelamatkan dunia tetapi juga tentang seorang ayah yang menggunakan kekuatan barunya untuk memperbaiki keadaan dengan putrinya. Dibalut dengan nuansa komedi gelap, film ini pasti akan menghibur para penyuka cerita pahlawan super dan mereka yang mencari kisah yang mengharukan dengan cara yang paling tidak terduga.

The Drug King (2018)

Ceritanya dibuat berdasarkan kehidupan Lee Doo Sam, seorang penyelundup narkoba dari Busan yang membangun kerajaan narkotika di tahun 1970-an, hingga menjadi gembong dalam bisnis tersebut. Film drama kriminal ini dibintangi aktor dan aktris dengan nama besar, mulai dari Song Kang Ho, Jo Jung Suk hingga Bae Doona.

Penampilan aktor besar Song Kang Ho sebagai raja obat bius merupakan daya tarik utama The Drug King. Sebagai cerita semi-otobiografi, film ini terutama berfokus pada kebangkitan karakter ke dalam kekuasaan dan akhirnya jatuh. Song Kang Ho menghidupkan karakternya dengan kedalaman dan rasa yang mengagumkan. Film ini memberikan bumbu pada setiap bagian dengan porsi yang sama. Lucu, gelap, dan menghibur. Para penggemar yang mencari bagian yang mengingatkan pada thriller gangster ala Korea Selatan akan menikmati film ini. Jika pun tidak, The Drug King adalah pengantar yang bagus untuk genre yang banyak ditawarkan oleh sinema Korea Selatan.

Tune in for Love (2019)

Bagi yang telah menonton Goblin, mungkin akan menyukai film yang satu ini karena Kim Go Eun (Kim Mi Soo) dan Jung Hae In (Cha Hyun Woo) akhirnya berpasangan dalam Tune in For Love setelah sempat berbagi adegan dalam drakor populer tersebut. Film ini menandai debut kedua Jung Ji Woo yang sebelumnya menyutradarai A Muse, film yang membuat nama Kim Go Eun dikenal publik.

Film dengan rentang waktu 11 tahun, dari 1994 hingga 2005, mengajak penonton untuk mengikuti petunjuk saat kedua tokoh utama bertemu, hanya untuk berpisah berkali-kali dan melihat bagaimana keduanya terus berusaha mencari cara agar dapat bersatu kembali di tengah berbagai kendala.

Berkat latar belakang waktu cerita yang berbeda, pemirsa juga bisa bernostalgia sambil menikmati alunan soundtrack yang indah. Tontonan yang sempurna bagi mereka yang mencari lompatan awal saat terjun ke dalam kegilaan romansa kisah kasih ala Korea.

Time to Hunt (2020)

Kalau kamu penggemar serial Netflix Money Heist, wajib banget nonton film yang satu ini. Time to Hunt berlatar distopia Korea Selatan di mana ekonomi runtuh setelah krisis keuangan. Mengisahkan tentang tiga orang sahabat yang menjadi target pembunuh bayaran setelah upaya pencurian yang mereka lakukan di sebuah kasino gagal. Baru dibebaskan dari penjara, Jun Seok (Lee Je Hoon) memimpikan kehidupan yang lebih baik di tempat lain. Tapi dengan keadaannya yang tak memiliki uang sepeser pun dalam tabungan dan pekerjaan, dia tidak punya pilihan. Jun Seok meyakinkan teman-temannya, Ki Hoon (Choi Woo Shik) dan Jang Ho (Ahn Jae Hong) pada misi berani untuk merampok sarang perjudian bawah tanah sehingga mereka bisa menggunakan uang hasil rampokan untuk melarikan diri ke Taiwan. Namun ternyata tidak berjalan dengan baik setelahnya.

Film thriller fiksi ilmiah ini mengasyikkan dengan sebagian besar sensasi yang dirasakan penonton berasal dari sinematografinya yang memukau, pengeditan suara, dan pengambilan sudut kamera. Segera setelah pengejaran kucing-dan-tikus antara pemimpin dan pembunuh dimulai, suasana ketegangan dan kemelut yang konsisten hadir. Film wajib tonton bagi mereka yang mencari hiburan dan visual yang memanjakan mata.

The Call (2020)

Film thriller psikologis ini pada dasarnya menjawab pertanyaan tentang apa yang akan terjadi jikalau bukan Keanu Reeves dan Sandra Bullock yang menggunakan kotak surat penjelajah waktu ajaib dalam film The Lake House untuk memulai romansa (sangat) jarak jauh, tapi seorang pembunuh berantai yang menggunakannya untuk menyiksa korban berikutnya.

Jeon Jong Seo dan Park Shin Hye, masing-masing, memainkan dua karakter utama, yang dapat menghubungi satu sama lain, terpisah jarak, ruang dan waktu selama 10 tahun, melalui telepon nirkabel di sebuah rumah, tempat masing-masing menghabiskan masa kecil. Meskipun awal  panggilan mereka dengan tujuan saling membantu, dengan masing-masing memberikan informasi yang cukup untuk memperbaiki kehidupan mereka, segalanya dengan cepat berubah, dengan si pembunuh memanfaatkan koneksi multi-tahun tersebut untuk melakukan pembunuhan tanpa menarik perhatian polisi dan, pada akhirnya membunuh sobat jarak jauhnya. Meskipun film ini tampaknya ditutup dengan akhir yang bahagia, pastikan untuk tetap bertahan selama dua adegan kredit akhir untuk cerita lengkapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here